Chapter 22

174 8 6
                                    

"NYONYA!!"

Beruntung Gerald lebih sigap menangkap Angela sebelum Angela benar benar terjatuh, jika tidak entah lah Angela tidak sanggup membayangkan nya.

"Nyonya baik baik saja?"

Angela mengumpulkan kesadaran nya dan ia bersyukur ada Gerald yang menahannya.

"Yaa, aku baik baik saja." Angela menghela napas, ia bersyukur tuhan masih menyelamatkan nyawa calon bayinya

"Cih." Bianca berdecih melihat Angela yang tidak jadi terjatuh.

"Kau!" Gerald menunjuk wajah Bianca.

"Sudah Gerald biarkan saja dia, bisa tolong antar aku ke kamar?" Angela menatap tajam Bianca yang tidak merasa bersalah sama sekali.

"Baik nyonya."

Gerald membantu Angela menaiki tangga demi tangga untuk sampai ke kamar Angela, terlihat sekali Angela masih syok dengan kejadian tadi yang hampir membuat Angela terjatuh.

Gerald membuka pintu kamar Angela, lalu membantunya berjalan ke arah kasur Angela hingga Angela membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan nyaman.

Apa aku harus memberi tahu tuan Davian?

"Tolong ambilkan aku minum Gerald."

Gerald kembali tersadar dari lamunan nya lalu mengambil gelas di nakas samping tempat tidur Angela, Angela membuka tasnya dan mengambil vitamin yang di sarankan dokter padanya lalu mengambil satu butir untuk meminumnya.

Angela mengambil gelas yang di sodorkan Gerald dan meminum nya hingga sisa setengah, lalu memberikannya kembali kepada Gerald.

"Ada apa nyonya, kenapa nyonya terlihat syok sekali?" Tanya Gerald penasaran.

"Aku.. hampir terjatuh, aku.. membahayakan nya." Ucap Angela dengan tatapan yang sarat akan ketakutan.

"Tenang nyonya, ada saya yang akan membantu nyonya, nyonya tidak perlu khawatir. Ada apa sebenarnya nyonya?" Tanya Gerald yang semakin khawatir melihat keadaan Angela.

Angela memijat pelipisnya sambil menghela nafas. "Aku baik baik saja, bisa tinggalkan aku? Aku ingin istirahat."

"Baik nyonya, saya permisi." Gerald kemudian berjalan keluar.

"Gerald, terimakasih sudah membantuku." Ucap Angela dengan tulus.

"Sudah menjadi tugasku nyonya."

Angela menatap Gerald yang kemudian menutup pintu, sekarang ia sendirian di kamar, ia masih syok dengan kejadian tadi, baru saja ia berjanji untuk menjaga calon anaknya tapi ia juga malah hampir kehilangan calon bayinya.

Bagaimana nasib nya jika terus menerus berada satu rumah dengan dua wanita itu? Apa tidak akan membahayakan janin nya? Apalagi perlakuan Bianca yang tak segan  membuat nya terluka seperti tadi.

Angela menenangkan pikirannya, lebih baik ia istirahat saja, mengingatkan pesan dokter kalau tidak di perbolehkan untuk banyak pikiran seperti sekarang karna bisa berpengaruh buruk untuk calon bayinya nanti,  ia tidak mau kehilangan bayinya karna dua wanita penggoda suaminya.

Di sisi lain...

Davian duduk di terdiam di ruangan nya, ia sengaja berangkat pagi-pagi untuk menghindari Angela, sejak percakapan nya bersama Angela di taman belakang otaknya tidak berhenti memikirkan Angela.

Sebenarnya selama beberapa hari kebelakang Davian sibuk bekerja hingga ia tidak sempat pulang kerumah, ketika akan pulang ia mampir dahulu klub langganan nya, dan tak sengaja bertemu dengan Bianca dan Lucia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angela (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang