Chapter 21

291 16 4
                                    

"Aku.. hamil?" Tanya Angela yang masih tak percaya.

"Benar nyonya."

Senyum Angela merekah, perasaan sakit hilang berganti haru, ia tidak menyangka kalau ia sedang mengandung buah cintanya bersama dengan Davian.

"Mommy akan menjaga mu nak, jadilah anak baik selama di sana." Angela tersenyum sembari mengelus perut nya yang masih rata.

"Apa anda bersama suami anda sekarang? Ada yang perlu saya sampaikan pada suami anda." Ujar dokter membuat senyum Angela seketika surut.

"Suamiku sedang rapat, ia tidak bisa mengantarku periksa." Jelas Angela.

"Begini nyonya Angela, kandungan anda lemah, apa nyonya sedang mengalami stres? saya khawatir kalau anda terlalu banyak pikiran di tambah tubuh anda yang kurang fit bisa berakibat negatif untuk janin dalam kandungan nyonya Angela."

"Ah aku memang sedikit stres akhir akhir ini, tapi aku akan berusaha untuk menjaga calon anakku dengan baik." Angela bangun dari tempat tidur pemeriksaan di bantu dokter kemudian ia duduk di hadapan dokter.

"Baik lah saya akan memberikan resep vitamin untuk memperkuat kandungan nyonya, nanti anda bisa menebusnya di apotik. Dan saya sarankan ada makan makanan yang bergizi."

"Baik dok."

"Untuk jenis makanannya lebih baik anda berkonsultasi pada dokter kandungan untuk lebih jelas, mungkin lain kali nyonya bisa melakukan pemeriksaan bersama dengan suami nyonya." Dokter tersebut pun memberikan resep vitamin yang harus Angela beli.

"Terimakasih dok." Ucap Angela dan di tanggapi dengan senyum ramah.

Angela keluar dari ruang dokter dengan senyum yang terus mengembang sampai ia menjadi pusat perhatian orang orang yang ada di situ, ingin sekali Angela memberi tahu pada orang orang kalau ia hamil, uh betapa senangnya ia sekarang.

Angela terus tersenyum sampai masuk ke dalam mobil, Joy yang berada di dalam mobil pun heran melihat majikannya yang terus tersenyum setelah keluar dari rumah sakit.

"Nyonya terlihat senang, apa nyonya bertemu dengan teman di sana?" Ucap Joy yang sebenarnya turut senang melihat majikannya tersenyum seperti itu.

"Ah tidak Joy, entah kenapa aku merasa senang saat ini." Jelas Angela berbohong, ia senang kaena ia hamil.

"Kalau begitu aku juga turut senang jika nyonya Angela sedang senang hari ini."

Angela hanya tersenyum tanpa membalas ucapan Joy, ia terus memegangi perut nya dan membayangkan anaknya adalah berjenis kelamin apa, apa anaknya nanti akan mirip kepadanya atau kepada Davian.

"Oh ya Joy, nanti antar aku ke apotek ada yang harus aku beli di sana."

"Baik nyonya."

Mobil terus melaju menuju ke arah apotek, Angela masih saja terus menampilkan senyum bahagia nya, Joy yang sebenarnya masih penasaran apa yang membuat nyonya nya senang, tapi tidak dapat di pungkiri bahwa Joy juga ikut bahagia melihat nyonya yang sedang bahagia, karna yang ia dengar dari pekerja yang lain kalau nyonya Angela jarang terlihat tersenyum.

Memang sih Angela tersenyum saat bertemu dengan para pekerja tapi senyum nya hanya untuk menyembunyikan kesedihan yang nyonya Angela rasakan berbeda dengan senyum nya saat ini.

Mobil berhenti tepat di depan apotek sesuai dengan permintaan Angela.

"Biar saya yang membelikan nya untuk nyonya." Ucap Joy saat melihat nyonya nya akan turun.

"Tidak perlu Joy, terimakasih untuk tawarannya." Tolak Angela dengan halus.

"Baik nyonya."

Angela turun dan berjalan memasuki apotek, dan memberikan resep yang di berikan dokter kepada apoteker di sana, ia duduk sambil menunggu apoteker mengambilkan pesanan obat nya.

Angela (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang