CHAPTER 19

3.6K 531 72
                                    

Oke, double up
AND
HAPPY NEW YEARS 2020🎉🎉

***

Eiliyah berlari turun dari mobil Erlan menuju pinggiran kemudian muntah disana. Teman-temannya segera menghampirinya. Sofia mengusap-usap punggung Eiliyah sementara Enggar segera pergi membeli air minum untuk Eiliyah. Balapan baru saja selesai dan Erlan akhirnya memenangkan balapan setelah mengalahkan Raymond.

"Makanya dengerin kalau gue larang itu, gini kan jadinya" omel Agam.

"Berisik banget sih lu Gam. Lagi PMS ya dari kemarin kerjaan lu ngomel mulu" oceh Sofia jengkel.

"Udahlah sayang, percuma juga kamu bilangin kalau yang dibilangin gak mau dengar" ucap Bianka menahan tangan Agam.

"Maksud lu apaan?" sewot Sofia yang sejak tadi memang sudah menahan kekesalannya pada kekasih Agam itu.

"Gak ada maksud apa-apa, gue ngomong apa adanya" jawab Bianka mengangkat bahu cuek.

"Lu orang luar gak usah ikut campur masalah kami" tekan Sofia menunjuk Bianka.

"Kata siapa dia orang luar? Lupa lu kalau Bianka ini pacar gue?" tegur Agam tidak suka mendengar perkataan Sofia terhadap pacarnya.

"Bela aja terus cewek lu ini" geram Sofia.

"Ini kenapa kalian malah berantem sih?" tanya Enggar yang baru saja kembali dengan membawa botol minuman.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Enggar, Sofia kembali mengusap punggung Eiliyah yang sudah duduk lemas. Enggar memberikan air minum yang di belinya itu pada Eiliyah.

"Lu gak apa-apakan Ei?" tanya Erlan yang baru saja datang setelah mengambil hadiahnya.

Eiliyah mengangguk lemah. "Gue gak apa-apa kok, Cuma agak kaget aja tapi seru. Lain kali gue ikut lagi ya"

"Lo gila ya?!! bentak Agam tidak suka. "Udah muntah-muntah kayak gini masih belum kapok lu?"

"Gue Cuma kaget dan belum biasa aja, entar juga gak bakal muntah kok" sahut Eiliyah.

"Serah lu deh, bebal banget di kasih tau" sewot Agam jengkel.

"Sayang, aku haus nih. Beli minuman yuk" ajak Bianka manja. Agam mengangguk dan pergi bersama Bianka untuk mencari minuman. Dia masih merasa kesal dengan Eiliyah yang tidak mau mendengarkannya jadi lebih baik dia menjauh dulu dari pada terus emosi di sana.

"Heran gue, suka ngatur tapi gak berani ngasih status" cibir Sofia menatap kepergian Agam bersama Bianka.

"Kenapa lo kayak gini ke gue Gam, sebenarnya apa arti gue buat lo?" batin Eiliyah.

***

Eiliyah baru saja merebahkan tubuhnya di tempat tidur setelah membersihkan diri, baru saja dia memejamkan matanya terdengar suara ketukan di pintu balkon kamarnya. Dahi Eiliyah mengkerut heran tapi kemudian dia bangkit untuk melihat siapa yang sudah mengetuk pintu balkonnya. Baru saja Eiliyah membuka kunci pintu tapi orang di luar sana sepertinya tidak sabar menunggu dan langsung memutar knop pintu hingga Eiliyah harus mundur beberapa langkah saat pintunya di buka dari luar. Tanpa menunggu di persilahkan, Agam sudah langsung masuk ke dalam kamar Eiliyah.

"Lu mau apa malam-malam gini ke kamar gue?" tanya Eiliyah.

"Lu kenapa sih Ei?" Agam justru balik bertanya.

"Gue kenapa emangnya?" Eiliyah menatap Agam bingung karena dia merasa tidak ada sesuatu yang salah dari dirinya.

"Lu sekarang susah banget kalau gue bilangin. Lu dah gak nganggap gue lagi Ei?"

FriendZone?✔️ (PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang