10 | Cemburu?

5.5K 287 6
                                    

Cemburu, tapi bukan high-heel, cuma flatshoes, jadi gak punya hak.

•••

ALBIZA murung pagi ini, pasalnya perempuan itu lupa membawa uang bekal. Kebiasaan memang. Padahal tahu materi olahraga kali ini renang, sedangkan di sekolah mereka belum ada fasilitas kolam renang. Di tambah tidak ada kuota untuk men-stalking bias. Lengkap sudah penderitaannya.

"Kenapa sih murung terus?" Alfito yang sadar melihat Albiza murung pun memandang Albiza penuh tanya. Pasalanya, Albiza yang biasanya heboh sendiri hanya karena melihat ponsel kini hanya diam melamun. Wajahnya tidak bersahabat.

"Gue lupa bawa uang, mana gak punya kuota lagi bete banget sumpah. Lo bawa motor gak? Gue mau nebeng," Albiza merengek, sumpah cewek itu sedang tidak cari perhatian pada Albian yang sedang memainkan ponsel di samping Alfito, tidak. Ini serius Albiza tidak membawa uang, bagaimana nasibnya untuk berangkat ke kolam renang nanti?

Eh tunggu, emang sejak kapan Albiza caper sama Albian? Tidak, tidak pernah.

"Bawa sih, tapi gue lupa bawa baju. Mau ikut pulang dulu?" tanya Alfito dengan nada sedikit menggoda.

Albiza mendengus. "Apa sih, lama!"

"Ya sebenarnya niat gue baik mau ngajakin lo nebeng, tapi kalo gak mau ya udah. Ras terlemah adalah yang mau nebeng tapi maunya cepet, ck." Alfito tertawa.

"Dih, ya udah pulangnya aja gue ikut lo, ya? Sumpah gue gak ada duit sama sekali, gue lupa. Mau nyuruh Mama titip ke temen juga gak punya kuota apalagi pulsa huaa...." Albiza merengek, benar-benar terlihat memalukan di hadapan Albian.

Tapi Albiza tidak malu merengek bahkan sampai menangis karena lupa membawa uang, demi apa pun itu refleks saat dia cerita ke Novia. Tapi ya, sedikit memberi kode juga pada Albian. Eh?

"Jangan nangis dong, Za. Aduh, gimana dong gue juga nggak bawa motor, bisa aja nggak. Gue juga bawa uang pas-pasan, sumpah gue gak tahu gimana cara bantu lo--"

"Biza sama gue aja, mau nggak mau lo harus anter gue dulu ke rumah. Abis itu langsung ke kolam, gue jamin sebelum pak Herry datang kita udah di kolam." Alfito memotong ucapan Novia, cowok itu paling tidak bisa mengabaikan perempuan.

Bawannya kasihan terus, tapi kebaikannya selalu di salah artikan karena di sangka 'modus ke semua cewek' padahal demi apa pun Alfito tidak pernah berniat begitu. Dasar kaum baper.

"Y-yaudah, makasih." Albiza mengusap air matanya, merasa malu menangis di kelas seperti itu.

Albian? Cowok itu sibuk dengan ponsel, hanya melirik sekilas dengan pandangan datar. Albiza seharusnya tahu cowok gamers itu rata-rata cuek. Termasuk Albian, yang tidak mungkin terlalu peduli juga padanya.

Apalagi... mereka backstreets. Ya meskipun bukan pacar.

•••

"Lo pulang lagi ke sekolah sama siapa?" tanya Novia. "Jadi sama Fito?"

Perempuan itu sedang mencepol rambutnya bersiap turun ke air.

Albiza mengangguk. "Mau gimana lagi, gue beneran lupa bawa uang. Mana gak ada kuota lagi, miris banget."

Novia tertawa. "Sabar, btw siapa tahu Fito jadi alasan lo buat move on dari Cello!"

AlbianzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang