Sejak putus dari Angel, Agam belum pernah lagi berpacaran dengan gadis lain, membuat Eiliyah mulai kembali berharap lebih, apalagi perlakuan Agam yang semakin perhatian padanya. Kemana-mana Eiliyah selalu di temani oleh Agam terutama di kampus, alasan Agam adalah untuk berjaga-jaga takutnya Rehan kembali berulah. Agam tidak ingin jika Eiliyah sampai kenapa-napa.
"Ini saat yang tepat buat ngungkapin perasaan lu ke Agam, mumpung dia belum ada gebetan baru" cetus Sofia.
Eiliyah menghela napas berat. "Gue kan udah pernah bilang Sof, gue gak mungkin nyatain perasaan gue duluan ke Agam. Gue ini perempuan"
"Ck, mau sampai kapan sih lu gedein gengsi? Penting banget ya urusan gender dipermasalahin? Ya namanya cinta gak harus cowok yang maju duluan kan? Jangan kuno deh pemikiran lu" dengus Sofia gemas melihat Eiliyah yang selalu takut untuk maju duluan.
"Bukan masalah gengsi Sof. Banyak yang mesti gue pikirin. Iya kalau Agam punya perasaan yang sama dengan gue, lah kalau ternyata dia Cuma nganggap gue sahabat, gimana? Gue gak mau ngerusak persahabatan kita karena perasaan gue" jelas Eiliyah.
"Ei sayang,, gue kira Cuma Agam yang gak peka tapi kayaknya lu sama aja deh. Dari sikap dan perlakuan Agam selama ini ke lu, emangnya lu gak ngerasa apa kalau dia juga suka sama lu? Agam itu perhatian banget sama lu, dia juga posesif dan sangat ngejaga lu banget" ujar Sofia.
"Dia juga gitu sama lu" jawab Eiliyah.
"No.. no.. no" geleng Sofia. "Oke, gue setuju kalau dia juga perhatian dan ngejagain gue tapi dia gak pernah posesif sama gue sedikit pun. Pokoknya perlakuan Agam ke gue sama ke lu itu beda Ei" bantah Sofia. Sofia menggenggam tangan Eiliyah. "Please Ei, rubah prinsip lu kali ini aja. Sumpah gue gemes sendiri ngelihat lu yang Cuma berani mencintai Agam diam-diam. Jangan jadi pengecut Ei, cobalah buat berani untuk ngungkapin perasaan l uke Agam. Gue yakin banget kalau Agam suka sama lu" kata Sofia mencoba meyakinkan Eiliyah.
Eiliyah diam cukup lama, mencoba memikirkan lagi perkataan Sofia. "Oke, gua akan ngungkapin perasaan gue ke Agam" putus Eiliyah setelah berpikir cukup lama.
"Nah gini dong Ei, ini yang gue tunggu sejak lama" Sofia memeluk Eiliyah saking gembiranya.
Eiliyah mengambil ponselnya lalu mengirimkan pesan pada Agam, mengajak pemuda itu untuk bertemu karena ada hal penting yang ingin dia sampaikan. Agam pun membalas jika dia juga ingin mengatakan sesuatu padanya.
"Agam ngajakin ketemu di kafe depan kampus" kata Eiliyah memberitahu Sofia balasan pesan dari Agam. "Lu ikut ya Sof, temanin gue" pinta Eiliyah.
"Aman itu mah, gue kan jadi bisa langsung minta PJ ntar" goda Sofia mengedipkan sebelah matanya.
Eiliyah tersenyum malu, dia sampai membayangkan jika nantinya setelah dia mengungkapkan perasaannya pada Agam dan pria itu juga ternyata memiliki perasaan yang sama dengannya dan akhirnya mereka bisa menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Baru membayangkan hal itu saja sudah membuat Eiliyah sangat bahagia.
"Lah dia senyum-senyum sendiri, pasti lu udah ngayal pacaran sama Agam kan?" tebak Sofia yang begitu tepat.
"Apaan sih lu, sok tau" elak Eiliyah tersipu.
***
Eiliyah dan Sofia telah berada di kafe depan kampus mereka, tempat tadi Eilliyah dan Agam janjian.
"Kalian di sini juga" sapa Enggar yang baru saja datang bersama saudara kembarnya, Erlan.
"Kalian kok bisa datang kemari?" tanya Sofia heran.
"Tadi Agam ngajakin kita ketemuan di sini, katanya ada yang mau diomongin" jawab Erlan.
Eiliyah dan Sofia saling pandang dengan tatapan heran. Kenapa Agam juga mengajak Enggar dan Erlan? Eiliyah pikir ini hanya antara mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone?✔️ (PDF)
Ficción GeneralKami sudah saling mengenal semenjak terlahir ke dunia, mulai berteman semenjak mengerti akan kehidupan.. Bertahun-tahun menjalani persahabatan dengannya dan entah mengapa tiba-tiba perasaan itu muncul. Cinta.. Bagaimana aku akan mengatasimu? Aku ter...