Reina mendengus sebal, setelah menuruti permintaan nyeleneh boss nya, dia kembali harus dihadapkan dengan setumpuk pekerjaan, efek satu hari membolos memang sedahsyat itu. Reina fikir, tadinya ia akan diberi tangguhan oleh Rafkha setelah sebelumnya dia mengurusi pria itu, namun ekspektasinya jatuh kedasar bumi saat itu juga kala rafkha menyinggung soal pekerjaan yang menumpuk di kantor. Dan benar saja, baru saja ia mendaratkan bokongnya di kursi, setumpuk dokumen telah melambai- lambai kearahnya.
Pusing dengan pekerjaan yang menumpuk, reina mencoba merefreshkan sejenak otaknya dengan minum air hangat di pantry. Kebetulan pagi ini, belum ada asupan apapun yang mampir di lambungnya, reina terburu- buru berangkat ke kantor, seusai mendapat bom berupa pesan singkat di handphone nya, ya siapa lagi pelakunya kalau bukan Rafkha.
'' mas edi, ada cemilan enggak?'' tanya reina langsung. ''laper nih'' lanjutnya.
Tak lama kemudian, dua potong risoles sudah terhidang di hadapan rreina, wajah gadis itu berubah ceria, melupakan akan ada yang banting pintu di sebrang sana, karena ia mangkir dari pekerjaannya.
''muka mu itu loh rein...'' ujar edi, berhenti sejenak memperhatikan penampilan gadis itu pagi ini.
'' kenapa mas? aku cantik ya kayak bidadari!'' gurau reina.
'' bukan cantik lagi rein, tapi mirip tenan karo wewegombel!'' celetuk edi berbarengan degan suara tawa pria itu yang mnggelegar.
Edi tidak berbohong, kalau sekiranya penampilan Reina jauh dari kesan baik,rambut sebahu itu, tampak acak-acakan , belum lagi wajahnya yang kusam, reina sudah seperti orang yang tidak pernah mandi satu bulan lamanya. Salahkan saja rafkha, ini semua terrjadi karena ulahnya, tadi malam rasanya panjang sekali, reina baru bisa menyentuh kasur, pada pukul satu malam, itupun atas desakan dirinya untuk meminta diantar pulang saja, setelah seelumnya ibu dari rafkha memintanya untuk bermalam di sana. Tentu saja dia menolak, reina masih tau aturan, sebagai wanita yang tidak memiliki satu ikatan apapun, haram bagiya untuk menginap, terlebih lagi, reina memangg kurang puas tidur, jika bukan di kasurnya.
Tak menanggapi perkataan edi barusan akhirnya, reina memilih untuk kembali ke mejanya.
Tidak seperti makan siang biasanya, reina the geng memilih berkumpul di kantin perusahaan. Bahkan reina sudah memesan soto plus nasi sayur sebagai pembuka makan siang kali ini.'' Rein, lo tau enggak, ada karyawan baru di sini, cowok ganteng lagi!'' ucap mimi, yang selalu heboh jika bertemu dengan pria tampan.
'' gue tau yang bagian IT itu kan?''sahut Rama.
Reina tidak terlalu fokus pada apa yang tengah mereka perbincangkan. Jujur saja, boro-boro mengurusi karyawan baru, memikirkan kelangsungan hidupnya bersama sang bos, sudah cukup membuat pusing kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Bos
Fiksi UmumTidak ada yang baik Bagi Reina, jika harus berhadapan Dengan Melvino Rafkha Davendra. Boss super Arrogan, yang Hanya Bisa memerintah . Namun demi Uang , Reina Rela bertahan, dan menekan egonya agar terus bekerja pada Bramantara Group . Dan pada...