Chapter 6

1.1K 38 4
                                    

Vote sama komen nya ya

Angela mematung dia masih syok dengan apa yang Davian lakukan kepada nya.

Davian membisikan kata yang membuat hati Angela yang awalnya melambung tinggi tiba tiba di jatuhkan secara paksa.

Angela tersenyum getir sambil menahan sesak di dadanya.

"Wahh ternyata Davian sudah tidak sabar untuk berbulan madu bersama Angela" ucap Eric lalu tertawa.

"Jangan sekarang Davian, ingat dia belum sah menjadi istri mu" ucap Victoria.

"Ya aku akan menahannya sampai hari pernikahan kita tiba" ucap Davian melirik Angela dengan senyum mengembang.

Senyum palsu.

Angela memutuskan untuk mengganti pakaian nya ke asal. Sebenarnya ia sangat senang memakai gaun secantik itu tapi ia tidak mau berlama lama dengan Davian. Semakin lama Angela bersama Davian semakin sakit hatinya melihat kebohongan yang Davian buat.

Mereka semua telah memutuskan untuk pulang karna hari sudah semakin siang.

Kali ini Angela tidak pulang bersama Olivia melainkan dengan Davian sumber rasa sakit dan kebahagiaan nya. Entah kenapa perasaan nya sekarang tergantung dengan Davian.

Angela masih mengingat kata yang dibisikkan oleh Davian seperti lagu yang terus memutar di otaknya tanpa bisa dihentikan.

ingat! Ini semua hanya kepalsuan! Tidak usah terlalu percaya diri kalau aku mencintaimu Angela!

Kata kata Davian yang menurut Angela sangat menyakitkan dan Angela harus siap dengan segala kesakitan yang akan Davian torehkan dihatinya.

Hening

Kata itu yang menggambarkan suasana di dalam mobil Davian. Tidak ada yang berusaha untuk membuka pemnicaraan

Angela tidak tahan dengan keheningan seperti ini, dulu Harry sama sekali tidak pernah mendiamkan nya lama seperti ini sekarang ia harus siap jika Davian mendiamkan nya seperti saat ini.

Kau bodoh sekali Angela! Untuk apa kau samakan Davian dengan Harry. Jelas jelas mereka orang yang berbeda. Terima Davian apa ada nya dan jangan membandingkan nya dengan Harry!

"Mr Dav Hmm.. Kau bekerja dimana?" Tanya Angela yang terkesan seperti basa basi memuakkan bagi Davian.

Davian tidak menjawab atau lebih tepat nya tidak ada keinginan untuk menjawab pertanyaan Angela. Dan ia lebih baik mengemudi sendiri dibanding ditemani Angela.

"Oh mungkin kau tidak mau memberi tahu nya hehe," Angela terkekeh dengan perasaan sakit.

"Mungkin aku bertanya tentang sekolah mu saja. Dimana tempat kau kuliah dulu?" Tanya Angela dan lagi Davian masih mendiamkan nya.

"Sepertinya pertanyaan ku terlalu mengusik privasi mu, kalau begitu apa makan kesukaan--"

"Keluar!" Davian memotong ucapan Angela. Ia memberhentikan mobilnya di tepi jalan.

"Sudah ku bilang KELUAR!" Angela syok mendengar ucapan Davian. Tanpa sadar air matanya sudah meluncur dari pipinya.

"A-ak-ku salah apa Mr Dav" ucap Angela dengan yang terbata bata karna menahan isak tangisnya.

Davian melempar beberapa uang ke hadapan Angela tanpa mau menjawab pertanyaan dari Angela "Cari taksi. Dan pulang sendiri!"

Angela menerimanya, lalu turun dari mobil Davian masih terisak. Ia tidak tahu london tidak tahu harus kemana arah jalan pulang.

Angela berjalan sambil memegang uang dari Davian dengan senyum mengembang tapi air mata nya tidak bisa berhenti mengalir.

Tuhan.. Tidak apa apa aku merasa sakit yang luar biasa seperti sekarang.. Asalkan Mr Dav bahagia.. Mungkin itu cara dia menyayangi ku.

Angela terus berjalan tanpa arah. Hari sudah hampir gelap. Angela memutuskan duduk sebentar di sebuah toko roti yang tidak terlalu ramai.

Ia duduk di sana.

Masih terngiang suara Davian yang mengusir nya keluar dari mobil nya. Sakit itu yang Angela rasakan. Matanya selalu tak kuat menahan air mata ketika mengingat kejadian tadi siang.

Angela kembali terisak. Jika saja ia bisa memilih mungkin ia akan memilih menikah dengan orang lain bukan dengan Davian. Tapi mau bagaimana lagi semua ini adalah rencana tuhan dan Angela berharap tuhan memberi akhir yang bahagia disetiap rencananya.

"Angela?"

Suara itu? Apa dia kembali?

Angela menatap pemilik suara yang sangat Angela kenal.

Davian.

Dia berdiri di sana masih dengan pakaian yang tadi siang ia kenakan. Perlu kah Angela berbahagia? Atau ia harus khawatir dengan Davian?

Davian menatap Angela yang terlihat sangat berantakan. Harus nya ia tidak mengusir Angela. Harusnya ia menahan emosinya. Angela hanya ingin tahu dirinya masa lalu nya. Hanya itu tapi kebencian membutakan hati Davian.

"Aku mencari mu kemana mana" ucap Davian yang masih berdiri menghadap Angela.

Angela kembali terisak mendengar ucapan Davian. Benarkah dia mencarinya, apa kah dia khawatir dengan keadaan nya sekarang? atau mungkin ia tidak mau di cap buruk oleh keluarganya.

"Maaf kan aku Mr Dav. Aku sudah membuatmu marah karna aku banyak bertanya. Maaf kan aku" Angela menundukkan sambil menghapus air matanya menggunakan punggung tangan nya.

"Bangun lah. Kita pulang sekarang" ucap Davian dengan nada yang terdengar lembut.

"Tidak apa. Aku bisa pulang sendiri Mr Dav" Angela tersenyum memandang Davian.

Menyakitkan.

Entah kenapa melihat Angela selalu tersenyum manis seperti itu membuatnya sakit. Padahal tadi ia sudah membuat hati Angela sakit. Dan sekarang ia masih bisa tersenyum. Apa itu cara dia menghukumnya?

Tidak ada cara lain akhirnya Davian menarik tangan Angela agar mengikutinya. Tidak ada penolakan dari Angela. Dan itu mempermudah Davian untuk membawanya ke dalam mobil.

Angela masuk ke dalam mobil Davian. Ia duduk dengan diam ia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama dengan banyak bertanya.

Angela memandang kearah jendela. Matanya masih tidak mau berhenti untuk menangis. Sebut saja Angela cengeng tapi memang sangat menyakitkan jika kalian merasakan nya.

Davian memarkirkan mobil nya di mansion orang tua nya. Davian memandang Angela yang sepertinya sudah tertidur lelap. Davian tidak tega membangunkan Angela yang terlihat sangat kelelahan. Semua itu karna ulah nya.

Davian lalu menggendong Angela ala bridal style dan membawanya masuk kerumah.

Semua melihat Davian yang menggendong Angela dengan tatapan bertanya tanya termasuk orang tua Angela yang baru saja datang.

"Dia hanya kelelahan" ucap Davian lalu membawa Angela masuk ke dalam kamarnya.

Lalu membaringkan Angela dengan hati hati takut membangun kan nya. Davian memandang Angela ia merapikan rambut Angela yang menghalangi pipinya.

"Maaf kan aku Angela" Davian mengecup kening Angela sebelum keluar dari kamar Angela.

Aku sudah memaafkan mu Mr Dav

TO BE CONTINUED

----------------

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMENTARNYA BIAR AKU SEMANGAT

THANKS ALL

BUNGA

Instagram : Karismabunga_

Angela (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang