bercahaya engkau ditengah gemuruhnya langit Menyembuhkan awan-awan yang tengah sakit Dari bibirmu timbul ruang-ruang kecil Sedikit demi sedikit melambai ke arahku
Mekarmu terlihat cantik dari atas sini
Untuk pertama kalinya
Langit ingin merendah membumiKau membuka kelopak mata yang meninggi
Mencoba memulihkan hilangnya senja dari sisi paling kiri ditepian bumiDengan tangkaimu kau topang perih menjulang
Yang jadi siksa berantai bagi langit setelah senja menghilang
Mungkin, dengan harummu langit berani mampu melepas ikatan kuat dari jingga bercampur biru, dengan senyummu langit kembali gagah dengan warna nya
Kau merobek pelupuk dari tubuhmu, menyengaja untuk mencoba menyelimutiku
Karena kau tahu tangkaimu tak mampu memelukku, mengahangatkanku, tak terhitung hujan yang kau tampung di dalam suci hatimu
Dari melindungi derasnya yang membasahi langit-langit hatiku.
Ohh bunga lily yang berdiri di taman hati
Kusampaikan surat berisikan sajak puisi
Semoga kau membaca meski tak bisa membuka
Semoga kau mendengar apa yang kusampaikan
Dari langit yang begitu merindukanmu
Dari jarak yang bersumpah membunuh rindu..
Bercahaya engkau dihatiku kini
Langit ini tidak pernah merubah namamu
Ia hanya berpindah tempat, dari sisimu kini bersahaja di hatiku, berdamai dengan inginku
Dari langit yang kini rindu harummu
Semoga segera bisa duduk disebelahmu
Melukiskan binar cerita baruDengan senyummu yang jadi kanvasnya
Dengan harapan baru sebagai tintanya
Dan dengan langit yang biru sebagai awalnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Piagra Langit Senja
PoezjaAku tak mengenal siapa dikau, namun aku mencintaimu dengan segala rasa ingin tahu- Mencintaimu adalah nasib yang kupilih sendiri, sederet luka yang kuterima adalah resikonya. Sekalipun aku tak dianggap ada dalam kepalamu, bagiku kau tetap istimewa...