13

760 76 7
                                        


Kevin sekarang sedang bereksperimen di dapur mila, mila menghampiri kevin karena sudah 10 menit ia ditinggal sendirian.

"dorr..."kevin terlonjak kaget saat tiba-tiba mila menepuk bahunya dengan cukup keras.

"gila lo,"kevin melemar tepung di wajah mila yang membuat mila langsung berteriak.

"kevin.....jahat banget sih....kotorkan muka ku jadinya,"mila gantian melempar tepuk namun kevin berhasil mengelak.

"apa enggak kena?"

"ih kevin....sini gak,"mila mengambil tepung yang cukup banyak dan mengejar kevin.

"sini kalau bisa,"kevin tidak takut malah ia menantang mila untuk bisa mengejarnya.

"aaa...."hingga mila terpeleset karena tepung yang ia bawa itu hingga membuat mila hampir terjatuh kalau saja tidak ada penompang badannya yaitu, kevin.

Cukup lama mereka bertatapan kevin merubah posisinya.

"makanya kalau jalan yang bener, itu juga ngapain pake bawa-bawa tepung,"mila mendengus kesal bukannya yang memulai ini semua kevin tapi mengapa jadi dirinya, sungguh kejamnya kakanda:v.

"lha kok jadi aku kan...."

"sutttt mending lo diem pusing kepala gue dengerin ocehan lo, udah sana gue mau lanjut lagi, awas aja lo kalau ganggu gue lagi,"mila hanya nyengir dan mengangguk.

Kevin kembali melanjutkan eksperimennya sambil ditatap kagum oleh mila.

"vin aku boleh bantu gak?"mila menatap kevin yang sedang memanggang daging.

"apa lo bisa masak?"

"oh jangan meremehkan seorang mila ya, gini-gini calon pacarmu ini bisa masak ya jadi jangan salah kira,"kevin hanya menggelengkan kepalanya tanpa menoleh kearah mila yang sedang tersenyum bangga.

"sejak kapan ada kata calon pacar?"

"iya ya, apa langsung aja kita resmiin sekarang,"mila menatap kevin antusias, lalu kevin menghentikan aktivitasnya dan menatap mila dengan senyum.

"jangan mimpi,"kevin lalu melanjutkan kembali aktivitasnya. Kevin memasak steak dan sup untuk mereka, kevin sudah menata rapi semua masakannya di meja makan.

Setelah selesai ia mengedarkan pandangannya mencari gadis cerewet yang selalu saja menganggunya itu.

"dimana tuh anak,"kevin melangkah menuju ke ruang keluarga, kevin menyungingkan bibirnya menatap gadis yang tengah tertidur diatas sofa.

Kevin melangkah mendekati mila lalu ia berlutut tepat dihadapan mila, bila saja mila tengah sadar pasti gadis itu sudah histeris.

"kau lebih terlihat manis bila sedang tidur seperti ini,"tanpa sengaja kevin memuji kecantikan gadis itu sambil senyum yang masih setia menghiasi wajah tampannya itu.

"mila,"

"mila,"kevin memutar bola matanya, ia kesal saat mila tidak bangun-bangun.

"kebo sekali sih,"kevin dengan kesal menekan hidung mila hingga membuat mila langsung membulatkan matanya.

"kevin,"mila langsunv bangun dan memukul lengan kekar kevin dengan manja.

"apa?"kevin menatap kesal mila.

"aku bisa kehabisan nafas kalau kamu gituin tadi,"mila mengerucutkan bibirnya yang membuat kevin gemas.

"enggak usah dimajuin gitu, enggak ada yang mau cium lo,"kevin berdiri lalu diikuti mila.

"kan ada kamu,"

"siapa?"

"kamu, kevin alvero,"

Pelindungku{END}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang