• Hurt Space 06 •

62 6 0
                                    

'Kadang, menunggu sesuatu itu tidak sesuai dengan harapan. Kita hanya terlalu berharap, hingga akhirnya kecewa, yang ada hanya luka'
.
.
Happy reading!
.
.

Adam
Terus sukanya apa?

Kinta
Kinta lebih suka asin daripada manis.

Adam
Yaudah, gue bawain martabak telor ya.

Kinta
Eh serius? Gausah deh kak udah malem gini

Adam
Serius, gapapa ko. Gue kesana ya?

'Gapapa lah laper' pikir Kinta. Adam memang sudah mendapat kontak Kinta, secara Adam adalah teman dekat Zane, otomatis Kinta akan mengasih kontaknya. Daripada minta pada Zane yang terus terusan melarangnya dekat dengan Kinta.

Tak lama kemudian ada satu pesan masuk dari Adam.

Adam
Gue didepan nih

Kinta mengintip dari jendela, ada Adam yang bediri membelakangi pagar sambil memegang sebuah kantong. Sedikit kaget karena Ia kira Adam tidak akan serius dengan omongannya.

"Hai kinta" sapa Adam.

"Hai juga kak"

"Mm nih buat lo" Adam menyerahkan kantong yang tadi ia pegang.

"Martabak?"

Adam mengangguk.

"Makasih ya kak. Padahal gausah, ngerepotin"

"Gapapa kali. Yaudah gue pulang dulu ya, gue cuman mau ngasih itu ko,"

"Gamau mampir dulu?"

"Gausah deh kayanya gue ada urusan, lain kali aja boleh kan?"

"Iya boleh ko"

"Okey, good night princess"

Kinta diam sebentar, kemudian langsung tersadar. "Eh iya makasih kak. Hati hati"


°°°


Benar kata orang, menunggu sesuatu yang belum pasti itu sangat tidak enak. Itulah yang dirasakan seorang gadis saat ini. Ya Kinta, Ia menunggu di depan gerbang sekolah sampai Zane selesai latihan basket, karena Zane melarangnya pulang sendiri. Dia juga tidak tau kenapa Zane melarangnya naik ojek online.

Sudah 20 menit Kinta menunggu. Namun sosok Zane tak juga datang. Hari sudah semakin gelap, tadi Kinta menyelesaikan tugas kelompok bersama teman temannya, Zane berjanji akan pulang bersama Kinta. Namun nihil. Kinta sudah kesal menunggunya sedari tadi tapi tidak ada tanda tanda pria itu akan datang. Akhirnya Kinta lebih memilih pulang sendiri dan berjalan menuju halte dengan wajah yang di tekuk.

Bus yang Kinta tunggu tunggu tidak juga datang karena sekarang menunjukan pukul 17.34 pastinya sudah jarang kendaraan umum yang lewat. Ia ingin memesan ojek online pun baterai hpnya telah habis karena Kinta terus memainkannya saat menunggu Zane, menghilangkan rasa bosan.

"Seengganya kalau belum beres latihan kabarin gitu kek atau gausah janjiin pulang bareng gitu ishh dasar kak zane nyebelin!" ujar Kinta monolog.

"Hai cantik, nunggu siapa nih?" Tiba tiba datang dua orang pria yang baru turun dari mobil menggodanya. Kinta bungkam, tubuhnya gemetar. Takut karena penampilan dua pria dihadapannya ini sangat tidak karuan. Sepertinya mereka sedang mabuk, badannya bau alkohol sangat tidak enak menurut Kinta.

"Mau pulang? Yu Kita anterin"

"Diem aja sih dek, yu ikut" salah satunya lagi langsung menarik tangan Kinta secara paksa.

Hurt SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang