Sofia dan Agam berada di kafe Friend. Tadi sebelum ke sana mereka mampir ke apotek membeli obat untuk mengobati luka di wajah Agam meski lukanya tidak begitu parah.
Agam hanya diam saat Sofia mengobati lukanya walau pasti sebenarnya ada rasa perih saat luka itu di sentuh tapi pikiran Agam tidak fokus di sana, di memikirkan Eiliyah.
Terdengar suara teman-teman mereka menyapa Enggar dan Erlan membuat Sofia dan Agam menoleh pada mereka. Sofia tersenyum pada sahabatnya itu dan si kembar menyapanya, hanya Sofia dan mengabaikan Agam. Si kembar memilih duduk di meja lain yang berjarak cukup jauh dari tempat Sofia dan Agam.
"Tadi gue ke rumah Ei tapi dia gak mau ketemu gue" Agam menunduk sedih.
"Wajarlah, dia pasti marah banget sama lu" sahut Sofia.
"Gue benar-benar gak punya maksud jahat sama Ei, gue gak tau kalau Bima bakal berbuat kayak gitu" kata Agam.
Sofia memukul kepala Agam. "Ini karena cinta buta lu sama si Angel sampai tega-teganya lu ngumpanin sahabat lu sendiri. Kalau pun lu mau nyomblangin Ei sama Bima, lu harus minta persetujuan dari Ei dulu bukan langsung seenak jidat lu nyodorin Ei ke Bima" oceh Sofia.
"Gue nyesel Sof"
Sofia melotot tajam menatap Agam. "Gue peringatin lu ya Gam, jangan pernah lu berani-berani nyomblangin Ei sama cowok lain apapun alasannya. Ei bisa cari pasangannya sendiri. Apa yang lu lakuin ke Ei sangat nyakitin perasaannya karena lu..." Hampir saja Sofia mengatakan tentang perasaan Eiliyah pada Agam, untunglah dia bisa menghentikan mulutnya.
Tiba-tiba saja Erlan menarik tangan Sofia hingga gadis itu berdiri dari duduknya. Enggar dan Elran sudah berdiri di dekatnya.
"Ayo kita pulang" ajak Erlan tidak ingin di bantah.
"Biar gue aja ntar yang ngantarin Sofia" kata Agam ikut berdiri.
Enggar dan Erlan mendengus sinis. "Bullshit, ntar kayak kasus Ei lagi. Bilangnya mau nganterin balik taunya lu umpanin ke Bima. Kita gak mau ambil resiko" sindirnya.
Lidah Agam kelu mendapat sindiran menohok dari sahabatnya itu. Dia paham jika sahabat-sahabatnya itu masih sangat marah padanya, bahkan Eiliyah saja tidak mau menemuinya. Mereka baru akan memaafkan Agam jika pemuda itu sudah mendapatkan maaf dari Eiliyah.
Tanpa berkata apapun lagi, si kembar langsung menarik Sofia pergi dari sana meninggalkan Agam yang berdiri mematung.
*****
"Gue tau tadi kalian juga ada di tempat tongkrongan Bakti 2 ngelihatin Agam ngamuk" kata Sofia saat sudah berada di dalam mobil Enggar.
"Tau dari mana lu?" Tanya Enggar.
"Kita ini sahabatan udah lama. Gue udah hapal sama bau-bau lu pada" jawab Sofia.
"Udah kayak anjing aja lu ngenalin orang dari baunya" ejek Erlan.
"Kampret lu" Sofia menggeplak kepala Enggar.
"Erlan yang ngomong kenapa gue yang kena?" Protes Enggar mengusap kepalanya.
"Lu kan kembarannya" jawab Sofia enteng.
"Terus apa hubungannya?" Tanya Enggar tidak mengerti.
"Kata orang kalau anak kembar itu bisa ngerasain sakit yang di rasain kembarannya" jawab Sofia membuat Enggar melongo sementara Erlan tertawa keras.
"By the way, ini kita jenguk Ei gak bawa apa-apa?" Tanya Sofia.
"Gak perlu lah. Orang sakit mana selera buat makan, pahit lidahnya apalagi ini bukan badannya aja yang sakit tapi juga hatinya" jawab Erlan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone?✔️ (PDF)
Ficción GeneralKami sudah saling mengenal semenjak terlahir ke dunia, mulai berteman semenjak mengerti akan kehidupan.. Bertahun-tahun menjalani persahabatan dengannya dan entah mengapa tiba-tiba perasaan itu muncul. Cinta.. Bagaimana aku akan mengatasimu? Aku ter...