4. Sekertaris baru, masalah baru

9.2K 375 8
                                    


      Hampir Pukul Dua Belas Malam, Reina Baru Tiba Di kediamannya.  Rasa Kesal Dan Juga Lelah Menghampiri Dirinya. Ternyata Satu Hari bersama Rafkha , begitu Buruk . Entah yang Keberapa Kalinya , Mereka bersitegang, hanya karena berbeda pendapat . Rafkha Yang Tak pandai Mengalah , dan Reina Yang Tak dapat Menahan Amarah .

    Pernah dengar Drama Cinta , atau Membaca Novel Romantis , yang Kadang Sub Awalnya Diisi pertengkaran Oleh Pelaku Utamanya . Kehidupan Keduanya Nampak Nyata Dalam Gambaran Novel tersebut . Namun , belum  berarti Mereka Akan Saling Jatuh Cinta. Apalagi Melihat Kondisi Hati Masing- masing yang Masih Terjerat Permainan Duniawi .

     Tadi Sore Contohnya, ReinaYang memutuskan untuk Pulang Ke Rumah , sembari melepas Penat karena Harus Melayani Boss gilanya tersebut , kembali HarusDi pusingkan Dengan perilaku beliau . Rafkha Tiba- tiba menyeret Dirinya Untuk Masuk lagi terseret Jauh Pada Kehidupan Beliau , sebenarnya Ada Keinginan Reina untuk Membalas Perilaku Beliau ,tapi Untuk Apa? . BaginyaLelah Hari Ini Adalah vitamin Bagi Masa Depan nya Kelak .

   Reina Sebenarnya tak Tahu Hendak Dibawa kemana Oleh Boss nya . Sejak Tadi Pria Itu hanya Bungkam , sampai -sampai Hening Yang Berpendar Di dalam Mobil Mewah miliknya. Ini yang Dinamakan 'percuma Hidup Kaya Tapi Tak Bahagia'. Bagaimana Juga Bisa Bahagia,  pekerjaan Apapun Harus Melalui Tangan Orang Lainnya , sementara Membiarkan Diri sendiri Bertumpu Pada kemalasan ,Alhasil Ketika mendapatkan Sesuatu tak Cukup Puas , sebab Bukan oleh Tangan Sendiri Yang bergerak maju .

   Reina Sangat Yakin selama hidup Di Dunia, pasti bossnya Selalu merepotkan Banyak Orang.  Pantas saja Jodoh Belum Juga Menghampiri , padahal Umurnya Sebentar Lagi memasuki Kepala Empat . Lucu Juga Sih ,jika Nanti Rafkha Menikah Di Usia Yang Cukup Dibilang Senja, bisa- bisa Anaknya Di Kira Cucu.

   " Ini Rumah Siapa Pak ?" Tanya Reina Antusias.

    Reina sedikit mendongakkan Kepalanya , tatkala Melihat Istana Di depan Matanya . Bukan Kekaguman Yang sedang Wanita Itu Tunjukkan , Dia Sedikit Jengah saat melihat Rumah Orang Kaya Yang Notabene nya Jauh lebih Megah Dari Rumah Seorang Presiden . Kamar- kamarnya Saja , bisa Disewakan Untuk jasa Perhotelan. 

    Beberapa Pria berbadan tegak Menyambut Kedatangan Rafkha Dan Reina. Pemandangan Itu kembali Melintas Di Mata Reina , ketika Orang - orang Dengan stelan Jas Itu Membungkuk Sempurna Di hadapan Nya . Lalu Adalagi , para pelayan Wanita yang menyambut Hangat Kedatangan kami . Aslinya sih Reina Sangat risih Jika Harys di perlakukan selebay Ini , ingat Lebay . Karena Semua Manusia Itu derajatnya Sama , punya Hak Yang Sama , Dan sama- sama Hamba ALLAH. 

   Rafkh Menghentikan langkahnya Tepat Di Ruang Tamu dan Dia Mulai Mempersilakan Reina untuk Duduk Sebentar .

    " Pak, Sebenarnya Apalagi Rencana Bapak, Sampai - sampai Saya Dibawa Kerumah Bapak segala." Sahutnya Sarkas.

    Rafkha Menghela Nafas pelan , kesabarannya Betul - betul Di uji untuk Satu hari ini , ternyata memilih Reina Sebagai Sekertaris nya Itu bukan Jalan Terbaik , siapa Juga Sih yang siap Hatinya Jika Harus dihadapakan dengan perempuan macam dia. Sekali Lagi, kalau Bukan karena mamanya , sejak Tadi Di kantor Dia sudah memecat Gadis Keras kepala Tersebut .

    " enggak Ada, saya Cuma Mau Mengenalkan kamu Dengan orang Tua Saya " jawab Rafkha . Sesekali Rafkha Melonggarkan Dasinya , lalu melirik Sekilas Pada Pelayan YangBerada Disisi Kirinya untuk Memberi Kode Agar segera pergi.

   " Bapak Ini Lucu Ya !"

  Rafkha Menggeleng pelan " Saya enggak Lagi ngelawak Tuh "

   " Maksud Saya Bapak Tuh Aneh ya, Ya Kali Cuma Karena Saya Sekertaris Baru Bapak,harus Gitu Di Kenalin Sama Orang Tua Bapak." Balas Reina sengit.

 Saranghae BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang