Chapter 23

7.5K 598 13
                                    

Sakura sudah memutuskan untuk membiarkan Chiyo bersama Sasori. Sebelum ia bertemu dengan Chiyo dirumahnya Sakura menyempatkan diri untuk membeli es krim agar Ken tak marah padanya mengingat Sakura yang tak pulang-pulang selama satu bulan.

Entah Sakura harus menganggap apa pertemua tak sengajanya dengan Gaara sebagai kesialan atau keberuntungan karena sejujurnya Sakura sudah berpikir matang-matang untuk bicara baik-baik dengan Gaara dan disinilah mereka. Sebuah bangku taman, duduk berdua dengan Sasuke yang mengawasi dari kejauhan ingat bahwa dia mengidap penyakit menyebalkan bernama overprotektif.

"Sakura maafkan aku, aku terlalu egois memintamu kembali disaat kau sudah bahagia bersama pria lain. Aku melihat berita kalian. Ku pikir kau pantas bersamanya" Ucap Gaara menatap Sakura membuat Sakura bertanya-tanya. Apakah pria dihadapannya itu tak salah makan obat?

"Aku tak percaya kau akan mengatakan itu" Ucap Sakura karena jujur ia memang tak percaya dengan ucapan Gaara.

"Ya aku hanya berusaha memperbaiki semuanya dan seseorang menamparku bukan maksdku ia menamparku melalui kata-katanya" Ucapa Gaara sambil terkekeh pelan mengingat pertemuannya dengan Akane.

"Seseorang? Siapa?" Ucap Sakura bertanya-tanya menatap Gaara dengan penasaran membuat Gaara pun menceritakan pertemuannya dengan Akane membuat Sakura tersenyum hangat.

"Baguslah jika Akane bisa membuatmu sadar Gaara" Ucap Sakura membuat Gaara menganggukan kepalanya.

"Aku punya permintaan untukmu" Ucap Gaara membuat Sakura menaikan alisnya.

"Apa itu?" Tanya Sakura membuat Gaara bersemu merah dan semakin membuat Sakura bertanya-tanya.

"Bolehkah aku mendekati Akane?" Tanya Gaara malu-malu karena jujur saja melihat ucapan Akane yang sangat menantangnya dan cara Akane berpikir membuat Gaara terkagum-kagum apalagi cara Akane yang begitu lembut pada putrinya membuat hati Gaara menghangat. Yuki memang tak pernah mengatakan secara terang-terang tapi Gaara tau bahwa Yuki menyukai Akane.

"Aku tak akan melarang kau mendekatinya hanya ingin meningatkan bahwa dia sedikit ganas jika berurusan dengan laki-laki" Ucap Sakura sambil terkekeh pelan.

"Tak masalah karena sebelumnya pun aku pernah menaklukan singa betinya" Ucap Gaara dan Sakura mengerti siapa singa betina yang Gaara maksud. Dirinya adalah singa betina yang Gaara maksud mengingat betapa galak dan ketusnya ia pada Gaara dulu.

"Ku pikir kita bisa memulai hubungan kita seperti yang seharusnya. Seperti ketika kita bertemu dan berkenalan" Ucap Gaara tersenyum kecil meningat kejadian dimasa lampau.

"Hn Haruno Sakura" Ucap Sakura mengulurkan tangannya.

"Rei Gaara. Mulai saat ini kita berteman" Ucap Gaara menjabat tangan Sakura membuat keduanya saling melempar senyuman.

Setelah pertemuannya dengan Gaara akhirnya Sakura dan Sasuke pergi kerumah Sakura dan setibanya disana Sasori sudah menunggu didalam mobilnya. Ketiganya pun memasuki rumah dan duduk diruang keluarga. Chiyo pun datang setelah salah seorang pelayan yang mengantarkan minuman mengatakan padanya bahwa Sakura memanggil.

"Jadi nona ada apa memanggilku?" Tanya Chiyo sopan sementara Sakura tersenyum kecil.

"Nek mulai saat ini kau ku berhentikan bekerja" Ucap Sakura membuat Chiyo tersentak kaget.

"Tapi kenapa nona? Apakah aku melakukan sebuah kesalahan sehingga aku dipecat" Ucap Chiyo panik hingga Sakura mengelengkan kepalanya.

"Tidak, kau tak melakukan kesalahan apapun nek tapi sudah seharusnya kau kembali kepada keluargamu" Ucap Sakura membuat Chiyo melebarkan matanya.

Sasori pun berdiri berjalan menghampiri Chiyo dengan perlahan. Senyumanya tak lepas sendari tadi. Dengan perlahan namun pasti Sasori memeluk Chiyo.

"Aku kembali Nek" Ucap Sasori membuat Chiyo tersadar akan ucapan Sakura dan menangis sesegukan seraya membalas pelukan Sasori erat-erat.

Sakura, Sasuke, Sai, dan Akane hanya tersenyum melihat keduanya berpelukan. Sebelumnya Sakura sudah menceritakan semuanya pada Sai dan Akane sementara Ken hanya menatap Chiyo dan Sasori dengan bingung. Ia tak mengerti mengapa Chiyo menangis dan mengapa semua orang tersenyum dan yang paling tidak Ken mengerti adalah mengapa Chiyo pergi membawa tas bersama Sasori.

"Papa mama. Kenapa nenek Chiyo pergi bersama paman berambut merah itu" Ucap Ken penuh tanya membuat semua orang menatapnya.

"Karena sudah seharusnya nenek bersama paman itu" Ucap Sakura tapi Ken masih belum mengerti hingga Ken teringat sesuatu. Teringat perkataan pamannya yang mengatakan bahwa papa dan mamanya pergi bulan madu sejujurnya Ken tidak mengerti tapi ketika Sai mengatakan bahwa ia akan punya adik baru Ken merasa senang.

"Mana adik Ken?" Tanya Ken membuat kening Sasuke dan Sakura berkerut hingga keduanya saling berpandangan sementara Sai buru-buru kabur.

"Adik?" Ucap Sakura sambil menaikan alisnya penuh tanya.

"Paman Sai bilang mama pergi bersama papa bulan madu lalu pulang membawa adik untuk Ken jadi mana Adiknya ma pa?" Tanya Ken memunculkan rona merah dipipi Sasuke dan Sakura.

"SAI!!!" Teriak Sakura kesal pada Sai yang mengatakan hal yang tidak-tidak pada Ken sementara Ken menatap Sasuke dan Sakura tak mengerti. Sakura pergi meninggalkan mereka untuk mencari Sai yang disusul Akane yang tak sabaran melihat Sai dimarahi habis-habisan oleh Sakura menyisakan Sasuke bersama Ken.

"Pa? Mana adiknya?" Tanya Ken yang nampaknya sangat menginginkan adik hingga Sasuke mengangkat tubuh Ken dan memangkunya.

"Adik ya? Papa lupa membuatnya kemarin tapi jika Ken benar-benar mau papa akan segera membuatnya" Ucap Sasuke membuat kening Ken berkerut.

"Memangnya adik itu dibuat ya pa? Bagaimana jika Ken membantu" Ucap Ken yang penasaran.

"Aa tidak-tidak kau tak perlu membantu Ken. Itu urusan orang dewasa" Ucap Sasuke membuat Ken semakin bingung.

"Jadi Ken tidak bisa membantu Papa karena Ken masih kecil?" Tanya Ken menatap Sasuke penuh tanya. Nampaknya rasa ingin tahu Ken sangat tinggi.

"Ya Ken belum cukup umur dan nanti pada waktunya Ken akan mengerti dengan sendirinya" Ucap Sasuke namun tak membuat Ken puas tapi Ken lebih memilih tak berkomentar dan mempercayain perkataan Sasuke bahwa ia nanti akan mengerti dengan sendirinya.

"Lalu apa yang papa lakukan agar Ken punya adik?" Tanya Ken memiringkan kepalanya hingga ia terlihat sangat mengemaskan.

"Papa pikir papa harus makan-makanan yang bergizi supaya adonannya nantu bagus dan menghasilkan bibiy unggul. Aa papa tau Ken bisa membantu apa" Ucap Sasuke membuat Ken menatapnya penasaran.

"Bagaimana jika kita makan sayur-sayuran?" Tanya Sasuke membuat Ken menutup mulutnya dan mengelengkan kepalanya.

"Sayur itu pahit pa" Ucap Ken karena ia sungguh tak suka makan sayur.

"Hei jangan bicara begitu. Ken harus makan makanan bergizi. Ada kok sayuran yang sangat enak bahkan papa sangat suka memakannya setiap hari" Ucap Sasuke membuat Ken antusias untuk mengetahuinya.

"Apa itu pa? Ken mau memakannya" Ucap Ken dengan mata berbinarnya.

"Tomat, Papa suka makan tomat. Bagaimana jika kita makan tomat bersama?" Tanya Sasuke dibalas anggukan antusias oleh Ken kemudiam keduany pergi kedapur mengambil beberapa buah tomat untuk dimakan.

Bersambung...

Charmer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang