Perpisahan menyadarkan kita untuk tidak terlalu larut dalam pertemuan karna pertemuan tak selamanya berakhir baik.
Happy reading!
***
"Jangan pake kak lagi dong, gue berasa tua banget"
"Iya deh aurel?"
"Nah gitu kan enak"
"Tapi aurel tetep jadi kakanya kinta kan?"
"Of course adikku sayang"
Kinta tersenyum tulus mendengar perkataan gadis yang beberapa lama ini selalu ada disampingnya, menemani Kinta menghadapi kesedihannya.
Dia Aurel, salah satu kaka kelas Kinta yang sangat dekat dengannya. Berawal dari Kinta, bocah polos yang sedang menjalani mpls di smp, yang bertanya dimana letak kantin dan berujung makan siang bersama. Dengan beberapa kali pertemuan tidak sengaja di luar sekolah mengakibatkan mereka semakin dekat.
Aurel sudah tau semua tentang keluarga Kinta karena saat Kinta kurang kasih sayang papanya, Aurel lah yang menghibur Kinta.
Aurel memang sangat populer di sekolahnya ditambah lagi Kinta yang populer dari awal masuk smp. Dan sekarang keduanya selalu jadi sorotan orang. Banyak yang bilang Kinta lebih cantik dan menarik dibanding Aurel. Kinta terlihat lebih ramah daripada Aurel yang sedikit judes.
"Kalau ada apa apa lo jangan sungkan buat bilang ke gue"
"Makasih ya kak, kinta juga bisa jadi pendengar yang baik loh"
"Hahaha iya gue percaya"
Kinta ingat semua itu. Tak jarang Aurel juga berbagi cerita dengan Kinta.
Aurel tidak berhenti menangis sedari tadi. Pasalnya gadis itu baru saja diputuskan.
"Udah gausah ditangisin lagi. Justru harusnya aurel bersyukur karena aurel jadi tau dia bukan cowo baik"
"Sakit banget ya rasanya berpisah"
"Kalau ga sakit bukan perpisahan namanya"
Kinta menarik tangan Aurel. "Ayo""Eh eh ta mau kemana?" tanya Aurel yang ikutan berlari karena tarikan Kinta.
"Mau menghibur diri"
Begitulah Kinta menghibur Aurel yang baru saja putus, berakhir dengan Kinta yang mengajak Aurel nonton dan jalan jalan di mall, membuat Aurel tertawa akan tingkah Kinta. Atau cerita mereka yang menghabiskan waktu berdua hanya dikamar Kinta.
"Hahaha lo jangan ngajak gue ketawa plis masker gue tambah retak"
"Emang masker kinta engga? Aurel yang daritadi mancing"
"Bodo amat. Foto yu"
Mereka foto dengan berbagai pose dan masker yang masih menempel di wajah.
"Kintanya cantik, aurel engga" ucap Kinta dengan cengiran.
"Kurang ajar! Sini lo!" Aurel mengejar ngejar Kinta, alhasil masker mereka sudah hancur seperti bubuk terigu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Space
Teen FictionTentang rasa yang tak biasa, tanpa tersadar jadinya bagaimana. Yang akhirnya tak pernah usai. Jangan pernah mencoba untuk jatuh cinta jika kamu tidak ingin patah hati. Ini hanyalah kisah tentang Kinta yang menarik perhatian Zane hingga berusaha berj...