"Mama buru-buru kesini, mau lihat separah apa kamu, ternyata kamu malah mesra-mesraan, enggak elit banget sih Ka." Omel Bu sarah, yang mampu membuat korban sesungguhnya, Reina mendadak mati gaya. tidak ada dalam bayangannya, bahwa bu sarah yang pertama kali melihat kemesraan ini. Terlebih lagi, Bu Sarah bukan orang sembarangan, di perusahaan ini. Ia jadi malu sendiri, Reina hendak berpindah tempat , tapi buru-buru dicegah oleh Rafkha.Suasana Di Ruangan Rafkha kali ini, beralih menjadi seperti Ruangan Sidang. Dua ekor mata sang mami, intens memperhatikan gerak-gerik putranya.
"Mami kesini kenapa enggak ngabarin Rafkha dulu, bukannya Siang ini Mami ada kunjungan ke Rumah sakit?." Ujar Rafkha sengaja mengingatkan jadwal sang mami, lebih tepatnya alibi agar Maminya segera pulang.
"Jangan ngurusin mami, sekarang yang mau mami katakan, sejak kapan?."
Rafkha tertawa Sumbang, Melirik sebentar ke arah Reina yang hanya diam, Tidak ada jalan lain, untuk apa lagi di sembunyikan.
"Satu atau Dua bulan yang lalu deh, Rafkha Lupa." Balasnya , seketika Sarah mendekat dan mencapit telinga putranya dengan Kekesalan yang menumpuk. Soal cubitan, memang semua perempuan Juaranya, Rafkha tak dapat menyimpan rasa sakit oleh perlakuan Maminya.
"Anak nakal..." Pekik Bu sarah, seraya memberi hukuman kecil pada putra bengalnya ini. Dokter Didi di ujung sana, tersenyum geli. Sejak dulu, ia sangat mengenal Rafkha, pria itu memang cukup nakal, tapi senakal-nakalanya Rafkha kecil, penakluknya ialah Sang mami.
"Pantesan aja, makin lengket, tau-taunya udah pacaran, terus jahatnya kamu, malah disembunyikan dari mami dan papi." Tambah bu sarah yang terlihat sangat kesal dengan tindakan Rafkha, padahal selama ini, dia tidak pernah perduli pada pacar-pacar Rafkha sebelumnya. Beruntung juga ia datang kekantor dan memergoki Keduanya tengah berpelukan, hingga ada alasan hubungan mereka terbongkar.
"Yang penting sekarang, mami udah tau."
Menyudahi drama per ngambekan yang dibintangi oleh Bu sarah, Dokter Didi yang tadi mendapat kabar bahwa Tuan muda ini sedang sakit, kini memulai pemeriksaan nya. Dokter Didi menjelaskan, bahwa tidak ada yang serius pada lambung Rafkha. Ia hanya lebih dianjurkan untuk minum Air mineral, agar tidak dehidrasi. Dokter Didi juga sudah menyiapkan obat-obatan untuk menghentikan Diare yang dialami Rafkha.
"Antibiotik nya diminum 2X sehari ya Ka, jangan lupa untuk konsumsi makanan sehat, hindari makanan kurang matang, dan minum Air mineral. " Nasehat Dokter Didi pada Rafkha. Lelaki itu mengangguk paham, walaupun demikian tubuhnya malah melemas, usai kepergian Dokter Didi, Rafkha tak bisa lagi menahan untuk merebahkan diri.
"Pak Rafkha lebih baik pulang aja, biar urusan kantor saya saja yang handle." Inisiatif Reina, melihat wajah Rafkha yang tampak memucat, ia tau Yang Rafkha butuhkan adalah Istirahat, Reina sendiri jadi merasa bersalah, biar bagaimanapun juga ada perannya yang membuat Rafkha sakit seperti ini.
"Jadi Laki-laki itu jangan lembek Ka, Sakit kecil begini aja, Kamu mau pulang kerumah, kamu bukan Anak TK ya Ka, Bagaimana pun juga, Papi udah kasih kamu kesempatan untuk jadi pemimpin, kedepannya kamu harus bisa tanggung jawab, masalah sekecil apapun, kamu harus selesaikan." Tuntut Bu Sarah, sedikit mengajari putranya untuk lebih Disiplin lagi, bukan karena Ada Reina , Tapi Rafkhanya memang Selalu butuh masukan dari Ibunya sendiri, walaupun Usianya bukan lagi Anak-Anak, seorang ibu manapun akan selalu menjadi Telapak kaki bagi anak-anaknya.
"Kamu dengerkan, ibu mertua kamu suruh aku kerja, banting tulang, jadi aku enggak bisa ikutin saran kamu, Aku istirahat sebentar nanti juga seger lagi."
Reina melotot kesal, mendengar Rafkha yang malah menggodanya terang-terangan begini, didepan ibunya sendiri.
Segera saja, Reina pamit ke pantry, membuatkan minuman untuk Bu sarah. Sebenarnya, bisa dikatakan ini, sebagai pelarian, agar bu sarah, tak ada celah untuk menginterogasinya, resiko dari apa yang ia lakukan, kini telah tampak didepan mata. Meskipun, bu sarah begitu memperlakukannya dengan baik, tidak menutup kemungkinan juga kan, wanita itu akan menerima reina sebagai kekasih putranya, dan bersikap bukan lagi kepada seorang karyawan, melainkan orang yang sedang dicintai oleh Rafkha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Bos
Fiksi UmumTidak ada yang baik Bagi Reina, jika harus berhadapan Dengan Melvino Rafkha Davendra. Boss super Arrogan, yang Hanya Bisa memerintah . Namun demi Uang , Reina Rela bertahan, dan menekan egonya agar terus bekerja pada Bramantara Group . Dan pada...