21. Surabaya in the soul

3.6K 239 9
                                    

   "Reina.. Kamu Bisa jalan Lebih cepat lagi enggak sih." Bentak Rafkha Cukup Keras Di Tengah hiruk pikuk Bandara.

  perempuan Berambut Coklat itu Tiba-tiba mendengus kesal, Siapa Sangka pulang lebih awal katanya tadi malah Berujung Kepanikan Untuk dirinya sendiri. waktu Lima puluh Lima menit itu nyatanya Hoax, Rafkha bahkan tiba Di Flatnya dalam waktu Tiga puluh menit. Reina sendiri tidak diberi kesempatan untuk mandi, atau sekedar berias Diri. 'kamu mau Ngegoda siapa, pake Dandan segala ?' begitu katanya. Dan jadilah, Reina dengan wajah Kumalnya Sekarang berada Di surabaya bersama Si Boss.

     Mendengar kalimat Sarkas Rafkha Barusan, Reina malah Makin melambatkan Jalannya, Tidak perduli bagaimana Ekspresi kesal si boss yang berada 100 meter darinya. Yang ia tau Sekarang, bahwa Dia sedang Kesusahan membawa serta Dua koper Miliknya dan Rafkha, belum Lagi Tas Ranselnya , Pria Itu malah dengan bebasnya memaki, tanpa Mengerti perasaannya.

   Sementara Rafkha yang kesal memperhatikan jalan siput Reina, langsung menghampiri wanita itu. "siniin tangan kamu." katanya.

   Reina Dengan polosnya Meletakkan Koper Yang ia Bawa di Sisinya, Dan Menyerahkan Tangan miliknya, seperti yang Rafkha pinta. lalu Tanpa Di duga, Rafkha menyambutnya Kedalam Rengkuhan Hangat Tangan kanannya, Sementara Koper yang Tadi Reina Bawa, kini berpindah Ke Tangan Kirinya, Dan sekarang keduanya Adil, Tidak merasa Saling dicurangi.

"ayo cepetan, Saya udah enggak tahan Pengen Sampe Hotel, Badan Saya udah Capek banget." ujar Rafkha  , perlahan Pria itu menarik Reina Melangkah.

   "pak.." sebut Reina, belum juga Langkah mereka sempurna Meninggalkan Area bandara.

    Rafkha memberhentikan langkahnya, Dan Menoleh Kearah Reina disebelahnya.

   "tangan saya." katanya

    "kenapa?, Saya Cuma memastikan Kamu enggak tersesat."balas Rafkha, tanpa Basa-basi lagi.

   mendengar hal itu, Reina pun Berdecih , Bisa saja Pria ini dalam hal Merayu perempuan.

    "emangnya saya nenek-nenek, pake Di gandeng segala." Gerutu Reina.

    "yaudah sih kalau kamu enggak mau, Nih.." Rafkha melepaskan diri, dan kembali membebani perempuan tersebut dengan mengembalikan koper bawaannya.

    Rasa kesal tentunya menyusup Masuk kedalam Relung batin Reina. "tungguin dong pak!" teriak reina Begitu sadar Dia sudah tertinggal cukup jauh, Bahkan Reina Sedikit berlari demi mengejar Rafkha yang kembali tidak perduli padanya.

   

  ***

    Dari bandara, mereka langsung Dibawa menuju Hotel Super mewah ditengah-tengah Kota Surabaya, tak tanggung-tanggung Rafkha Menyewa  kamar presidential suite untuknya dan Reina, yang didalamnya sudah termasuk Dengan fasilitas Tiga Ruang kamar, Ruang makan, Ruang kerja, Kolam Renang, Juga Dinding yang berlapis dengan Anti peluru. tak ayal, Reina yang Baru seumur-umur menjejaki kamar hotel semewah ini, langsung berdecak kagum. interior Ruangan yang Mewah Dan klasik tentunya menjadi Daya tarik tersendiri bagi Reina.

   semua ini , Sudah cukup membuktikan seberapa Sultannya Si Boss, Reina tau biaya Yang harus Rafkha Keluarkan Dalam Satu malam hampir mencapai 67 juta, tidak setara dengan Biaya Sewa Flat miliknya selama Satu tahun.

     " Rein, Nanti Koper Saya Tolong kamu masukin ke kamar, saya Mau Berendam dulu." pinta Rafkha.

     "iya pak."

   seusai kepergian Rafkha, Reina buru-buru mengeluarkan  kamera ponselnya, mencari spot terbaik, Dan memotret Dirinya Sendiri, untuk ia pamerkan nantinya dengan teman-teman kantornya yang terbilang cukup kampungan. bersyukurnya Reina bisa Diberi kesempatan Bekerja dengan baik, Dan memiliki Pak boss yang tidak pernah hitung-hitungan.

 Saranghae BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang