11. karma Rafkha

6.1K 369 5
                                    



''pak Rafkha saya mohon segera kembali ke kantor, saya udah cukup gila meladeni pacar-pacar bapak yang kayak ular berbisa, tolong pak, jangan Sampai bapak benar-benar ketemu kerangka saya besok! ''

tut..tut..

sambungan telepon di tutup secara sepihak oleh reina,setelah menyampaikan permohonannya,gadis itu mematikannya mendadak tanpa sempat mendengar balasan rafkha.
saat ini Rafkha sengaja bersembunyi di restoran milik sahabatnya, yang ia yakini dapat terhindar dari kejaran wanita yang mengaku, fans beart Rafkha Davendra. Justru berbalik membuat Keadaan kantor nya sendiri menjadi tidak aman. Rafkha yakin sekarang ini, Reina sedang menghadapi rombongan Cewek-cewek gila itu, tak terbayang seberapa Menggenaskannya wajah Reina nantinya.

"Alah Cupu banget sih lo, tinggal ajak ketemuan di kafe, terus putusin deh satu persatu, lama amat deh mikirnya! " Hardik Dewa, manusia yang hampir mirip sifatnya, sebelas Dua belas dengan Rafkha.

"enggak bisa, Gue mesti jaga nama Besar Gue, belum siap gue ketemu publik, dengan muka cap playboy,." balas Rafkha. Sementara penampilan oke, tapi tampangnya kusut. Lebih-lebih Rafkha sampai kurang tidur, gara-gara memikirkan tindakan yang harus ia ambil.

"Lo putusin aja Dulu, biar clear, urusan Media, tinggal Lo tutup mulut mereka, pake uang. Gue jamin Media enggak berani ngusik hidup lo, secara lo kan kaya" tambah Dewa.

Rafkha melirik sebentar kearah Dewa, usulan Dari pria jangkung itu boleh juga, Ia Rasa tak ada salahnya mencoba, toh semua media massa sekarang ini, sudah bersentuhan langsung dengan TIP macam ini.

Tanpa berpikir panjang lagi, Rafkha segera bangkit, dan berniat untuk menghadapi bunglon-bunglon sialan itu, sebelum Urusan ini melukai dirinya makin dalam, cukup kali ini dia sudah menemui karmanya.

"oke, gue booking warteg lo ini, Dan Selama gue nyelesaiin masalah ini, gue enggak pengen Ada pengganggu, lo bisa kan bantuin gue!''perintah Rafkha dengan sombongnya.

sementara dewa mendengus sebal di tempatnya. pasalnya selain memerintah seenaknya, mulut rafkha pun sama kurang ajarnya menghina restora yang cukup tersohor ini,ya mau bagaimana lagi,memang seperti itu sifat rafkha,tak pernah terkendali jika sedang mnghina orang.

''serius lo ngatain restoran gue warteg!'' ujar dewa tersinggung, susah payah keluarganya membangun usaha ini,tau-taunya di setarakan dengan warung pinggir jalan tersebut. dewa yang kadung kesal pun menolak mentah-mentah permintaan Rafkha tersebut,selain karena dewa malas masuk drama rafkha,siang ini restoran sedang ramai-ramainya, apalah yang akan ia katakan pada pelanggang setianya nanti.

''terserah pokoknya gue booking tempat ini,atau besok ini tempat cuma tinggal nama!'' sergah rafkha.

dewa tertawa mendengar ancaman seringan bulu dari mulut rafkha,tak hanya pandai merayu,mulutnya juga tajam seperti mulut wanita.

''oke-oke karena hari ini setan gue lagi baik sama lo, gue ijinkan, asal jangan buat keributan disini,restoran mahal gue bukan tempat panjat sosial!''

Malas membuang waktu akhirnya rafkha memilih diam, dan mendengarkan sekilas ketika dewa memerintahkan anak buahya untuk menangani pelanggan.






Rafkha benar mewujudkan perkataannya, kelima pacarnya, juga beberapa wanita yang ia dekati tapi tidak untuk ia pacari, itu tengah berkumpul di restoran milik dewa. Mereka mungkin tak akan menerka, kenapa kekasih mereka, yaitu Rafkha, memerintahkan masing-masing dari mereka untuk datang keacara ini. Rafkha sendiri sedang menahan gugupnya, ini kali pertama dia merasa menjadi lelaki lemah, bayangkan saja begitu dirinya muncul, langsung di sambut kegaduhan dari salah satu kursi, yang tengah duduk seorang perempuan dengan rambut blonde, pun tidak tanggung-tanggung menyebut dirinya sayang, dengan lengkingan yang cukup keras.

 Saranghae BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang