3. Why Not Me

4.2K 455 28
                                    

Sofia masih dengan semangat menghancurkan mobil Raymond, orang-orang di sana seperti sangat menikmati pemandangan itu. Di saat semua mata fokus pada mobil Raymond yang hancur, Agam justru sibuk memandangi gadis yang berdiri tidak begitu jauh darinya.

Gadis cantik dengan rambut ikal sepinggang, memiliki bentuk tubuh bak model profesional. Dia tampak paling menonjol di antara gadis-gadis yang ada di dekatnya.

Eiliyah melirik Agam lalu mengikuti arah pandang pemuda itu yang terfokus pada gadis di depannya membuat senyum di wajah Eiliyah perlahan menghilang.

Agam melangkah menghampiri gadis yang menjadi fokusnya sejak tadi lalu dari tempat Eiliyah berdiri dapat dia lihat Agam berkenalan dengan gadis cantik itu.

"Ei,, Agam mana?" Tanya Sofia setelah selesai menghancurkan mobil Raymond.

Eiliyah menunjuk dengan dagunya.

"Kampret, emang pantas banget dia jadi playboy. Liat yang bening langsung mepet" cibir Erlan.

"Tu cewek bukannya kapten cheerleader SMA Bakti 2?" Tanya Sofia mengenali gadis yang bersama Agam.

"Yup, dia Angel. Angelnya SMA Bakti, dia juga primadona tempat ini" jawab Erlan.

Agam bersama gadis bernama Angel datang menghampiri mereka.

"Hai guys, kenalin ini Angel" Agam memperkenalkan teman barunya pada sahabat-sahabatnya.

"Udah tau, dia kan anak SMA Bakti" jawab Sofia ketus.

"Congrats ya Lan, lu kerena banget tadi mainnya" ucap Angel pada Erlan dan mengabaikan sikap permusuhan yang Sofia tujukan padanya.

"Thanks" jawab Erlan tersenyum tipis.

"Jadikan kita party ngerayain kemenangan lu ini?" Tanya Agam.

"Jadi dong, ayok kita cabut keburu malam ntar" sahut Erlan.

Melihat keakraban Agam dan Angel sebenarnya membuat Eiliyah malas untuk ikut tapi dia juga merasa tidak enak dengan Erlan kalau sampai tidak ikut.

Mereka sekarang berada di kafe tempat tongkrongan mereka biasanya, kafe friend memang biasa menjadi tempat tongkrongan anak-anak SMA Persada karena lokasinya yang dekat dengan SMA itu.

"Kafe ini emang keren banget ya" puji Angel mengamati kafe dua lantai yang mana terdapat kolam ikan dan air mancur di dalamnya, bertema alam tapi sangat modern.

"Emang kamu baru pertama kali ke sini?" Tanya Agam.

Angel mengangguk. "Sebenarnya aku udah lama pengen ke sini cuma gak enak aja, ini kan tempat tongkrongan anak-anak Persada. Rasanya canggung aja, sekolah kita kan rival" jawabnya.

"Diih, udah aku-kamu aja" bisik Sofia pada Eiliyah tapi Eiliyah berusaha bersikap biasa saja.

"Mulai sekarang kapan pun kamu mau ke sini datang aja tapi harus bareng aku biar kamu gak canggung" kata Agam mengedipkan matanya pada Angel membuat gadis cantik itu tersipu malu.

Orang-orang sibuk dengan obrolannya masing-masing sementara Agam terus melancarkan jurus rayuannya mautnya pada Angel, mereka berdua bahkan sudah terlihat sangat akrab.

Kedekatan Agam dan Angel benar-benar membuat Eiliyah terbakar api cemburu tapi apalah daya dia hanya seorang sahabat hingga Eiliyah hanya bisa menahan kecemburuannya itu.

Tiba-tiba Eiliyah berdiri dari duduknya, membuat teman-temannya menoleh padanya. "Gue balik duluan ya" pamit Eiliyah.

"Lah, lu gak jadi nginap rumah gue?" Tanya Sofia.

"Gak deh, barusan Bang Ardhan ngechat gue kalau bokap nyokap gue mendadak berangkat ke Bandung jadi amanlah kalau gue pulang aja, paling Bang Ardhan doang yang ngomel" jawab Eiliyah.

"Terus lu balik sama siapa?" Tanya Sofia.

"Gampanglah, gue ntar pesen ojol" jawab Eiliyah.

"Apaan naik ojol! Ini dah malam Ei, biar gue antar aja" kata Agam tidak mengizinkan Eiliyah pulang sendiri.

"Gak usah, lu kan mesti nganterin Angel balik" tolak Eiliyah.

Agam hampir lupa jika dia bersama Angel. Agam lalu menoleh pada gadis cantik yang bersamanya itu. "Ngel gak apa-apakan kalau kita nganterin Ei dulu pulang?" Tanya Agam.

"Iya gak apa-apa" jawab Angel tersenyum menawan.

"Tapi Gam.."

Baru saja Eiliyah hendak protes tapi Agam sudah menarik tangannya. "Gak pake tapi-tapian" tegasnya.

Akhirnya Eiliyah terpaksa pulang bersama Agam dan Angel. Eiliyah duduk di bangku belakang sementara Angel duduk di samping Agam yang sedang mengemudi.

Sepanjang perjalanan Agam terus saja menggoda Angel, mereka sudah seperti pasangan kekasih yang sangat romantis dan Eiliyah merasa seperti obat nyamuk di antara mereka. Eiliyah memilih untuk melihat jalanan di luar jendela dari pada melihat kemesraan di depan matanya itu.

Tanpa terasa akhirnya mobil Agam sampai di rumah Eiliyah.

"Udah sampai Ei" ucap Agam membuyarkan lamunan Eiliyah, saking larutnya dalam lamunan sampai membuat Eiliyah tidak sadar jika mereka sudah sampai di rumahnya.

"Kalian gak mampir dulu?" Tanya Eiliyah basa basi.

"Gak deh, udah malam. Kasihan Angel ntar kemalaman sampe rumah" tolak Agam.

"Ya udah gue turun dulu. Thanks ya tumpangannya Gam. Gue duluan Ngel" ucap Eiliyah lalu turun dari mobil Agam.

Eiliyah masih berdiri di depan rumahnya hingga mobil Agam sudah tidak lagi tampak dalam pandangannya. Eiliyah menghembuskan napas berat barulah kemudian masuk ke dalam rumahnya.

***

Sofia dan si kembar Erlan dan Enggar baru saja tiba di kelasnya, rupanya Eiliyah sudah lebih dulu tiba di sekolah. Gadis itu tampak tidak bersemangat, dia merebahkan kepalanya di atas meja.

"Kenapa Neng, pagi-pagi udah lesu gini?" Tanya Erlan.

"Belum mandi lu ya Ei? Kusut gini" canda Enggar yang mendapat tepukan pelan dari Eiliyah.

"Sembarangan lu, gak kecium apa gue wangi gini" protes Eiliyah.

"Ya kali kan lu cuma nyemprotin parfum doang" sahut Enggar tertawa.

"Emang mata gue ada beleknya ya Sof?" Tanya Eiliyah pada Sofia.

"Gak kok, lu mau aja di kerjain Enggar" jawab Sofia.

"Hello everybody" seru Agam begitu masuk ke dalam kelas.

"Ceria amat, menang togel lu?" Tanya Enggar asal.

"Lebih dari itu, semalam gue jadian sama Angel" jawab Agam dengan senyum lebarnya.

"Hah?"

"What?!! Lu kan baru kenal semalam sama dia, masa udah jadian aja?" Tanya Sofia heran.

"So what? Ngapain lama-lama pdktnya, kalau gue udah ngerasa mantap mah langsung to the point aja sebelum di sambar orang" jawab Agam santai.

"Emang dasar playboy cap kuda lu" cetus Erlan.

Agam hanya tertawa saja mendengarnya. "Ini udah rekor paling lama gue ngejoblo. Bayangin aja udah empat hari men!!"

Di tengah kebahagian yang Agam rasakan, ada sebuah hati yang kembali terluka dan hancur..

Eiliyah berusaha menahan kesedihannya.

"Kenapa bukan gue Gam?"



______________

🖊WindaYesung
📆26 Agustus 2018

FriendZone?✔️ (PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang