Chapter 7

1.1K 33 3
                                    

Angela membuka mata, Angela menatap jam yang ada di nakas. Masih jam 5 pagi. Semua orang pasti masih terlelap.

Senyum tercetak pada wajah Angela ia masih mengingat suara Davian yang meminta maaf kepadanya, walaupun tidak secara terang terangan Angela tetap merasa senang.

Ia memutuskan untuk turun kebawah dan membuat kue dan kopi untuk sarapan.

Angela menuruni tangga sambil bersenandung dengan riang ia melangkahkan kakinya menuju dapur.

Angela menatap sosok Davian yang sedang duduk di meja makan.

Sendirian.

Angela menghampiri Davian dan duduk dihadapan nya.

"Kau sedang ap--" Angela tidak melanjutkan pertanyaan nya ia masih ingat jika Davian sangat marah jika ia banyak bertanya.

Davian menatap Angela yang tidak jadi bertanya kepadanya. Sepertinya ada yang aneh dengan gadis di hadapan nya ini.

Tanpa basa basi lagi, Angela berjalan menuju dapur dan mulai dengan niatan awalnya yang akan membuat kue dan kopi dan sekarang ia jadi ingin susu vanilla.

Davian masih bingung kenapa Angela tidak jadi bertanya kepadanya. Tapi Davian juga tidak peduli dengan semua itu.

Angela sibuk dengan kegiatan nya membuat kue. Davian masih setia duduk dan tak peduli dengan suara ribut di dapur.

"Akhirnya selesai juga" ucap Angela yang menatap kue hasil buatannya.

"Hmm wangi harum apa ini?" Tiba tiba Olivia datang ke dapur.

"Aku membuat sedikit kue" ucap Angela " jika kau mau mencobanya silakan saja. Oh ya jika kau mau kopi aku bisa membuatkan nya untuk mu"

"Aku mau susu saja"

Olivia mengambil sepotong kue buatan Angela. Sungguh rasanya enak sekali baru kali ini ia makan kue seenak ini.

"Sungguh kue ini enak sekali" Olivia mengambil lagi satu potong kue yang ada di piring.

"Kapan kapan aku mengajarkan mu cara membuatnya" ucap Angela.

Olivia tersenyum sambil mengangguk antusias.

"Aku mauuu"

Angela terkekeh.

"baiklah baiklah"

Davian memperhatikan Angela yang akrab dengan Olivia. Entah kenapa hati kecil nya tak rela melihat keakraban adik nya dengan Angela.

Olivia lupa kalau sekarang ia harus bersekolah ia langsung kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap pergi menuju sekolah.

Tinggalah Angela dan Davian di situ. Angela masih canggung dan takut jika harus berhadapan dengan Davian.

"Kau tidak mau mencoba kue buatan ku Mr. Dav?" Tanya Angela

Davian memakan kue yang di buat Angela baru saja ia menggigit langsung di muntahkan begitu saja.

"Kue sialan! Rasa nya sangat tidak enak!" Davian lalu meninggalkan Angela dengan luka yang ia torehkan.

"Terima kasih pujian nya Mr. Dav" Angela tersenyum sambil mengusap air matanya yang jatuh.
_________

Hari ini mansion kediaman orang tua Davian sedang sibuk, semua orang bekerja bahkan ayah nya Davian menyewa lima wedding organizer untuk resepsi pernikahan setelah mengucap janji di altar pernikahan.

Besok pernikahan Angela dan Davian bukan nya merasa bahagia Angela malah merasa miris dengan keadaan nya sendiri dan pernikahan nya.

Menikah paksa dengan orang yang tidak mencintai kita itu suatu yang berat untuk di jalani apa lagi pernikahan itu suatu perbuatan yang sakral dan Angela hanya ingin menikah satu kali dan hidup sampai tua bersama suami nya.

Tapi dengan Davian. Apa pria itu mau menghabiskan sisa hidup nya bersama dengan nya? Atau mungkin setelah menikah satu tahun Davian akan meninggalkan nya dan menikah dengan wanita lain.

Memikirkan saja sudah membuat hati Angela sakit apa lagi jika semua yang Angela pikirkan benar benar terjadi ia tidak bisa menghadapi situasi seperti itu.

"Kau sedang apa Angela" tanya Olivia yang baru saja pulang dari sekolah nya.

"Kau baru pulang?" Angela balik bertanya.

"Seperti yang kau lihat, ya sudahlah aku mau ganti pakaian ku dulu" ucap Olivia lalu berjalan menjauhi Angela.

Angela masuk ke dalam kamar nya. Tidak ada yang bisa ia kerjakan selain diam di kamar. Untung kamar ini memiliki banyak buku jadi Angela tidak bosan seharian berada di kamar.

Angela mengambil ponsel nya yang terletak di nakas. Ia perlu mencari tahu sosok Davian. Pasti orang penting seperti Davian mudah ditemukan di berbagai mesin pencarian yang ada di dunia.

"Ternyata dia terkenal sekali. Dan dia juga sangat kaya. Astaga aku semakin tidak pantas menjadi istri nya" Angela merutuki dirinya yang sangat bodoh sudah jelas jelas ia tahu Davian itu orang kaya lalu untuk apa mencari tahu tentang Davian lagi? Ia juga bisa bertanya langsung kepada orang nya.

Tok.. Tok.. Tok .

Pintu kamar Angela diketuk lalu muncullah sosok wanita cantik yang melahirkan dan merawatnya sampai ia tumbuh sebesar ini.

"Ada apa mom?" Tanya Angela.

"Mommy hanya ingin melihat putri Mommy yang sudah tumbuh dewasa dan sebentar lagi akan menikah" Rosetta mendekati putrinya yang sedang duduk di kasur.

Rosetta mengelus rambut panjang Angela.

"Tidak terasa, sekarang kau sudah besar. Dulu kau adalah putri kecil kami yang ceroboh dan selalu membawa luka entah di lutut atau di siku setiap pulang bermain" Rosetta mengingat ingat Angela yang selalu pulang sambil menangis dan memegangi luka nya.

"Sekarang kau sudah besar dan bahkan tidak pernah menangis lagi seperti dahulu. Ku harap Davian bisa membahagiakan dirimu" Rosetta mengusap mata nya yang sudah basah karna air mata nya yang memberontak minta keluar.

"Aku juga berharap seperti itu mom" Angela tersenyum menyembunyikan luka yang selalu Davian berikan untuk nya.

Sepertinya memang dari dulu ia sudah bersahabat dengan luka sampai saat ini pun ia tetap bersahabat dengan luka.

Dulu ia bisa menangis dan mengadu tentang luka nya kepada ayah atau ibu nya tapi sekarang ia tidak mungkin melakukan hal seperti itu dan ia hanya bisa tersenyum untuk menutupi luka nya.

Bahkan tidak pernah ada yang mengetahui jika Angela selalu menangis setiap malam. Luka selalu mencari nya dan ia tidak pernah bisa menghindar dari luka.

Luka dan Angela sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dan Angela benci kenapa ia selalu senang dengan luka.

TO BE CONTINUED

-------------------------

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENTARNYA BIAR AKU SEMANGAT

THANKS ALL

BUNGA

Instagram :Karismabunga_

Angela (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang