Sumpah aku minta maaf banget kalo aku baru up lagi, soalnya aku lagi pkl jadi waktu nulis aku singkat karna pas nulis suka tiba tiba ketiduran hehehe, selamat membaca yaa
xoxo
- - - -
Sudah 4 hari Angela demam dan sudah 4 hari juga Davian tidak pulang kerumah, dengan kondisi seperti itu Angela tetap setia menunggu suaminya pulang hingga larut malam bahkan sampai ia terlelap diruang tamu demi menunggu Davian datang, tapi sampai saat detik ini Davian belum menampakan batang hidungnya.
Sebagai seorang istri jelas Angela sangat khawatir dan cemas dengan keadaan suaminya, dan jujur Angela juga takut kalau Davian memang sengaja meninggalkan nya lalu melayangkan gugatan cerai.
Ah tidak itu tidak akan terjadi itu hanya pikirannya saja, tidak mungkin perceraian datang secepat itu, bahkan ia masih bisa mempertahankan pernikahan nya walau hanya seorang diri.
"Nyonya, sudah hari 4 hari anda duduk menunggu tung Davian di sini, lebih baik nyonya Angela istirahat, saya takut kesehatan nyonya semakin memburuk." Ucap Gerald dengan simpati melihat majikannya yang terus menatap pintu masuk tanpa lelah.
"Terimakasih telah menghawatirkan ku Gerald, tapi aku harus menyambut suamiku ketika pulang, aku harus menjadi istri yang baik." Angela menatap Gerald dan tersenyum untuk menenangkan Gerald.
"Tapi.. ini sudah hampir tengah malam." Gerald kembali mengingatkan.
"Tidak apa apa Gerald, lagi pula aku di sini juga duduk menunggunya jadi tak perlu menghawatirkan aku, lebih baik kau segera tidur aku yakin kau sangat lelah."
Bahkan saat sakit seperti ini Angela masih saja mengkhawatirkan orang lain daripada mengkhawatirkan kesehatannya sendiri.
"Aku akan menemani nyonya di sini."
"Tidak perlu Gerald lebih baik kau istirahat saja."
"Tapi nyonya.." Gerald ingin membatah ucapan majikannya karna ia sangat prihatin melihat kondisi Angela yang sedang demam seperti sekarang.
"Kali ini aku tidak mau di bantah Gerald." Angela tersenyum dan dari nada bicaranya ia memang tidak ingin di bantah.
"Maaf nyonya.. saya permisi." Gerald membungkuk hormat sebelum ia berjalan ke belakang untuk menuju kamarnya.
Angela kembali menatap pintu yang tertutup dan berharap sosok Davian muncul, meski seringkali di sakiti oleh Davian tapi tidak menutup hati Angela untuk berhenti mencintai Davian, malah ia sekarang takut sekali Davian pergi meninggalkan nya atau bahkan membuangnya seperti sampah.
Angela terus menunggu... Hingga waktu menunjukan pukul 2 pagi, matanya sudah berat sekali, Angela ingin tidur tapi ia terus berusaha terjaga menunggu suaminya pulang. Dan insting nya berfirasat kalau Davian akan pulang sekarang.
Benar insting nya tidak salah.
Tiba tiba ada yang memencet bel rumah, membuat Angela senang bukan kepalang, Angela bergegas bangun dan segera membukakan pintu, ia sangat merindukan suaminya.
Tepat saat ia membukakan pintu di situ terdapat Davian yang sedang menatap dingin kepadanya, Angela mematung menatap Davian kerinduan nya membuncah seketika, ingin sekali Angela bisa memeluk Davian.
"Akhirnya kau pulang.. aku.. merindukan mu." Air mata jatuh dari mata sayu Angela.
"Kau tidak perlu menungguku." Ucap Davian dingin. "Menyingkir aku ingin masuk." Lanjutnya.
"Bolehkah aku memeluk mu?" Cicit Angela.
"Tidak." Jawab Davian dengan cepat.
"Oh Davian sayang kenapa kau meninggalkan ku dan membopong Bianca sendirian?" Ucap wanita yang tiba tiba datang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Angela (ON GOING)
RomansaAngela harus menerima semua keputusan dari orang tuanya saat ia harus menikah dengan pria pilihan orang tua nya padahal Angela sudah memiliki kekasih saat itu dan terpaksa meninggalkannya karna paksaan ayah dan ibunya. Angela yang notaben nya adalah...