Gadis itu masih terisak – isak, dengan selimut menutupi tubuhnya sebagian. Merasa jijik dengan tubuhnya sendiri, dia ingin cepat pergi dari tempat yang bagai mimpi buruk ini. Mengumpulkan sisa kekuatannya, gadis itu berusaha bangkit. Namun Gastha yang muncul dari kamar mandi, berkata,
" Lo tidur aja dulu. Pasti badan lo masih sakit," suaranya datar, seperti tak terjadi apa – apa. Zhiva tak mengindahkan ucapan pemuda yang saat ini menjadi sangat dibencinya. Dia tetap berusaha bangkit namun rasa nyeri dan sakit yang sangat belum lagi rasa lelah yang luar biasa, justru menjatuhkannya ke sisi tempat tidur. Gastha merespon spontan dengan membantu gadis itu untuk mencapai atas dipan, namun dengan sisa kekuatannya, Zhiva menepis bantuan itu dengan mendorong tubuh Gastha. Tentu saja dengan tubuh mungil, menahan sakit dan rasa lelah, pemuda itu masih bergeming. Gastha merasakan emosinya naik dengan adanya perlawanan itu.
" Lo nurut gue, atau gue bikin lo lebih tersiksa lagi!" nada mengancam kentara dari suara pemuda itu membuat Zhiva kembali ketakutan. Dia diam saja, saat Gastha membaringkan tubuhnya dan menutupinya dengan selimut. Dia membenamkan wajahnya ke kasur, dan meski matanya terpejam, isak tangisnya masih tersisa.
" Kak..." panggil Gastha dengan canggung namun nadanya lembut, tak sedingin sebelumnya.
" Lo mandi dulu, terus pake baju yang udah gue siapin..." suara itu terdengar penuh kasih. Seakan Gastha si Iblis yang baru saja menyiksanya telah berubah menjadi Gastha sang Malaikat.
Zhiva berusaha bangun lagi, namun rasa nyeri itu kembali menderanya.
" Akh..." erangnya, pedih. Gastha paham dan sigap mendekat.
" Masih sakit? Gue gendong aja, ya..." tanpa menunggu jawaban, Gastha mengangkat tubuh mungil yang gemetar itu dan membawanya ke kamar mandi. Perlahan, dia menurunkan tubuh gadis itu ke dalam bathtub. Zhiva yang merasa tak ada gunanya melawan, hanya pasrah.
Menghabiskan waktu lebih dari setengah jam di dalam kamar mandi, Zhiva menggosok tubuhnya sekuat mungkin hingga kulitnya terasa perih. Rasanya dia ingin menghilangkan sesuatu yang menodainya hingga luruh. Gadis itu keluar kamar mandi dengan menggigil dan bibir yang membiru, dia berjalan tertatih – tatih dengan pakaian yang disiapkan Gastha dan semuanya kebesaran. Kalau boleh memilih dia tak ingin memakainya namun baju yang dikenakannya tadi sudah tak berbentuk.
Gastha tiba - tiba muncul dari pintu dan membawa sebuah nampan berisi makanan dan minuman.
" Lo makan dulu, baru gue antar pulang..." ujar Gastha. Zhiva bergeming dari tempatnya berdiri. Dia tak ingin apapun sekarang, bahkan rasanya dia ingin mati saja. Dia masih merasa linglung dengan hal baru dialaminya namun setiap rasa nyeri itu terasa akibat bergerak, menyentakkannya bahwa yang dialaminya memang nyata.
" Kak..." panggil Gastha. Dirinya juga merasa bersalah dan bingung harus melakukan apa. Penyesalannya menumpuk membebani hatinya dan pikirannya kalut. Bukan tentang apa yang akan terjadi padanya namun apa yang terjadi pada gadis itu.
" Pulang," hanya kata itu yang terlontar dari bibir mungil yang membiru itu. Setelah berkata begitu, seperti robot, Zhiva meraih tasnya yang tadi tergeletak begitu saja setelah mengambil handphone. Ketika membungkuk, rasa nyeri di bawah perutnya menusuk membuatnya spontan memegangi perutnya. Gastha meraih jaketnya dan mengambil sebuah lagi dari lemari, ketika melihat guru privatnya itu membungkuk sambil memegangi perutnya, dia segera memegangi tubuh kecil itu.
Zhiva merenggangkan jarak dari tubuh Gastha dan berusaha bergerak lebih cepat untuk keluar ruangan. Tak dihiraukannya rasa sakit itu sehingga sesekali dia meringis. Namun tetap saja, Gastha lebih cepat, dia menuju mobil, dan telah membukakan mobil untuk Zhiva.
![](https://img.wattpad.com/cover/16842749-288-k989097.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"Definitely Not" Karma [END]
Romance" First, jatuh cinta ama brondong. Second, lovey dovey antara guru dan murid, walaupun cuma guru privat, tetep aja buat gue, BIG NO! Third, hamil di luar nikah! Definitely not!" celoteh Zhiva melanjutkan. Sandra mengangguk - angguk. Dia selalu memah...