Dulu kita teman, sekarang kita 'teman'
Happy reading!
***
Seperti biasa, suasana kantin akan sangat ramai setiap harinya. Pandangan Zane tertuju pada Sasa dan Ify yang sedang memesan makanan. Tapi Ia tidak melihat Kinta disana.
"Sasa, ify sini!" Rio memanggil mereka saat sedang kebingungan mencari tempat duduk.
"Kita duduk disini gpp kan?" tanya Sasa setelah mereka mendekat.
"Yaelah kaya baru kenal lo"
"Diem lo! Gue ga kenal sama lo" ucap Sasa pada sepupunya itu.
"Emang ga bisa di baikin ini anak"
"Kinta di kelas? Ko ga bareng?" tanya Zane.
"Oh iya kinta ko lama ya. Tadi kita mau ke kantin bertiga, cuma kinta mau nemuin kak adam dulu" jawab Ify.
"Adam? Ngapain?"
"Gatau juga gue"
Untuk apa Kinta menemui Adam?
"Tadi bilangnya kemana?"
"Taman belakang"
Zane bergegas meninggalkan kantin mencari Kinta. Ia penasaran karena yang Ia tau, Kinta tidak punya urusan apa apa dengan Adam. Saat Zane melangkah menuju taman belakang, dari kejauhan Ia melihat Adam menggendong Kinta memasuki uks.
'Salah liat atau gimana gue' pikirnya.
Zane menghampiri mereka yang sudah masuk ke uks. Saat sudah sampai, Ia mengerutkan keningnya melihat Adam mengobati kaki Kinta.
"Kinta? Lo kenapa?" ucap Zane terlihat khawatir.
"Kak?"
"Kinta kenapa dam?"
"Ma-" jawab Adam terpotong.
"Kinta gpp ko" potong Kinta dengan cepat.
"Gpp gimana? Ini kaki lo kenapa lebam? Muka lo?"
Tidak ada jawaban.
"Astagaa jangan buat gue panik"
"Sorry zane ini salah gue. Fina yang buat kinta kaya gini. Dia ngira gue sama kinta ada hubungan karena tadi dia liat gue sama kinta di taman belakang"
"Bukan salah lo dam, makasih udah nolong kinta" Zane bergerak mengobati kaki Kinta menggantikan Adam.
"Pelan pelan kak" Kinta meringis.
"Maaf ya ta, lo jadi kaya gini" ucap Adam.
"Justru makasih kak adam udah nolong kinta"
Adam tersenyum canggung.
"Yaudah gue balik ke kelas ya"
"Bilang aja ke bu ina gue di uks ya dam" ucap Zane karena bel masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Adam segera keluar dari uks membiarkan waktu untuk mereka berdua.
"Aww" ringis Kinta saat Zane mengobati bekas tamparan dan lipstik Fina. Sedangkan Zane hanya diam dengan wajah mereka yang sangat dekat membuat suasana menjadi canggung.
"Kak zane gaakan nanya gitu kenapa kinta ketemu kak adam tadi?"
"Terus gue harus mentingin nanya dulu baru ngobatin luka lo?"
Kinta sedikit berpikir.
"Tenang aja, lo bakal tetep gue introgasi nanti"
Kinta menghela napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Space
Teen FictionTentang rasa yang tak biasa, tanpa tersadar jadinya bagaimana. Yang akhirnya tak pernah usai. Jangan pernah mencoba untuk jatuh cinta jika kamu tidak ingin patah hati. Ini hanyalah kisah tentang Kinta yang menarik perhatian Zane hingga berusaha berj...