Jendela pesan telah terketuk
Seperti suara hati bergetar disana
Kubuka dan kubaca pelan tak bersuara
Biru senyum dan tawa melingkari mataku
Yang kuinginkan benar hanya kamuKuletakkan kembali buku yang kubaca
Kudengar kembali apa yang engkau bisikkan dari jarak yang menyela
Kusimpan baik-baik dalam doa
Kusebut selamanya di tempat teristimewa
Disana, Kuletakkan namamu..Tak ada lagi ruang yang kusebut sendiri
Sendiriku kini telah mati
Bersamamu aku tak mengenal sepi
Di tanganmu sepi seperti hendak melarikan diri..Ternyata mencintai dan dicintai adalah hal yang luar biasa indah.
Aku ingin dibolehkan mencintaimu selamanya meski seorang manusia tidak dibolehkan meyakini hal tersebut.Bagiku kau adalah cahaya, penerang duka ku, pengusap luka..
Bunga yang hidup di hatiku, bintang terindah yang pernah melintas dimataku..Secangkir kopi dan semanis teh milikmu menjadi pemandangan paling simetris. Dalam seteguk senyummu yang manis aku jatuh hati
Di dekat pundakmu yang menghangat perasaanku hilang kendaliBolehkan aku selamanya jadi tujuan matamu menetap
Bolehkan aku selamanya menjadi keberanianmu untuk melangkah
Bolehkan aku selamanya jadi ceritamu kala terlelap
Bolehkah aku menjadi tempatmu, bila usia sudah mengajak kita berhenti berjalan..Walau harus ku akui akan sulit menghadapimu
Karna kepalamu itu labirin dan aku selalu tersesat disana, meskipun begitu aku tak pernah merasa cemas. Sebab terjebak didalam fikiranmu bagiku adalah sebuah kebebasan.Pegang tanganku,
Aku tak akan mau melepasnya lagi
Kita akan menghadapi semuanya berdua
Sedih, duka, tawa, bahagia semua..
Bersamamu mencintai dan dicintai mirip sebuah puisi, aku tak tahu arahnya kemana namun yang kuyakini ia akan indah bila kita membacanya berdua..
KAMU SEDANG MEMBACA
Piagra Langit Senja
PoetryAku tak mengenal siapa dikau, namun aku mencintaimu dengan segala rasa ingin tahu- Mencintaimu adalah nasib yang kupilih sendiri, sederet luka yang kuterima adalah resikonya. Sekalipun aku tak dianggap ada dalam kepalamu, bagiku kau tetap istimewa...