# - Zona Teman

60 0 0
                                    

Manusia sepertimu, lagi.. dan lagi..
Memainkan peran sulit dalam hidup yang penuh drama. Banyak rupa-rupa hadir mengoleksi sejarah dalam peranan temani cerita.

Seperti cerita di halaman yang kepuluh ribu berapa ini, berbayarkan kopi pahit sepahit jalan buntu yang senang sekali kau temui. Berlagak tangguh namun padahal rapuh. Berlagak tidak suka yang padahal telah luluh jatuh.
Dengan polosnya berlagak lugu berpura-pura tidak merasa yang dihatimu diam-diam menginginkan ia yang kau suka menjadi seorang perasa ..

Lentik mata, bunga senyum.. Kupu-kupu yang harum dari rambutnya. Ranum tawa, sorot manja.. Lengkung bibir berhiaskan lesung pipi penuh pesona. Semua kesempurnaan itu begitu membuatmu terhipnotis ingin memilikinya. Terbalik dari realita justru karena sering berkaca, hatimu gundah, beranimu surut untuk mencintainya dengan kesungguhan luar biasa yang ia tak pernah tahu.

Setiap harinya perasaan rahasia itu jadi bulan-bulanan amuk masa dari kisah seseorang yang juga hadir dihidupnya. Bedanya kau hanya tokoh pengganti dan sang pujaan adalah pemeran utama yang sebenarnya. Kisah terpenting dimana nama nya selalu di bubuhkan di awal perbincangan. Rasamu menolak tak terima namun kalimat mana yang bisa membenarkan dirimu sebenarnya terluka. Ia jabarkan jalanan yang mereka lewati berdua, penuh bahagia bertatap-tatapan kala pertemuan pertama. Sudut lampu redup mati dalam pelukan, hingga hadiah serupa harga isi tubuh yang hanya ada satu-satunya.
Alangkah indah lara beserta dilema yang kau puji rasa. Setelah ingin mencoba mengungkap apa yang belum bisa, setelah seketika ingin berkata yang sebenarnya, kehilangan dan dibenci adalah resikonya. Pula ketika diam saja terkekang oleh patah hati jadi konsekuensinya..

Dalam dimensi yang engkau ingini, yang engkau paksakan agar dirimu seperti jawaban pinta ia sebenarnya. Lampu itu tidak mampu membias dirinya, alunan nadamu tak cocok dengan lagu miliknya.
Ukiran itu, kecantikan itu, rupa itu, ia bukan untukmu. Ia tak ingin dirimu menginginkan nya. Kau bukanlah sesuatu yang ia impikan. Sampai bilapun engkau menunggu hatinya tetap bukan jatuh padamu.

Indah bukan? Istana megah yang sudah engkau bangun dalam hatimu dengan harapan ia tinggali, kini kosong tak mau menghuni..
Jangankan menetap, menoleh menatap saja ia tak pernah. Jangankan merindumu, memilihmu, mengagumimu saja ia tak punya waktu. Sebab di hatinya kau hanya seorang teman dan tidak pernah dibiarkan untuk punya sehangat ruang yang lebih dari itu..

•••

Gempita merindu ramai,
Derita mengungguli damai,
Gemercik senyum nan permai..
Patah meredup..
kalah menghilang..
Oleh seseorang yang bukan dikau..

°°°

Piagra Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang