• Hurt Space 13 •

38 5 0
                                    

'Hidup tuh bukan cuman untuk diri sendiri dan orang orang yang kita kenal, tapi juga untuk orang orang yang bahkan kita gakenal sama sekali'

Happy reading!

***

Waktu sudah menunjukan pukul 20.15 saat Kinta sedang membuka ponselnya, membuka aplikasi instagram miliknya. Kinta mendengar bel rumahnya berbunyi.

Kinta mengernyitkan keningnya. Siapa yang bertamu malam malam seperti ini? Biasanya tidak pernah ada kecuali ada janji. Mamanya belum pulang karena tadi mengirim pesan pada Kinta bahwa Ia masih di butik.

Kinta turun ke bawah. Semakin lama bel nya semakin cepat.

Tunggu.

Kinta membulatkan matanya.

Ada suara perempuan menangis!

Tubuh Kinta menegang. Ia berlari menuju sofa.

"Pergi! Jangan ganggu Kinta! Gausah nakut nakutin!"

"Kinta ini gue" jawab wanita itu sambil terisak.

'Hantu bisa ngomong ya?'

"Siapa? Jangan ngaku ngaku!"

"Buka dulu"

"Gamau"

"Gue ify"

Kinta terdiam. Dengan perlahan Ia mendekati pintu kemudian membukanya.

"Ify?"

Ify memeluk Kinta sangat erat. Kinta membiarkan Ify tenang dulu barulah Ia ajak masuk.

"Nih fy minum dulu" Kinta membawa segelas air putih.

"Makasih ta"

"Udah siap buat cerita?"

Ify terdiam sebentar.

"Nyokap pergi dari rumah"

"Kenapa?"

"Gue juga gatau dan gapernah mau tau"

"Kalau gapeduli kenapa Ify nangis?"

"Gapeduli bukan berati ini semua ga menyakitkan ta"

Kinta terenyuh. Dia dapat merasakan sakitnya hati Ify saat ini.

Orang tua Ify memang sering sekali bertengkar. Mereka sering kali menekan Ify untuk belajar bisnis karena mereka ingin Ify meneruskan perusahaan mereka. Kedua orang tua Ify memang pangusaha. Tapi Ify tidak pernah mau menjadi pengusaha. Ia lebih suka seni.

Kinta menarik Ify kedalam pelukannya. Ia ingin sekali menyalurkan kekuatan untuk sahabatnya itu.

Ify kembali terisak.

"Apa mereka ga mikir perasaan gue kalau mereka ribut?"

"Mereka aja gapernah peduli sama gue"

Kinta sangat paham apa yang dirasakan Ify karena Ia pun merasakan itu. Tidak pernah diberi kasih sayang oleh papanya. Kinta mengelus punggung Ify.

"Kinta ngerti"

Ify melepas pelukannya menatap Kinta.

"Lo masih bisa bersyukur karena nyokap lo sayang sama lo, selalu belain lo, selalu perhatian, ngurusin lo kalau lo sakit, masakin makanan, ngasih tau kalau lo salah. Gue juga pengen ta gue pengen"

"Ify juga harus bersyukur loh, tuhan masih kasih ify kesehatan supaya ify bisa hidup"

"Gue ga butuh kayanya. Percuma juga gue hidup"

Hurt SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang