Chapter 11

1K 36 0
                                    

Angela dan Caramel sudah berada di dalam mobil menuju mansion Davian. Caramel menatap Angela dengan sedih.

"Mommy kenapa Mommy menangis? Apa ada yang nakal dan membuat mommy menangis?"

Angela menghapus air matanya lalu tersenyum lembut "Tidak sayang, Mommy tidak menangis"

"Lalu mengapa Mommy mengeluarkan air mata?"

Angela hanya tersenyum lembut lalu menggeleng tidak mampu untuk berbicara karna setiap ia mengeluarkan suara air mata nya pun itu turun.

Sesak yang sekarang ia rasakan bahkan terlalu sesak sampai ia kesulitan untuk bernapas, ia tahu Davian tidak mencintai nya dan ini adalah risiko yang pasti akan ia terima. Tapi melihat secara langsung ternyata sangat menyakitkan untuk nya.

"Jangan menangis lagi ya" Caramel mengusap sudut mata Angela lalu memeluk Angela dengan erat.

Angela mengelus rambut panjang Caramel lalu memeluknya dengan erat. Dan ia bersyukur memiliki teman meski anak kecil yang menganggapnya adalah ibu nya dan Angela juga bersyukur mempunyai anak angkat seperti Caramel.

Angela tiba di mansion harus berpura pura ceria karna tidak mau membuat seisi mansion khawatir atau bertanya kepadanya dan dia juga sudah membuat janji dengan Caramel untuk tidak memberi tahu kepada siapa pun kalau tadi Angela menangis.

"Kami pulang!" Ucap Caramel dengan ceria.

Angela membawa belanjaan nya dan milik Caramel

"Biar saya yang membawa nyonya" ucap Gerald.

"Tidak perlu, biar aku saja"

"Tapi-"

"Tidak apa apa Gerald" Angela tersenyum dan berjalan mendekati Caramel yang sedang tersenyum memandang boneka barunya.

"Mommy akan mandi kau ikut kekamar mommy atau tunggu di sini?" Tanya Angela.

"Aku menunggu disini saja mom, aku ingin bermain dengan boneka baru dan main baruku" Caramel tersenyum menampilkan deretan giginya.

"Ya sudah kalau begitu, jangan nakal nakal yaa"

"Baik Mommy"

Angela berjalan menaiki tangga ia untuk sampai ke kamar nya. Ia melihat sosok Davian yang sedang berdiri di depan kamarnya.

Mengapa dia ada disana? Bukan kah dia tadi masih di restoran?

Angela mendekati Davian dan Davian memandang nya dengan tajam.

"Maaf Mr Dav, aku ingin masuk ke dalam kamar" Angela menunduk ia takut melihat wajah Davian.

BRUK!

Davian mendorong Angela dengan kuat sampai bokong Angela menyentuh lantai dengan keras.

"Awhhh.. Hiks.. Hisk" Angela terisak menahan sakit yang ia rasakan.

Davian memandang Angela dengan tidak peduli tanpa ada belas kasih Davian menarik rambut Angela dengan kencang untuk menyuruh nya berdiri.

"KENAPA KAU BERSAMA PRIA LAIN ANGELA!!"

PLAK!

Davian menampar pipi Angela sampai sampai terdapat bekas tangan Davian menandakan bahwa tamparan itu sangat menyakitkan.

Angela hanya mampu menangis ia ingin menjelaskan tapi rasa sakit di pipinya membuat nya tidak mampu untuk berbicara.

"JAWAB!!" Davian menarik rambut Angela sampai Angela mendongak menatap Davian.

"Di.. Diaa.. Hanya teman ku.. Mr Dav.. Hiks.. Hiks"

Davian melepaskan tangan nya di rambut Angela kemudian ia menarik tangan Angela dengan kasar dan membawanya menuju kamar mandi yang berada di kamar Angela.

Angela (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang