Chapter 25

7.6K 615 3
                                    

Sakura kini tengah sibuk melihat-lihat timeline berita namun ia tak menemukan berita apapun tentangnya dengan Sasuke. Hanya ada berita tentang pernikahan Naruto dan Hinata yang akan digelar besok. Sejujurnya Sakura tak tahu bagaimana Kakasih mengurus berita tentang dirinya dan Sasuke hingga tak ada satupun yang muncul dari situs manapun.

Sakura menatap Sasuke. Pria itu nampak lebih tampan dari biasanya dengan setelan jas. Sasuke hari ini tak membuat rambutnya mencuat seperti biasa. Rambutnya kali ini lepek kebawah membuatnya terlihat dewasa dan sexy sekaligus.

Sejujurnya Sakura tak tahu mereka akan kemana. Mereka kini tengah berada didalam mobil Sasuke yang melaju dengan kecepatan sedang. Sakura juga tak mengerti mengapa ia harus mengenakan dress panjang dan berdandan cantik, Sasuke yang menyuruhnya tanpa memberi tahu mereka akan kemana.

Hal yang paling lebih membuat Sakura bingung adalah mengapa Sasuke memintanya untuk memejamkan matanya. Ketika ditanya Sasuke hanya mengatakan 'lakukan saja' dan mau tak mau Sakura menuruti perintah Sasuke.

Sakura pun berjalan keluar mobil sambil dituntun Sasuke. Keduanya pun berhenti tepat ditengah taman yang nampak gelap hanya diterangi cahaya bintang. Sasuke menyuruhnya membuka mata tapi ia tak bisa melihat apa-apa selain cahaya bintang. Sakura menatap Sasuke penuh tanya hingga lampu satu persatu hidup membuat mata Sakura berbinar takjub. Tempat ini sangat indah, terdapat beberapa meja yang tersaji beberapa makanan yang nampak enak dan disana juga ada sebuah air pancur yang sangat indah.

Tiba-tiba musik klasik berbunyi. Sasuke mengulurkan tangannya memberi ajakan kepada Sakura untuk berdansa bersamanya sambil membungkukan badannya. Tanpa ragu Sakura meletakan telapak tangannya diatas tangan Sasuke hingga Sasuke menariknya dengan lembut melingkarkan tangannya dipingang ramping Sakura sementara Sakura melingkarkan tangannya dileher Sasuke dan entah kenapa Sakura jadi teringat ketika ia pertama kali berdansa dengan Sasuke. Tak terasa waktu sudah banyak berlalu dulu Sakura hanya bisa menatap Sasuke dari jauh dan hanya menganggapnya sebagai Senior yang ia cintai tapi sekarang berbeda, keduanya sangat dekat selayaknya sepasang kekasih.

"Apa kau senang Sakura?" Tanya Sasuke dengan lembut membuat Sakura buru-buru menganggukan kepalanya.

"Aku selalu senang dengan apapun yang kau lakukan Sasuke. Ini indah sekali" Ucap Sakura dengan rasa senang yang tak bisa ia tutup-tutupi.

Musik berhenti, Sasuke melepaskan pelukannya dari pingang ramping Sakura lalu berlutut dan membukakan sebuah kotak merah yang berisi cincin yang terlihat simpel dengan ukiran-ukiran disana dan permata emerland kecil ditengah-tengahnya. Sakura kaget sangat kaget. Ia menutup mulutnya menggunakan tangannya.

"Haruno Sakura, will you merry me?" Tanya Sasuke berhasil membuat air mata Sakura menetes. Sakura bahagia dan tak pernah menyangka Sasuke akan melakukan hal seromantis ini padanya.

"Yes Sasuke, yes I will" Jawab Sakura mantap hingga cincin bermata emerland itu pun tersemat dijari manis Sakura sebagai pertanda bahwa status gadis itu kini telah berubah karena statusnya kini menjadi tunangan Sasuke dan menjadi calon istri Sasuke.

Sasuke bangkit, berdiri menatap Sakura penuh damba. Mengikis jarak diantara keduanya. Kening keduanya bertemu hingga onyx dan emerland kembali bertemu untuk kesekian kali.

Cup

Bibir keduanya kembali bertemu, ciuman Sasuke kali ini sangat lembut. Ciuman kali ini berbeda dengan ciuman mereka dulu. Ciuman ini penuh dengan rasa. Sakura mengalungkan tangannya dileher Sasuke sementara Sasuke memeluk pingang Sakura. Ciuman itu berhenti tapi kening keduanya masih bertemu. Onyx dan Emerland itu masih saling menatap, memberi kehangatan lewat tatapan masing-masing.

"I love you" Sasuke bicara dengan penuh ketulusan sambil menatap Sakura dengan penuh damba.

"I love you too" Jawab Sakura dengan senyumannya yang sendari tadi tak luntur.

Prok prokk prok

Sakura memeluk Sasuke erat saat menyadari banyak orang yang menyaksikan adengan romantis mereka. Sakura malu, benar-benar malu. Sasuke mengelus surainya dengan lembut dan mengatakan 'Tak apa-apa' membuat Sakura melepaskan pelukannya dan menatap semua orang. Disana ada Fugaku, Mikoto, Sai, Ino, Akane, Chiyo, Gaara, Ken, Sasori dan beberapa teman-teman Sakura ketika ia syuting film Tiger.

Mikoto menghampiri Sakura lalu memeluknya dengan haru, menumpahkan semua perasaan bahagianya pada calon menantunya itu sementara Fugaku menghampiri Sasuke dan merangkul pundak putra bungsunya itu.

"Aku bangga padamu nak" Ucap Fugaku dengan rasa bangganya melihat sang putra kini telah mengambil sebuah keputusan yang paling bijak dalam hidupnya.

"Selamat Sakura, sebelumnya kita tak pernah bertemu. Aku Yamanaka Ino, tunangan Sai" Ucap Ino sambil mengulurkan tanganya yang langsung dijabat oleh Sakura.

"Haruno Sakura, aku tak menyangkan tunangan Sai secantik mu dan senang bisa berkenalan denganmu kakak ipar" Ucap Sakura membuat Ino bersemu merah.

Semua orang pun mengucapkan ucapan selamat kepada Sasuke dan Sakura hingga teriakan seseorang membuat semua orang kini menatapnya dan Ken lah yang berteriak. Ken mengembungkan pipinya kesal karena ia sendari tadi diabaikan. Sakura terkikik geli sementara Sasuke tersenyum melihat tingkah Ken.

"Ken juga mau mengucapkan selamat walaupun Ken tak tahu untuk apa" Ucap Ken dengan polosnya membuat semua orang tertawa.

Mikoto mengendong Ken lalu menatap Ken dengan gemas seraya mencubit pipi Ken membuat Ken mengaduh kesakitan.

"Kau manis sekali, mana orang tuamu?" Ucap Mikoto membuat Ken mengembunkan pipinya. Apa bibi ini sangat norak dan tak mengenali orang tuanya pikir Ken.

"Papa Mama" Rengek Ken menjulurkan tangannya kearah Sasuke dan Sakura. Sasuke pun memindahkan Ken dari gendongan ibunya kedalam gendongannya.

Mikoto dan Fugaku tersentak kaget hingga Sakura menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi membuat keduanya bernafas lega.

"Nah Ken, kau harus memanggilku Nenek" Ucap Mikoto membuat Ken menatap Sasuke.

"Papa kenapa Ken harus memanggilnya Nenek?" Tanya Ken sambil memiringkan kepalanya.

"Karena dia ibunya Papa dan itu berarti dia Nenekmu" Ucap Sasuke membuat Ken menatap Mikoto penuh binar dan menjulurkan tanganya kearah Mikoto meminta untum digendong.

"Setidaknya biarkan Kakek yang mengendongmu" Ucap Fugaku mengendong Ken yang tak menolak malah ia meraba bagian wajah Fugaku.

Ken menatap Fugaku dan Sasuke secara bergantian dan menyadari kemiripan keduanya walaupuan menurut Ken papanya jauh lebih tampan dan keren serta tak memiliki kerutan seperti wajah Kakeknya itu.

"Mirip" Guman Ken membuat semua orang tertawa, bukankah Ken itu sangat mengemaskan.

"Tentu saja mirip Ken" Ucap Mikoto yang terkikik geli melihat tingkah lucu Ken sambil mengacak-acak surai kuning milik Ken.

"Mama kenapa semua orang tertawa?" Tanya Ken yang tak mengerti mengapa orang-orang tertawa.

"Mama pikir itu karena Ken sangat lucu sayang" Ucap Sakura tersenyum lembut.

Satu kata yang mengambarkan hari ini bagi Sakura. Bahagia.

Bersambung....

Charmer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang