"Berisik woy!" teriak Rendi, si ketua kelas. Meskipun dia ketua kelas, tapi Rendi ga taat taat amat sama peraturan sekolah. Rendi juga termasuk cowo bad boy jadi ya lumayan asik kelasnya ga tegang tegang amat gitu. Rendi juga punya wajah yang lumayan tampan.
"Ren, masa gue dibilang ogeb sama nih manusia laknat" adu Sasa sambil menunjuk Ify.
"Aduan lo sama cogan" Ify menoyor kepala Sasa.
"Wah berani lo! Sini lo!" Akhirnya kejar kejaran pun terjadi hingga sang guru killer masuk dan kedua manusia tersebut kembali pada bangku mereka.
Jam pelajaran pun dimulai. Waktunya murid SMA Pelita menerima materi. SMA ini terbilang cukup bagus mulai dari lingkungan, bangunan, juga prestasi muridnya baik akademik maupun non akademik.
Selang beberapa jam kemudian bel istirahat berbunyi. Banyak yang sudah berhamburan keluar kelas melupakan materi di otak mereka padahal baru saja di pelajari, bahkan ada saja yang kalau ditanya 'tadi belajar apa?' mereka tidak tau harus jawab apa.
Sebenarnya mereka pintar pintar ko, ya pintar kalau kepepet, hahaha bercanda. Mana ada manusia yang bodoh. Adanya manusia yang malas betul bukan?
Sekarang Kinta beserta dua temannya sudah berada di kantin. Cacing cacing di perut sudah berdemo meminta asupan.
Kinta mengedarkan pandangannya, matanya terhenti ketika melihat Zane di sebrang sana sedang berbicara dengan Ali. Tapi sedetik kemudian tangannya ditarik oleh Sasa untuk duduk.
"Zane lo tadi pagi ga bareng kinta?" tanya Ali.
"Engga" jawab Zane singkat. Ah Ia teringat lagi dengan gadis itu.
"Tadi pagi gue liat dia sama adam"
Zane sedikit tersentak namun tetap berusaha tenang.
"Ah bodo amat lah gue gapeduli"
"Si adam tuh suka sama kinta ya?"
"Hm, malah udah jadian"
"Hah? Jangan bercanda lo. Tapi kemarin gue ga liat tanda tanda mereka jadian tuh. Salah paham kali, lo kan suka sama kinta?"
"Yaudah lah gausah dibahas, lagian kalau mereka ga jadian kinta pasti jelasin ke gue tapi sampe sekarang dia belum ngomong apa apa"
➿➿
Hari ini merupakan hari yang berbeda menurut Kinta, dia tidak berbicara sedikit pun pada Zane, tidak berpapasan juga mungkin Zane selalu menghindar.
Kinta memutuskan untuk ke kelas Zane sekarang karena bel pulang berbunyi 5 menit lagi dan guru sudah keluar dari kelas. Sebelum ke kelas Zane, Kinta pergi ke toilet karena sudah tidak tahan.
Setelah selesai, Kinta beranjak keluar dari toilet namun tiba tiba dua orang masuk dan menghempaskan tubuh kinta ke tembok.
Kinta meringis. "Kak fina?"
"Maksud lo apa berangkat bareng adam?" tanya Fina. Dia adalah kakak kelas Kinta yang diketahui menyukai Adam.
"Kenapa emang kak?" tanya Kinta dengan santai.
"Adam itu gebetan gue! Lo jangan coba coba rebut dia dari gue"
"Kinta sama kak adam gaada apa apa"
"Lo deket kan sama zane? Kalau zane ya zane aja gausah deket deketin adam. Dasar cewe murahan!"
Kinta sudah tersulut emosi. Dia memahami dan menghargai kalau dihadapannya adalah kakak kelas tapi apa Kinta juga merasa tak suka diperlakukan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Space
Teen FictionTentang rasa yang tak biasa, tanpa tersadar jadinya bagaimana. Yang akhirnya tak pernah usai. Jangan pernah mencoba untuk jatuh cinta jika kamu tidak ingin patah hati. Ini hanyalah kisah tentang Kinta yang menarik perhatian Zane hingga berusaha berj...