Chapter 33

6.8K 529 8
                                    

Hari ini adalah hari kepulangan mereka semua kejepang. Mereka kini tengah sarapan bersama. Itachi nampak tak terlalu berminat untuk makan. Ia tengah mendapatkan banyak masalah bukan hanya perdebatannya dengan Sasuke tapi juga karena omset perusahaannya yang menurun drastis semenjak adanya sebuah perusahaan yang baru berusia 3 tahun.

"Tachi, ada masalah? Kau sepertinya banyak pikiran" Ucap Mikoto yang sendari tadi menatap Itachi dengan cemas.

"Omset perusahaan menurun drastis semenjak adanya sebuah perusahaan yang baru berdiri 3 tahun" Ucap Itachi membuat semua orang kecuali Sasuke dan Ken tersentak kaget.

"Itachi, tak perlu cemas begitu. Perusahaan itu baru berdiri 3 tahun, hanya perusahaan kecil" Ucap Fugaku menenangkan sang anak.

"Tidak ayah, ini bukanlah perusahaan kecil. Informan ku mengatakan bahwa perusahaan ini memiliki banyak cabang dan tersebar hampir disemua negara" Ucap Itachi membuat Fugaku kembali tersentak kaget.

"Baru berdiri 3 tahun tapi sudah memiliki banyak cabang. Bukankah itu luar biasa" Ucap Mikoto tak percaya.

"Bagaimana jika kau mengajukan kerja sama dengan perusahaan itu Itachi?" Tanya Madara yang ikut khawatir dengan kelangsungan perusahaan keluarganya itu.

"Aku sudah menyuruh sekretarisku untuk mengajukan kerja sama dengan perusahaan itu tapi nihil tak ada respon apapun" Ucap Itachi sambil memijat pangkal hidungnya.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja" Ucap Izumi menenagkan sambil mengenggam tangan Itachi hingga pria itu menangguk pelan.

"Ayah, bagaimana jika Sasuke membantu mengurus perusahaan?" Tanya Itachi membuat Fugaku menatapnya tak suka.

"Apa maksudmu Itachi? Aku mempercayakan perusahaan padamu!" Ucap Fugaku dingin membuat suasana mencekam.

"Hn aku tak berminat mengurus Uchiha Crop." Ucap Sasuke tak kalah dinginnya.

"Kau dengar Itachi? Sasuke tidak berminat" Ucap Fugaku tajam membuat Itachi mengangguk paham.

Mereka semua pun kembali kejepang. Madara dan Maduke mengantar mereka kebandara. Setibanya dijepang Sasuke langsung mengantar Sakura pulang sekalian menginap dirumah Sakura. Sasuke sedang tak berminat berada dirumahnya sendiri karena pastinya ia hanya akan mendengarkan suara perdebatan antara Itachi dan Fugaku.

Nyatanya benar saja, Itachi dan Fugaku langsung berdebat diruang keluarga sementara Mikoto memilih mengurung diri dikamarnya. Ia tak ingin mendengar semua ini. Ia tak tega melihat Itachi dimarahi oleh suaminya.

"Apa maksud ucapanmu tadi pagi Itachi!! Kau membantahku?!" Ucap Fugaku geram.

"Aku hanya ingin Sasuke juga mendapatkan haknya ayah!! Dia juga putramu, dia berhak atas perusahaan juga" Ucap Itachi membela diri.

"Tapi aku lebih mempercayakan perusahaan padamu!! Jangan membantah Itachi" Bentak Fugaku dengan emosi yang mengebu-gebu.

"Kenapa ayah!! Kenapa aku?!" Ucap Itachi balas membentak Fugaku.

"Karena kau cerdas Itachi!! Kau putra ku!!" Bentak Fugaku membuat Itachi semakin geram.

"Lalu apakah Sasuke tak secerdas aku?!! Dia bahkan lulus dengan nilai terbaik ayah!! Apakah dia bukan putramu juga!! Mengapa kalian memperlakukan kami berbeda?!" Bentak Itachi yang sudah sangat emosi.

"KALIAN MEMBUAT HUBUNGANKU DENGAN SASUKE MERENGANG!!" Teriak Itachi membuat Fugaku tersentak kaget. Itachi tak pernah berteriak padanya.

Itachi pergi meninggalkan Fugaku sambil membanting pintu. Fugaku terdiam, ia tak tahu harus apa. Itachi benar, mengapa ia memperlakukan Itachi dan Sasuke berbeda seakan-akan Sasuke bukanlah putranya. Sasuke juga cerdas bahkan lulus di Universitas Oxford jurusan bisnis dengan nilai terbaik dan menjadi lulusan terbaik dengan nilai paling sempurna. Lalu mengapa ia tak pernah melirik Sasuke? Ia tak pernah melirik Sasuke karena selama ini matanya hanya tertuju pada Itachi. Sejak Itachi kecil bahkan sampai sudah sebesar ini.

Fugaku tak pernah campur tangan dengan kehidupan Sasuke. Sasuke selalu bebas menentukan hidupnya sendiri, Fugaku memang memberinya uang dan tempat tinggal tapi ia tak pernah menuntut Sasuke harus menjadi seperti apa yang ia inginkan, tidak seperti ia yang selalu menuntut Itachi menjadi apa yang ia inginkan.

Fugaku menangis dan tersadar akan semua kesalahan yang ia buat. Kesalahan yang membuatnya menjadikan sosok Sasuke sebagai orang yang dingin dan tertutup. Semua salahnya, membuat hubungan Itachi dan Sasuke terasa dingin. Mikoto datang menghampirinya dengan air mata yang terus turun dari matanya. Mikoto memeluk Fugaku dengan erat. Mikoto mendengar semuanya, mendengar semua ucapan, bentakan dan teriakan yang dilontarkan oleh Itachi untuk sang suami membuat hati Mikoto tertampar. Itachi benar, ia memang sering kali membedakan Sasuke dan Itachi. Ia menyayangi Sasuke dan juga Itachi tapi rasa sayang Mikoto memang selalu lebih kearah Itachi.

Mikoto ingat ketika Sasuke dan Itachi tertabrak mobil ketika masih kecil. Mikoto lebih mengkhawatirkan Itachi yang hanya luka dibagian kaki padahal nyatanya keadaan Sasuke jauh lebih parah. Kepala Sasuke berdarah hingga ia kekurangan banyak darah tapi Mikoto tak datang kerumah sakit. Ia lebih memilih menemani Itachi yang terluka dirumah. 3 minggu setelahnya Sasuke kembali kerumah, ia sudah sembuh dan yang ia cari terlebih dahulu adalah kakaknya. Ia mengkhawatirkan kakaknya yang hanya terluka sedikit.

Mikoto menarik Fugaku agar keduanya duduk disofa. Mikoto mengambil ponselnya dengan tangan bergetar, Mikoto menghubungin nomor Sasuke yang langsung diangkat oleh Sasuke.

"Ibu ada apa? Apa terjadi sesuatu dirumah?"

"Hiks... Sa-sauke hikss... Hiks.."

"Ibu? Kau menangis?!"

"S-sasuke hiks... Sa-sasuke hikss... Hikss.... S-sasu"

"Ibu?! Ada apa?! Katakan sesuatu. Ibu dimana?! Aku kesana sekarang!! Ibu masih dirumah kan?!!"

"Y-ya"

Sambungan telepon langsung terputus. Mikoto makin terisak begitu pula Fugaku. Bahkan disaat Mikoto memperlakukan Sasuke tak adil sekalipun Sasuke tetap menyayanginya dan mengkhawatirkannya.

Tak butuh waktu lama, Sasuke sudah sampai dirumah. Ia menyupir seperti orang gila karena terlalu khawatir pada ibunya yang tengah menangis. Sasuke langsung menghampiri ayah dan ibunya yang menangis dan keduanya langsung memeluknya membuat Sasuke keheranan.

"Ayah, ibu ada apa?! Apa terjadi sesuatu" Ucap Sasuke melepaskan pelukannya menatap Fugaku dan Mikoto dengan seksama secara bergantian.

"Maafkan kami" Ucap Fugaku dan Mikoto secara bersamaan membuat Sasuke kembali dibuat heran.

"Katakan dengan jelas! Kalian kenapa? Dimana kakak?" Tanya Sasuke yang sangat khawatir. Fugaku mengelengkan kepalanya.

"Tidak nak, Maafkan kami" Ucap Fugaku sambil memegang bahu Sasuke.

"Ayah apa maksud ayah? Aku tak mengerti" Ucap Sasuke yang sudah benar-benar bingung.

"Kami bersalah padamu nak" Ucap Mikoto membuat Sasuke menatapnya.

"Arggg... Katakan dengan jelas. Kalian membuatku bingung" Ucap Sasuke geram karena orang tuanya hanya mengatakan kata maaf sendari tadi.

"Maafkan kami yang memperlakukan kau tak adil" Ucap Fugaku membuat Sasuke kesal lalu menepis tangan Fugaku dari pundaknya.

"Apa kakak yang mengatakan bahwa kalian memperlakukanku tak adil?!" Ucap Sasuke kesal hingga Fugaku dan Mikoto menganggukan kepalanya.

"Sial, akan kuhajar dia" Ucap Sasuke kesal karena ucapan Itachi berhasil membuat orang tuanya bersedih.

"Tidak nak" Ucap Mikoto yang langsung memeluk Sasuke erat-erat sementara Sasuke hanya pasrah.

Bersambung....

Charmer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang