14

818 82 13
                                    

Mobil ferari berwarna merah memasuki perkarangan sekolah dengan diikuti mobil hitam yang sudah terpakir tepat disampingnya.

Kevin keluar dari mobilnya dan menunggu saudara-saudaranya.

"kevin nanti tungguin aku ya,"kevin mengangguk lalu membelai rambut dahlia

"aku juga nantikan kita ada ekskul basket,"

"apa lo bisa basket,"kevin hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan saudaranya.

"ih apaan sih lo adik terlaknat,"michel mengomel pada ali sambil mendekat ke kevin.

"sudah ayo kita masuk aja,"semua mengangguk lalu mereka berjalan beriringan melewati koridor sekolah yang masih cukup sepi.

"kita kekantin dulu,"ali menghentikan langkahnya dan menatap kevin.

"kenapa?"dahlia menatap kevin.

"kalian berempat belum sarapan jadi kita sarapan dulu,"

"tidak usah vin kita langsung kekelas aja,"kevin menggeleng tegas, dan itu membuat semua tidak ada yang berani membantah.

"gue enggak mau kalian sakit,"semua mengangguk lalu mereka melangkah kekantin sekolah.

Kantin

Kevin dan keempat saudaranya duduk disalah satu meja kantin,

"gue pesenin bakso ya sama es teh,"

"iya,"

Kevin lalu memesankan makanan untuk mereka setelah memesan makanan kevin kembali ke mejanya.

"oh iya vin gimana kelanjutan hubungan lo sama mila,"kevin menaikkan alisnya menatap yasya.

"emang ada apa?"kevin menatap ibu kantin datang dan menaruh pesanan mereka.

"terimakasih,"

"sama-sama den,"

"ayo makan,"semuanya lalu larut dalam keheningan.

"hey dahlia,"kevin menatap datar ke seseorang yang berada di seberang sana.

"hey ric,"ricky melangkah mendekati meja mereka.

"lagi apa kau disini?"ricky menatap kevin dan yang lainnya dengan sinis.

"habis selesai sarapan tadi, kamu sendiri ngapain disini?"kevin dan ali hanya tersenyum masam menatap kedua pasangan itu.

"sepertinya adikmu itu sudah mulai tertarik dengannya,"kevin menatap tajam ricky dan dahlia yangs edang asik mengobrol sambil mengangguk menyetujui apa yang dikatakan ali.

"entah kenapa gue enggak suka lihat dia deketin dahlia,"

"apa kau perlu bantuan untuk mengusirnya dari hidup dahlia,"ali menatap ricky dan dahlia yang sekarang sedang tertawa.

"tidak usah, sepertinya dahlia bahagia bersamanya,"

"yasudah, lebih baik kita kekelas,"kevin mengangguk lalu berdiri hingga saudaranya yang lain langsung menatapnya.

"ekhem, lebih baik kita kembali kekelas sebelum kita terlambat,"kevin memasukan kedua tangannya didalam sakunya lalu menatap dahlia dan ricky.

"baiklah, kalian duluan saja biar dahlia gue yang antar kekelas nanti,"dahlia hanya mengangguk lalu menatap kakaknya, kevin.

Kevin hanya bisa menghela nafasnya lalu mengangguk"baiklah, kakak duluan jangan terlalu lama,"dahlia tersenyum senang apalagi ricky.

"siap,"kevin mengangguk lalu pergi meninggalkan dahlia dan ricky diikuti oleh ketiga saudaranya.

Pelindungku{END}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang