pagi-pagi sekali, Reina sudah sibuk mempersiapkan diri, Koper Dan Tas Selempangnya pun sudah Terjajar Rapi Di Depan Pintu kamar. sesaat setelah ia Memasukkan charger ponselnya, Ia pun Berdecak kagum. Pun dengan Senyum bahagianya, yang sejak Kemarin Tak pernah luntur. oh liburan, terbayang-bayang manis di ingatan Reina. bebas, Bahagia, dan menjadi Diri sendiri, tentu itu tujuannya untuk berlibur. tidak perlu Pusing-pusing Bangun Pagi, Hanya untuk menghindari Amukan sang boss.
Pukul Sembilan nanti jadwal penerbangannya Menuju Pulau Seribu masjid, yakni Lombok. sedangkan Reina Sendiri Sudah Cukup Siap Untuk Berangkat, Hanya Menunggu Taxi onlinenya Datang Kemari, Dia dapat Langsung Beranjak .
untuk keberangkatannya, reina sendiri sudah mewanti-mewanti akan Memakai Pakaian Terbaiknya, Siapa Tau Ada Salah Satu penumpang Bule Yang Kebetulan Bisa Ia Gaet. Reina Berjingkrak senang, kala Supir Taxi yang ia pesan Menghubungi Nomornya. buru-buru ia keluar, Sembari Menyeret kopernya.
"atas Nama Mbak Reina?." tanya Si supir Yang Tadinya kebingungan Mencari calon penumpangnya.
"iya saya Sendiri pak." Balas Reina Sembari memamerkan Senyum Bahagianya.
sejatinya, Reina Memang Tipikal Wanita yang Cukup Ramah, Dengan Orang baru saja Dia bisa Membawa diri, Sehingga Siapapun Yang Dekatnya Selalu Merasa Tentram.
Selama Diperjalanan, Reina berfokus Pada Jalanan Jakarta Lewat Kaca Mobil. Sesekali Cicitan Kecil Menyahut Dari Bibirnya , Mengikuti Alunan Melodi Yang Ia Dengar sepanjang Perjalanan. kalau Sedang begini, Reina sendiri merasa Berada Di alam Bebas, Ah Salah Lebih Tepatnya Baru Bebas Setelah Terkurung berbulan-bulan Di dalam Kandang Singa.
kalau di fikir-fikir Kapan Sih Terakhir kali Ia Punya Kesempatan Seperti ini?, Satu Bulan Yang Lalu, atau dua Bulan yang Lalu. semuanya Samar-samar, Sebab kebanyakan Hidupnya Termakan untuk Mendampangi Rafkha Kemanapun. Bahkan Perjalanan Dinas Ke Surabaya kemarin, lebih Merasa Menjadi Baby sitter Dadakan, ketimbang Menikmati keindahan Surabaya.
Reina Kembali Tersenyum Senang, Tatapan nya Lurus Menatap Bandara Dan Juga Pesawat Yang Berjajar Disana. pesawat Akan Berangkat Kurang lebih Satu Jam Lagi, Tapi Reina Sudah Berada Disana, Bak penonton Yang menyaksikan dengan Jelas Hilir mudik Aktivitas Bandara. lupakan Tentang Malu, Wanita itu kelewat Antusias Dengan Liburannya kali ini. bagaimana Lagi?, Kalian Pasti Pernah Merasakan Jackpot Ketika Mendapat Sesuatu yang Betul-betul Di idamkan?, Begitulah Gambaran Yang Terjadi.
Belum Puas Reina Memandangi Kesibukan Sekelilingnya, Tiba-tiba Suara Operator memberitahukan Pesawat menuju Lombok Akan Segera Berangkat. makin Membuncah Lah Perasaan gadis Itu, buru-buru ia bangkit menuju konter Cek in.
***
"lombok Im in here.." pekik Reina dalam Hati. sembari Tersenyum , ya tuhan untuk hari ini Saja Reina Merasa Kerutan-kerutan Di wajahnya tertarik Sempurna.
Memang Tidak salah Kalau ada yang mengatakan kunci dari awet Muda itu Rajin Tersenyum, Tapi Untuk Manusia Seperti Reina, hal Tersebut Mustahil Terjadi. Kebanyakan makan Hati berada dengan Rafkha, Rasanya Malas Untuk Tersenyum.
pukk.. baru Lima Menit Dalam Perjalanan Seseorang Di Sebelahnya Sudah Tidur, Dan yang lebih Membuatnya Kesal Orang itu Malah Asyik Menyandarkan Kepalanya dibahu Reina. duh nasib Memilih Kelas Ekonomi, Serasa Berada Di dalm Angkutan Umum saja. tapi dalam Hal Ini dia tidak Bisa menyalahkan siapa-siapa, Reina Sendiri yang memaksa Rafkha Untuk Mencarikannya Tiket Pesawat kelas Ekonomi. alasannya Apalagi kalau bukan Karena Tak Enak Hati, Bayangkan Saja Kartu Gold Limited milik Rafkha Juga Di serahkan Pria itu, Sebagai Tambahan Uang jajan katanya, Duh Kalau Begini Sudah seperti Istri Simpanan Saja Si Reina ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Bos
Ficción GeneralTidak ada yang baik Bagi Reina, jika harus berhadapan Dengan Melvino Rafkha Davendra. Boss super Arrogan, yang Hanya Bisa memerintah . Namun demi Uang , Reina Rela bertahan, dan menekan egonya agar terus bekerja pada Bramantara Group . Dan pada...