Tentangmu adalah sederet penantian panjang yang penuh kesah, ia tabah.. Menampih kalah.. Kau pasti kembali karena aku lelah terus menghuni sepi di bawah deru amarah
Sendiri adalah candu paling sering dari bualan waktu yang menggiring bayangmu
Tidak bisakah kau hanya pulang, habis tenagaku untuk menunggumu kembali dalam peluk riang
Habis sudah caraku memintamu kembali dari semua penampik waktu luang
Karena terkadang aku juga butuh aromamu untuk pulihkan gundahku. Aku butuh keningmu untuk penghilang risauku. Aku butuh dirimu untuk duduk disebelahku
Senja tertawa.. Melihatku melukiskan kehilanganmu di bawah jingga miliknya
Bulan menerka.. Pastilah karena harummu aku tertatih termenung memeluk bingung didekat lampu kota
Aku masih sabar, dalam sadar masih menguatkan kata bisa untuk terus menunggumu datang
Yang kutakutkan, bila kau kembali ...
Aku sudah tuli.. Aku rabun dan tak bisa lagi mengerti entah untuk apa aku menantimu dengan segala lelah dalam hatiMeski harap ku berwujud abadi, dan mungkin sudah lebih dulu mengerti bahwa kau memang tak akan pernah kembali

KAMU SEDANG MEMBACA
Piagra Langit Senja
PoesiaAku tak mengenal siapa dikau, namun aku mencintaimu dengan segala rasa ingin tahu- Mencintaimu adalah nasib yang kupilih sendiri, sederet luka yang kuterima adalah resikonya. Sekalipun aku tak dianggap ada dalam kepalamu, bagiku kau tetap istimewa...