Hari mulai beranjak siang, Sakura pun buru-buru pamit untuk pergi menemui Karin sesuai janjinya. Tak lupa ia berpamitan dengan Sai, sejujurnya ia tak ingin pergi dan ingin bercerita banyak pada Sai mengingat keduanya telah lama tak bertemu tapi tak tega rasanya Sakura membatalkan janjinya dengan Karin.
Sakura pun tiba disebuah caffe dimana dulu ia kerap kali makan siang bersama Sasuke dan Karin saat masih membintangi film " The Beauty Angel" dulu. Sakura melihat Karin yang duduk dipojok ruangan pun segera menghampirinya lalu duduk disana. Pesanan sampai, Karin memang sudah memesan makanan. Ia tahu betul makanan yang Sakura pesan mengingat mereka sering makan bersama.
Sakura memakan makanannya perlahan dengan tenang. Suasana hening membuat Karin gelisah dan tak bisa dipungkiri Sakura cukup risih dengan kelakuan Karin membuat mood makannya menghilang. Ia meletakn sendoknya lalu menatap Karin dengan alis yang terangkat.
"Apa ada masalah Senior? Mengapa kau terus bergerak gelisah?" Tanya Sakura membuat Karin semakin gelisah dan mengaruk tengkukanya yang tak gatal.
"Em sebenarnya aku ingin minta maaf pada mu Sakura, aku sudah menuduh mu yang tidak-tidak" Ucap Karin merasa bersalah sambil menundukan kepalanya.
"Sudahlah Senior, tak perlu membahasnya lagi. Aku tak apa" Jawab Sakura membuat Karin semakin merasa bersalah. Ia sudah menuduh yang tidak-tidak pada gadis sebaik dan sepolos Sakura.
"Terima kasih Sakura" Ucap Karin membuat Sakura menyungingkan senyum tipisnya.
"Bagaimana kabar dia?" Tanya Karin membuat Sakura menaikan alisnya mempertanyakan sosok dia yang Karin maksud namun tak lama kemudian Sakura tahu siapa yang dimaksud oleh Karin, ya Uchiha Sasuke.
"Ku pikir ia cukup baik saat ini Senior" Jawab Sakura dan entah kenapa membuat Karin semakin gelisah terbukti dari keringat yang mulai membanjiri tubuhnya.
"Bagaimana dengan kalian ya em maksudku kalian sudah... Menjalin hubungan khusus?" Tanya Karin dengan gelagapan membuat Sakura terheran-heran akan sikap Karin.
"Belum, kami tak menjalin hubungan khusus. Hanya teman" Jawab Sakura tersenyum canggung sementara Karin menyungingkan senyuman leganya.
"Ah syukurlah, ku pikir aku tak bisa mendekati Sasuke lagi. Kau tahu kan Sakura, aku sangat mencintainya. Aku tahu aku sudah membuat kesalahan tapi tak ada salahnya bukan jika aku meminta kesempatan kedua" Ucap Karin dengan ceria membuat hati Sakura berdenyut sakit.
'Jika kau benar mencintainya maka kau tak mungkin akan mengkhianatinya' Batin Sakura menganggap remeh kearah Karin.
"Ya Senior" Jawab Sakura dengan senyuman canggungnya. Itu pun jika Sasuke mau,pikir Sakura. Sementara Karin masih tetap memasang wajah bahagianya.
"Ah terima kasih Sakura. Kau benar-benar gadis yang baik" Puji Karin membuat Sakura mati-matian untuk tidak memutar bola matanya.
Mereka pun melanjutkan makan siang mereka dengan celotehan Karin tentang Sasuke membuat Sakura bosan dan buru-buru menghabiskan makanannya dan segera pamit setelah selesai. Tak lupa ia membayar makanannya.
Sakura kini berada dipusat perbelanjaan. Dirinya ingin membeli beberapa pakaian untuk Sai karena pria itu akan tinggal dirumahnya dan Sai bilang ia tak banyak membawa pakaian maka dari itulah Sakura berniat membelinya. Sakura hanya mengambil pakaian berwarna hitam, putih, dan abu-abu. Ia tahu betul Sai tak pernah menyukai baju dengan warna mencolok.
Ketika sudah membayar baju yang dibelinya Sakura berpapasan dengan Gaara yang langsung menyapanya sedangkan Sakura menjawabnya dengan setengah hati. Ia benar-benar muak dengan pria dihadapannya itu.
"Kau membeli baju pria Sakura? Untuk siapa? Kekasihmu?" Tanya Gaara dengan rasa penasarannya membuat Sakura menyeringai.
"Ya begitulah" Jawab Sakura membuat Gaara tersentak kaget dan menatap Sakura dengan perasaan tidak percayanya. Ia tak percaya jika Sakura bisa dengan mudah berpaling darinya mengingat Sakura yang begitu mengilainya.
"Kau banyak berubah" Komentar Gaara pelan dengan nada sedihnya membuat Sakura mati-matian menahan dirinya untuk tidak memeluk Gaara. Mau bagaimana pun ia pernah mencintai Gaara bahkan mungkin perasaannya untuk Gaara masih tersisa walau sedikit.
"Tak bisakah kita kembali seperti dulu lagi Sakura? Aku masih mencintaimu" Ucap Gaara pelan sambil menundukan kepalanya. Sakura terdiam, ia tak tahu harus berkomentar apa.
"Aku menyesal membohongimu, maafkan aku tapi sungguh aku masih mencintaimu" Ucap Gaara mendongakan kepalanya menampilkan iris mata jadenya yang nampak berkaca-kaca membuat Sakura bimbang ia bisa melihat dengan jelas perasaan penyesalan dari mata Gaara.
"Dia sudah memiliki istri Sakura, sadarlah!! Jikapun ia lebih memilih mu dibandingkan istrinya maka yakin lah ketika kau dan ia menikah nanti, ia juga akan meninggalkanmu sama seperti ia meninggalkan istrinya. Berhentilah berharap padanya,ia suami orang. Ia bukan pria lajang Sakura!! Ia membohongimu!!" Suara Sai beberapa tahun yang lalu ketika Sakura terpuruk pun melintas dipikiran Sakura hingga gadis itu mengeleng pelan.
"Aku mungkin bisa memaafkanmu Gaara tapi untuk kembali bersama kurasa tidak" Jawab Sakura membuat hati Gaara berdenyut. Ditatapnya wajah ayu gadis dihadapnya itu dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa?" Tanya Gaara pelan membuat Sakura bungkam dalam beberapa menit lalu kembali membuka mulut hendak menjawab pertanyaan Gaara.
"Karena aku mencintai pria lain" Jawab Sakura mantap hingga bayangan wajah Itachi yang tersenyum hangat kearahnya serta wajah datar Sasuke melintas dipikiran Sakura.
Sakura berjalan perlahan hendak pergi meninggalkan Gaara dengan cara melewati tubuh Gaara hingga Gaara mencegahnya dengan cara mengengam erat pergelangan Sakura membuat Sakura menolehkan kepalanya begitupula dengan Gaara. Mata keduanya bertemu.
"Aku akan berusaha mendapatkanmu kembali tak peduli dengan apa yang harus ku lewati. Aku benar-benar mencintaimu Haruno" Ucap Gaara mantap sementara Sakura bungkam dan menarik pergelangan tangannya dengan kasar lalu berlalu begitu saja meninggalkan Gaara ditengah keramaian.
Sejak tadi keduanya telah menjadi pusat perhatian mengingat Sakura yang seorang selebritis. Sakura tak peduli dengan artikel apa yang akan diterbitkan para reporter gila itu nanti. Yang ia inginkan saat ini hanyalah pergi menjauh dari Gaara.
Kali ini Sakura terduduk ditaman sendirian setelah ia menghubungi Sai. Gadis itu menangis sendirian ditaman yang sepi itu. Sakura bimbang, ia tak mengerti mengapa tuhan membuat ia kembali bertemu dengan Gaara. Ia lelah dengan kehidupannya yang melelahkan,ia lelah menangis.
Sai tiba ditaman langsung menghampiri Sakura memeluknya perlahan seolah jika ia memeluk Sakura dengan erat maka gadis itu akan rapuh. Sakura tetap menangis dalam pelukan Sai.
"Semua akan baik-baik saja Sakura. Tenanglah, aku bersamamu" Ucap Sai berusaha menahan emosinya. Sakura sudah menceritkan tentang pertemuannya dengan Gaara. Hal itu membuat Sai kesal, untuk apa pria sialan itu menemui adiknya lagi,begitulah pikir Sai. Ingin rasanya Sai menonjok wajah angkuh milik Gaara. Tak cukupkah ia menyakiti Sakura dimasa lalu, dan sekarang ia ingin menyakiti Sakura lagi, disaat Sakura mulai bisa menata kehidupannya dengan baik.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Charmer
FanfictionSebuah kerjasama akting yang epic antara Sasuke dan Sakura nyatanya membawa mereka pada perasaan yang tak menentu dan saling mengikat. Bukan untuk saling melepaskan namun untuk terus bersama selamanya.