15

784 86 5
                                        


Mila menatap tak percaya pria yang notabenya dingin dan selalu menolak perhatiannya sekarang berkata seperti itu, tunggu jangan geer dulu mungkin dia hanya ingin membuatnya tersenyum agar dia bisa lepas dari tanggung jawabnya karena telah mengenainya bola basket tadi.

"jangan ke geer-an mila,"mila memalingkan wajahnya kearah lain tanpa mau menatap kevin.

"kenapa?aku sungguh-sungguh mengatakannya!!!"mila berdecak sebal ia mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak terbang tinggi mendengar perkataan kevin karena ia tidak mau jatuh lagi.

"bodo aku enggak denger,"kali ini kevin yang berdecak sebal,

"dasar, bersihin tuh telinga biar bisa denger,"mila dengan kesal mengumpat pria itu hingga membuat pria itu tersenyum geli.

"kenapa sih suka banget buat orang luluh habis luluh terus dicuekkin,"kevin menatap mila yang sedang menggigit bibirnya sambil memainkan jari-jarinya.

"siapa yang memainkanmu?"

"ya kamu lah siapa lagi cowok yang selama ini aku kejar-kejar tapi setiap aku kasih perhatian malah dicuekkin akunya,"mila mengerucutkan bibirnya sambil menghentakkan kakinya.

"mila, kali ini aku serius, aku enggak main-main, aku sudah mulai mencintaimu sejak kemarin, aku mulai membalas cintamu namun kau malah mengabaikan ungkapan cintaku,"mila masih memandang tak percaya pria yang ada disampingnya itu.

"aku enggak lagi mimpikan?oh god mimpi macam apa ini?kalau mimpinya kayak gini sih mila enggak usah bangun aja enggak papa mila ikhlas,"

"coba kamu cubit pipimu sendiri sakit gak atau perlu aku bantu?"mila menggeleng lalu ia tersenyum lalu turun dari ranjang dan berhambur kepelukan kevin.

Kevin tersenyum dan membalas pelukan gadis kecilnya itu. Sungguh hanya rasa bahagia yang ia rasakan saat ini, bahagia sekali.

Kevin membelai rambut lurus mila dengan sayang, ia sangat merasakan hangat perhatian mila yang selama ini ia abaikan.

"vin,"

"hem,"mila melonggarkan pelukannya namun ia masih berada di pangkuan kevin.

"kenapa kamu tiba-tiba berubah jadi lembut....mm...maksud aku kan selama ini kamu bersikap cuek dan dingin sama aku tapi kenapa sekarang berbanding terbalik?"kevin memeluk mila, mata elang kevin menatap mata indah mila.

"perasaan seseorang akan dengan mudah di putar balikkan mil dan sekarang gantian aku yang merasakan cinta dan kasih yang kamu curahkan padaku selama ini,"mila menatap kevin dalam berusaha mencari kebohongan disana namun nihil.

Namun tiba-tiba bayangan perempuab yang seharusnya tidak ada dipikiran mila saat ini membuat mila jadi kepikiran, ingin sekali ia menanyakan bagaimana perasaan kevin pada perempuan yang menurut mila selama ini kevin sukai itu namun ia sedang tidak mau merusak suasana.

"jadi sekarang kita jadian?"kevin tersenyum manis.

"maunya gimana???"

"ih kevin seriusannn!!"kevin terkekeh lalu mencubit pipi mila.

"iya, sekarang kamu menjadi pacarnya kevin alvero gimana?"kevin menaik turunkan alisnya.

"mau banget kalau sama kamu mah,"mila terkekeh, entah mengapa pikiran tentang gadis itu masih saja terlintas dikepalanya.

"vin!!"

"iya,"

"aku boleh nanya gak?"kevin menatap mila, mereka masih nyaman dengan posisi mila duduk dipangkuan kevin.

"boleh, apapun untukmu,"mila menggigit bibirnya, jujur ia takut menanyakan tentang perasaan kevin yang sebenarnya pada perempuan itu.

"mm...sebenarnya aku masih bingung, bukankah selama ini kamu suka dengan diah anak fisika 2?"mila tidak berani menatap wajah kevin, sama sekali tidak berani.

Pelindungku{END}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang