Bahkan rasanya tak lebih ringan justru semakin menyakitkan. Gastha mulai mengawasi Zhiva dan Andres karena goyahnya keyakinan setelah Sandra mengungkap siapa Andres. Namun, bukannya mendapat sesuatu yang bisa menjadi bukti atas pernyataan Sandra, makin berganti hari, semakin sakit rasa hati. Zhiva dan Andres semakin dekat, hubungan mereka lebih mesra dan layak bila orang mengira mereka pasangan pengantin baru yang sedang menunggu kelahiran buah hatinya.
Gastha yakin, ada ketimpangan informasi yang diberikan Sandra. Sandra dan pacarnya mendapat informasi dari mantan pacar Andres yang masih mengejarnya, tentu saja informasi tersebut akan berat sebelah. Dia memang berusaha berpikir logis namun hatinya sudah terlanjur bimbang dan satu alasan lain, dia tak kuat lagi menahan rindu karena sudah lama tak melihat Zhiva.
Sebuah dilema menyergap pemuda itu. Kerinduannya terbayar meski tak tuntas namun rasa sakit melihat pemandangan dari orang yang dicintainya lebih pedih dari hunusan samurai. Sekalian saja dia harakiri. Mati rasanya lebih berarti.
Gastha sudah tak ada semangat untuk kuliah, matanya cekung karena tak punya nafsu makan. Tubuh besarnya mengurus membuat tubuhnya yang tinggi terlihat semakin jangkung. Untung saja, orang tuanya saat ini sedang sibuk sehingga tidak begitu memperhatikan Gastha.
Dari pengamatannya, terhadap Andres dan Zhiva, dia mulai bisa mengerti mengapa pria itu bisa merebut hati mantan guru privatnya itu. Lelaki itu bak gentleman dan memperlakukan Zhiva seperti putri. Dia paham dan peka atas apa yang Zhiva butuhkan. Selain masalah umur yang rasanya lebih pas, Gastha tahu, dirinya kalah telak. Mengalami krisis kepercayaan diri seperti ini, baru pertama kali dialami. Selama ini, dimanapun dia berada, kaum wanita yang biasanya seumuran dengannya pasti lemas kakinya bila di dekatnya, kaum Adam, lebih memilih mengalah dan mundur daripada menghadapi amarahnya. Itu membuatnya menjadi egois dan keras kepala.
Sifat itu perlahan luruh, semakin hari dia mengenal Zhiva yang menjadi guru privatnya beberapa bulan lalu. Lalu, saat ini, kepercayaan dirinya runtuh, habis oleh kehadiran lelaki bernama Andres yang dipilih Zhiva untuk mendampinginya.
***
Andres menyadari gadis pujaannya itu semakin hari semakin cantik dan senyum yang beberapa waktu lalu masih pelit disunggingkan kini lebih sering dia lihat. Apalagi yang membuatnya bahagia bila gadis yang sangat dicintainya itu ceria dan bersemangat. Kualitas hubungan mereka bahkan lebih baik dari sebelumnya.
Andres menghargai kondisi Zhiva yang masih trauma dengan kejadian yang dialaminya sehingga dia tak pernah melakukan kontak fisik yang lebih jauh dari bergandengan tangan. Bahkan untuk mencium pipi gadis itu saja, dia ragu. Akan tetapi, malam ini adalah harinya. Malam yang paling dinantikan dari sebelumnya. Andres tahu, tak ada gunanya untuk menunda – nunda. Dia hanya ingin kebahagiaan Zhiva bisa utuh dan sekaligus kebahagiaannya pula.
Mematut sekali lagi penampilannya di cermin, Andres meraih kunci mobil dan menjemput Zhiva ke sebuah tempat yang menjadi kenangan mereka, Bukit Cinta. Dia sudah menyiapkan kejutan romantis yang dia yakin tak akan bisa dilupakan oleh pujaannya itu.
Zhiva tahu Andres belum berubah sisi romantisnya dan sudah yakin lelaki itu akan memberikan sebuah kejutan hanya saja, dia tak bisa menebak kejutan apa yang akan diterimanya. Zhiva hanya berharap, bahwa apapun kejutan yang diterimanya nanti, tidak akan membuatnya menyesal dan akan menjadikannya lebih bahagia.
Zhiva melangkah perlahan menaiki tangga di Bukit Cinta. Andres sudah menyiapkan tempat yang bisa dilalui dengan mudah supaya Zhiva tidak kesulitan karena perutnya yang membuncit. Ketika tiba di akhir tangga, dia mendengar Andres berbisik pelan di telinganya,
" Zhi...setelah ini aku akan tutup mata kamu dan aku akan tuntun kamu ke tempat tujuan kita. Kamu harus yakin sama aku..."
" Dres...lo jangan aneh – aneh, deh...gue udah nggak kuat jalan jauh – jauh..." rengek Zhiva.
![](https://img.wattpad.com/cover/16842749-288-k989097.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"Definitely Not" Karma [END]
Romance" First, jatuh cinta ama brondong. Second, lovey dovey antara guru dan murid, walaupun cuma guru privat, tetep aja buat gue, BIG NO! Third, hamil di luar nikah! Definitely not!" celoteh Zhiva melanjutkan. Sandra mengangguk - angguk. Dia selalu memah...