Reina Mengerutu Habis - habisan , setelah Dia Telat Bekerja , Sekarang Meja Kerja Nya Di tempati Orang Asing ,bahkan orang Tersebut Belum Meminta Ijin Sebelumnya. Dan bagi Reina Itu Sesuatu Pelecehan." Maaf Rein, Mulai Hari Ini Marsha Yang Akan Menggantikan Kamu untuk Bekerja Disini " Ucap Pria Gembul , Dengan Tingkat Kekejaman Level 100.
Reina Mulai Geram , Sebab Tak Ada angin tak Ada Badai , Tiba-tiba saja , Perusahaan Memberi Kan Kejutan Yang di Luar Dugaan , baginya Dan Teman- teman lainnya.
" Jadi , Maksud Bapak Saya Di pecat?!" Pekik nya Penuh Amarah .
Pria Itu menggedikkan Bahunya , Pertanda Tak paham . Tapi Bicara Dengan Reina Tak Semudah Itu Bisa Percaya . Gadis Itu selalu Menuntut Kebenaran , meski Sekecil Biji Jagung pun .
" Saya Enggak Terima , Di Kantor Ini memiliki kewenangan , Kalian Enggak Bisa bertindak seenaknya Saja , Saya Punya Hak Untuk Menuntut Perbuatan Kalian , Karena Apa Yang kalian Lakukan Ke Saya Itu Adalah Tindak Pidana , kalian Bisa saja Masuk Penjara Akibat Perbuatan Kalian ini " Teriaknya , menggebu- gebu .
Reina Sudah macam Orang keserupan Saat ini , Wanita Bar - bar Di depan Sana , memang Bukan tipikal Wanita Yang Akan Pasrah Bila Di tindas .
Tak Dinyana , Karena Ulah Reina , Pagi ini kantor mendadak Riuh . Sorak Sorai , Juga Kerumunan Di sekitarnya , Menjadikan Reina Mirip Petarung Gulat , yang Siap Siaga Menerkam Lawan nya .
Pak Gembul , Sapaan Akrab Reina terhadap pria dengan Bobot kira- kira Kurang lebih Tujuh puluh kilogram . Beliau Sudah Hampir Pucat Pasi . Hingga Suara Bariton Khas Milik Seseorang mengintreupsi keadaan . Semua Berhamburan Menempati Posisi Masing - masing . Ada Yang Sibuk Membenahi Meja Kerja , Ada Yang Pura- pura fokus Pada Layar Laptop , Atau Juga Sibuk mengecek Berkas- berkas HardFile di tangan Mereka . Semua Nampak normal , bahkan Keadaan kembali membuat Ruangan Itu tenang .
" Gue Enggak Rela , Kalau Sampai Kerjaan Gue , Lo Rebut " Ujar Reina . Menatap tajam Kearah Marsha .
" Ehem.... Marsha , Pak Rifal , Silahkan Keruangan Saya sekarang Juga . " Kata Pria Tersebut Sok Wibawa .
" Dan kamu " tunjuk nya Kearah Reina . " Juga Ikut Saya ke ruangan Sekarang juga . "
Meskipun , Reina Tidak suka Gaya Angkuh , Sok Jaim Pria Tersebut , Bukan Berarti Dia Harus Bertingkah Seolah dia Tak menganggap Bos Tersebut . Bisa Jadi Rempeyek dirinya , Jika Sampai membantah Omongan Bos .
Ketiga manusia itu Berdiri Menghadap Kearah bos yang sama Sekali Tak enak di pandang .
" jadi , Bisa Kalian Simpulkan Ada Apa Yang sebenarnya Terjadi Di luar Sana " Tanyanya . Nah Liat Saja Gaya Sok - sok An Khas Ala Bos nya Mulai Dia keluarkan . Membuat Yang melihat Ingin Sekali menenggelamkan Wajah Pria itu Kedalam Minyak Panas.
Pak Gembul mulai menceritakan Kronologis kejadian Sebenarnya . Dan sesekali Reina Membantah nya . Apalagi , kalau Bukan Karena Si gembul itu Sedikit melebih - lebihkan cerita tersebut . Bahkan , kalau Tak Ada Si Bos , Reina sudah Benar- benar Menjotos wajah Lempeng penuh Bentol - bentol jerawat , hingga Membuat Sang empunya wajah Masuk Rumah sakit Dan Dirawat Selama Berbulan - bulan .
" Saya Memang Sengaja meminta pak Rifal untuk mencari pengganti kamu secepatnya . " komentar Nya Di Akhir Cerita .
" Boss Udah Gila Ya , Selama ini saya enggak Pernah Lalai Apalahi Teledor Dalam bekerja . Dan sekarang , Dengan Seenteng Mulut Bos , Tiba- Tiba Bos Menyuruh Pak Rifal menggantikan Saya " Imbuh Reina . Ketegangan mulai Terasa , Detik- detik kemudian , Akan terjadi Adu jotos Menjotos Antara Bos Dan Staf Biasa , lalu Keduanya Sama - sama Babak belur , Dan Dilarikan KeRumah Sakit terdekat .
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Bos
General FictionTidak ada yang baik Bagi Reina, jika harus berhadapan Dengan Melvino Rafkha Davendra. Boss super Arrogan, yang Hanya Bisa memerintah . Namun demi Uang , Reina Rela bertahan, dan menekan egonya agar terus bekerja pada Bramantara Group . Dan pada...