Aku tidak tahu apa yang salah, entah milikmu atau memang perasaanku saja yang merasa kurang. Terasa kosong terasa begitu gelap tak lagi dihidupi cahaya seperti biasanya
Ku raba dadaku, kucari dan terus kucari. Ternyata benar hatimu yang telah rapi ku rawat kujaga kini kau ambil kembali tanpa aku menyadarinya
Ada apa sebenarnya. Kau terlihat duduk manis di sebelahku namun kau terasa hilang dari hatiku..
Aku seperti memilikimu, disaat yang bersamaan aku juga merasa kehilanganmu..
Kukira kita sehati. Ternyata cuman aku sendiri, ..
Aku sudah bersiap untuk kemungkinan jika kelak di hatimu tak lagi cukup satu aku untuk jadi isi ruangannya
Dan aku mulai merasakannya sedikit demi saat yang terlewati. Aku tak lagi jadi rimbun nya alasan senyum mu menuai bahagia, tak lagi jadi binar matamu layaknya kemarin lusa
Jika benar firasatku, rindumu tak lagi sederas pertama kita berjumpa. Rasa itu perlahan menghilang di sapu air pasang.
Dalam setiap cerita kita berdua telinga ku terlihat menyimak, mataku sayu tertuju, itu cuma ada dalam diary yang tertulis. Selebihnya ada banyak tangis yang tak ingin ku tulis
Kau tak lagi menginginkan ku, aku mulai terlupakan dan itu begitu menyakitkanku, bodohnya aku terus merawat apa yang kupunya untuk menyirami setiap sedih duka yang kau rasa meski tiba waktunya berganti aku yang mulai terluka kau tak disana sebagai hal paling kutunggu..
Aku manusia, bila tiba waktunya aku sakit maka aku akan sakit. Kau bukanlah satu-satunya aroma lebur pagi sandingan pahit kopi, tapi mengapa hanya kepadamu ku begitu jatuh hati. Kepadamu yang bahkan tak pernah menyadari kau seindah pelangi di tempat ini, tempat yang sama dimana disana aku mulai dianggap bukan sesiapa..
Bila boleh diizinkan pergi aku ingin menghilang berteman sepi, berlatih menghadapi tanpamu yang akan kubiasakan mati. agar saat kau menginginkan aku kembali kau sudah tak lagi hidup di hati ini dan tanpa sengaja kita bertukar posisi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Piagra Langit Senja
PoetryAku tak mengenal siapa dikau, namun aku mencintaimu dengan segala rasa ingin tahu- Mencintaimu adalah nasib yang kupilih sendiri, sederet luka yang kuterima adalah resikonya. Sekalipun aku tak dianggap ada dalam kepalamu, bagiku kau tetap istimewa...