2. Rumit

10.3K 466 12
                                    


    Reina Mengerutu Habis - habisan , setelah Dia Telat Bekerja , Sekarang Meja Kerja Nya Di tempati Orang Asing ,bahkan orang Tersebut Belum Meminta Ijin Sebelumnya. Dan bagi Reina Itu Sesuatu Pelecehan.

  " Maaf Rein, Mulai Hari Ini Marsha Yang Akan Menggantikan Kamu untuk Bekerja Disini " Ucap Pria Gembul , Dengan Tingkat Kekejaman Level 100.

  Reina Mulai Geram , Sebab Tak Ada angin tak Ada Badai , Tiba-tiba saja , Perusahaan Memberi Kan Kejutan Yang di Luar Dugaan , baginya Dan Teman- teman lainnya.

   " Jadi , Maksud Bapak Saya Di pecat?!" Pekik nya Penuh Amarah .

   Pria Itu menggedikkan Bahunya , Pertanda Tak paham . Tapi Bicara Dengan Reina Tak Semudah Itu Bisa Percaya . Gadis Itu selalu Menuntut Kebenaran , meski Sekecil Biji Jagung pun .

  " Saya Enggak Terima , Di Kantor Ini memiliki kewenangan , Kalian Enggak Bisa bertindak seenaknya Saja , Saya Punya Hak Untuk Menuntut Perbuatan Kalian , Karena Apa Yang kalian Lakukan Ke Saya Itu Adalah Tindak Pidana , kalian Bisa saja Masuk Penjara Akibat Perbuatan Kalian ini " Teriaknya , menggebu- gebu .

   Reina Sudah macam Orang keserupan Saat ini , Wanita Bar - bar Di depan Sana , memang Bukan tipikal Wanita Yang Akan Pasrah Bila Di tindas .

   Tak Dinyana , Karena Ulah Reina , Pagi ini kantor mendadak Riuh . Sorak Sorai , Juga Kerumunan Di sekitarnya , Menjadikan Reina Mirip Petarung Gulat , yang Siap Siaga Menerkam Lawan nya . 

     Pak Gembul , Sapaan Akrab Reina terhadap pria dengan Bobot kira- kira Kurang lebih Tujuh puluh kilogram . Beliau Sudah Hampir Pucat Pasi . Hingga Suara Bariton Khas Milik Seseorang mengintreupsi keadaan . Semua Berhamburan Menempati Posisi Masing - masing . Ada Yang Sibuk Membenahi Meja Kerja , Ada Yang Pura- pura fokus Pada Layar Laptop , Atau Juga Sibuk mengecek Berkas- berkas HardFile  di tangan Mereka . Semua Nampak normal , bahkan Keadaan kembali membuat Ruangan Itu tenang .

    " Gue Enggak Rela , Kalau Sampai Kerjaan Gue , Lo Rebut " Ujar Reina . Menatap tajam Kearah Marsha .

   " Ehem.... Marsha , Pak Rifal , Silahkan Keruangan Saya sekarang Juga . " Kata Pria Tersebut Sok Wibawa .

    " Dan kamu " tunjuk nya Kearah Reina . " Juga Ikut Saya ke ruangan Sekarang juga . "

     Meskipun , Reina Tidak suka Gaya Angkuh , Sok Jaim Pria Tersebut , Bukan Berarti Dia Harus Bertingkah Seolah dia Tak menganggap Bos Tersebut . Bisa Jadi Rempeyek dirinya , Jika Sampai membantah Omongan Bos .

   Ketiga manusia itu Berdiri Menghadap Kearah bos yang sama Sekali Tak enak di pandang . 

   " jadi , Bisa Kalian Simpulkan Ada Apa Yang sebenarnya Terjadi Di luar Sana " Tanyanya . Nah Liat Saja Gaya Sok - sok An Khas Ala Bos nya Mulai Dia keluarkan . Membuat Yang melihat Ingin Sekali menenggelamkan Wajah Pria itu Kedalam Minyak Panas.

     Pak Gembul mulai menceritakan Kronologis kejadian Sebenarnya . Dan sesekali Reina Membantah nya . Apalagi , kalau Bukan Karena Si gembul itu Sedikit melebih - lebihkan cerita tersebut . Bahkan , kalau Tak Ada Si Bos , Reina sudah Benar- benar Menjotos wajah Lempeng penuh Bentol - bentol jerawat , hingga Membuat Sang empunya wajah Masuk Rumah sakit Dan Dirawat Selama Berbulan - bulan .

      " Saya Memang Sengaja meminta pak Rifal untuk mencari pengganti kamu secepatnya . " komentar Nya Di Akhir Cerita .

   " Boss Udah Gila Ya , Selama ini saya enggak Pernah Lalai Apalahi Teledor Dalam bekerja . Dan sekarang , Dengan Seenteng Mulut Bos , Tiba- Tiba Bos Menyuruh Pak Rifal menggantikan Saya " Imbuh Reina . Ketegangan mulai Terasa , Detik- detik kemudian , Akan terjadi Adu jotos Menjotos Antara Bos Dan Staf Biasa , lalu Keduanya Sama - sama Babak belur , Dan Dilarikan KeRumah Sakit terdekat .

 Saranghae BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang