Sasuke berenang keatas sambil membawa tubuh Sakura. Semua orang bernafas lega saat melihat Sasuke yang berhasil membawa Sakura kembali. Sasuke naik keatas kapal dibantu oleh para kru. Sasuke membaringkan tubuh Sakura dilantai kapal yang dingin dengan pandangan khawatir.
"Sakura!! Hei! Sakura ku mohon sadarlah!! Sakura" Ucap Sasuke yang panik sambil menepuk-nepuk pelan pipi Sakura.
"Sakura ku mohon sadarlah, Sakura!!" Ucap Sasuke yang masih panik terus menepuk-nepuk pipi Sakura.
Melihat Sakura yang tak kunjung sadar Sasuke segera memberikan nafas buatan. Berkali-kali Sasuke memberinya nafas buatan sambil menekan-nekan dada Sakura namun gadis itu tak kunjung sadar membuat Sasuke semakin cemas.
"Sakura ku mohon sadarlah, bertahanlah. Kau harus tetap hidup" Guman Sasuke yang tanpa sadar sudah meneteskan air matanya.
Sasuke terus memberikan nafas buatan untuk Sakura tanpa henti hingga pada akhirnya Sakura sadar.
"Uhukk.. Uhukk.." Batuk Sakura sambil memuntahkan air laut yang tertelan membuat Sasuke bernafas lega dan memeluk Sakura erat-erat.
Semua orang bernafas lega lalu membawa keduanya kedalam kapal memberikan minuman hangat dan handuk. Sakura meminum teh hangatnya sambil memperhatikan Sasuke yang duduk tak jauh darinya bersama Naruto namun terhalang oleh para kru wanita yang kini mengelilinginya dengan pandangan cemas.
Hari mulai beranjak malam, Sakura kini duduk dipingir pantai dengan api unggun yang tak jauh darinya. Bajunya sudah mulai mengering, ia tadi menyuruh Akane untuk pulang dan mengambil pakaiannya karena ia akan menginap divilla yang sudah dipesan sutradara.
Sakura nampak merenung dipinggir pantai sambil menatap kobaran api. Jujur saja, gadis itu tengah kebingungan. Ia tak mengerti mengapa bayangan tentang masa lalunya melintas saat ia tengelam tadi. Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah itu sebuah pertanda? Tapi apa? Memikirkan semua itu membuat kepala Sakura terasa pusing. Bahkan pusingnya akibat tengelam tadi saja belum membaik dan sekarang ia malah memiliki beban lain.
Sasuke duduk disamping Sakura yang masih melamun. Jujur saja Sasuke masih khawatir pada gadis itu. Ia takut Sakura pergi meninggalkannya maka dari itu ia spontan terjun kelaut dan menyelamatkannya. Sasuke menatap Sakura yang tengah melamun lamu menepuk pundak gadis itu pelan membuat Sakura tersentak kaget lalu menatap Sasuke.
"Apa yang kau pikirkan Sakura? Apa masih sakit?" Tanya Sasuke penuh perhatian membuat hati Sakura menghangat namun gadis itu lebih memilih mengelengkan kepalanya.
"Kepalaku masih sedikit pusing saja" Jawab Sakura membuat Sasuke menjadi cemas dan Sakura bisa menangkap kecemasan itu dimata Sasuke.
"Benarkah? Kalu begitu ayo kita ke villa. Sebentar lagi makan malam, aku akan mencarikan obat pereda rasa sakit kepala" Ucap Sasuke yang bangkit dari duduknya lalu mematikan api unggun Sakura tapi tampaknya Sakura engan untuk beranjak membuat Sasuke mengendong gadis itu hingga Sakura memikik lalu mengalungkan tangannya dileher Sasuke.
"A-aku bisa berjalan sendiri S-sasuke" Ucap Sakura malu-malu membuat Sasuke mati-matian menahan senyumannya.
"Diamlah" Ucap Sasuke singkat membuat Sakura semakin malu dan mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya dibalik dada bidang Sasuke.
Ketika sampai diruangan makan villa yang mereka sewa mereka dihadiahi siulan dan bahkan godaan dari para kru yang ada disana membuat Sakura semakin malu. Sasuke menurukan Sakura dan mendudukannya disamping Naruto yang kini menatapnya dengan pandangan mengoda.
"Hei Sakura! Sasuke tadi sangat mencemaskanmu loh bahkan dia langsung terjun untuk menyelamatkanmu dan bagian yang paling waw adalah ekspresi paniknya" Bisik Naruto mengoda Sakura membuat gadis itu makin merah padam.
Ting
Ponsel Sakura mendapat sebuah pesan masuk dari Naruto membuat Sakura melirik Naruto yang kini tengah tersenyum jahil.
"Buka saja" Ucap Naruto senyuman gelinya sambil menarik turunkan alisnya membuat Sakura kebingungan.
Sakura membuka pesan dari Naruto yang ternyata adalah sebuah video. Sakura melirik Naruto sejenak lalu membuka videonya. Dalam video tersebut terlihat jelas adengan ketika Sasuke memberikannya nafas buatan bahkan Sakura bisa melihat jelas air mata yang keluar dari mata Sasuke membuat hati Sakura menghangat begitupula wajahnya.
'Sebegitukah khawatirnya Sasuke padaku?' Batin Sakura senang karena mendapatkan perhatian lebih dari Sasuke.
Sasuke datang lalu duduk disamping Sakura meletakan obat pereda sakit kepala dimeja membuat Sakura menoleh kearah Sasuke dengan wajah memerahnya. Melihat wajah merah Sakura membuat ia berpikir jika Sakura terkena demam. Ia pun melepaskan jaketnya lalu meletakannya dibahu Sakura.
"Makanlah lalu makan obatmu" Ucap Sasuke sambil mengambilkan makanan untuk Sakura meletakannya dihadapan Sakura lalu menuangkan air putih kedalam gelas dan meletakannya disamping piring Sakura.
"Jangan minum-minuman dingin terlebih dahulu. Cukup minum air putih atau minum-minuman yang hangat" Nasehat Sasuke sementara Sakura hanya mengangguk-anggukan kepalanya malu lalu menyuap makanannya. Semua orang menatap kearah Sasuke dan Sakura dengan pandang mengoda.
Setelah makan malam dan memakan obatnya Sakura tak langsung istirahat. Ia malah duduk dikuris yang berada dihalaman depan villa yang berhadapan langsung dengan laut. Sakura memejamkan matanya, ia benar-benar menyukai suara ombak. Gadis itu mengeratkan jaket milik Sasuke yang ia kenakan. Sakura merasakan pundaknya dipegang seseorang pun segera membuka matanya dan menatap kearah sang pelaku yang tak lain adalah Sasuke.
"Kenapa kau berada disini dan tak istirahat? Masuklah. Udara dingin tak baik untuk kesehatanmu" Nasehat Sasuke dibalas angguka oleh Sakura.
"Emm.. Sasuke" Panggil Sakura ragu-ragu membuat Sasuke menatapnya intens.
"Katakanlah Sakura,aku akan mendengarkanmu" Titah Sasuke yang ikut duduk disamping Sakura. Dengan ragu Sakura menceritakan tentang apa yang melintas dipikirannya ketika ia tengelam tadi.
Sasuke menganggukan kepalanya saat Sakura bercerita sesekali mengelus punggung Sakura agar gadis itu tenang dan tak menangis. Dari cerita Sakura, Sasuke dapat menyimpulkan bahwa gadis itu terlahir dari keluarga yang memiliki hubungan kurang baik, orang tuanya bertengkar dan Sakura sering dipukuli hingga akhirnya Ken lahir. Setelah usia Ken menginjak 3 bulan orang tau Sakura pergi dengan pesawat dan mengalami kecelakaan. Jasad keduanya tak pernah ditemukan hingga pihak kepolisian mengklaim bahwa jasad keduanya telah dimakan oleh ikan hiu.
"Tenanglah, aku akan membantumu" Ucap Sasuke membawa Sakura kedalam pelukannya.
Sakura ikut memeluk tubuh Sasuke. Tak bisa dipungkiri Sakura menyukai pelukan Sasuke. Pelukan Sasuke terasa hangat dan nyaman. Cukup lama keduanya berada diposisi seperti itu hingga akhirnya Sasuke mendengar dengkuran kecil dari bibir mungil Sakura. Sasuke tertawa kecil lalu mengendong tubuh Sakura membawanya kedalam kamar yang seharusnya Sakura tempati lalu pergi meninggalkan Sakura setelah ia menyelimuti dan mengecup pelan kening Sakura.
Sasuke merogoh Sakunya dan mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang yang bisa ia andalkan untuk mengurus masalah Sakura yang miliki feeling bahwa orang tuanya masih hidup dan berkaitan dengan pantai tempat mereka syuting.
'Kakasih aku ingin kau mencari informasi tentang pesawat keluarga Haruno yang mengalami kecelakaan sekitar 5 tahun yang lalu dan telusuri daerah pantai tempat aku syuting. Cek semuanya, cek semua pulau-pulau kecil dan laporkan padaku. Aku akan mengirim alamat pantainya'
'Baiklah,aku akan menunggu alamatnya darimu dan bergerak malam ini'
'Hn'
Sasuke mematikan sambungan telepon dan segera mengirim alamat pantai tepat dimana ia tengah syuting kini.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Charmer
FanfictionSebuah kerjasama akting yang epic antara Sasuke dan Sakura nyatanya membawa mereka pada perasaan yang tak menentu dan saling mengikat. Bukan untuk saling melepaskan namun untuk terus bersama selamanya.