Chapter 24

7.4K 610 5
                                    

Hari ini Sakura sarapan bersama dengan Sasuke dan Ken yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya. Mereka sarapan hanya bertiga karena Sai semalam kabur keapartemen Ino dan itu membuat Sakura belum sempat menghajar Sai.

Sakura memperhatikan Ken nampak sangat senang memakan sop tomat membuat kening Sakura berkerut. Sejak kapan Ken suka makan tomat? Bukankah Ken tak pernah menyukai sayur apa pun tapi kenapa ia nampak sangat suka. Setahu Sakura yang paling suka makan tomat itu Sasuke. Sakura pun melirik Sasuke sejenak.

"Ken mama tidak tahu jika Ken suka makan tomat" Ucap Sakura membuat Ken menatap Sakura.

"Hmm Ken baru saja menyukai tomat karena papa mengajak Ken makan tomat kemarin dan Ken suka rasanya" Ucap Ken sambil tersenyum cerah hingga memperlihatkan deratan gigi rapihnya.

"Benarkah? Itu hal yang bagus. Makan sayur bagus untuk pertubuhan Ken" Ucap Sakura sambil mengelus surai kuning milik Ken.

"Ayo pergi papa dan mama akan mengantar Ken kesekolah" Ucap Sasuke membuat Ken menangguk antusias.

Mereka bertiga pun pergi dengan mobil Sasuke. Sasuke nampak tenang melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang hingga tiba ditaman kanak-kanak. Ken nampak engan untuk turun membuat Sasuke dan Sakura saling bertatapan sejenak.

"Ken sudah sampai, apa Ken tak ingin masuk kesana?" Tanya Sakura lembut seraya mengelus pucuk kepala Ken penuh kasih.

"Emm bisakah papa dan mama ikut turun?" Ucap Ken yang nampak memohon menatap Sasuke dan Sakura secara bergantian.

"Memangnya ada apa Ken?" Tanya Sakura yang tak mengerti mengapa Ken memintanya dan Sasuke ikut turun.

"Karena teman-teman Ken meledek Ken dan mengatakan Ken anak haram karena tak pernah melihat papa Ken" Cicit Ken membuat Sasuke dan Sakura tersentak kaget. Darimana anak-anak itu belajar kalimat sekasar itu? Hei mereka baru berusia 5 tahun.

Sasuke pun turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Sakura dan Ken. Sasuke juga mengendong Ken lalu berjalan masuk sambil berdampingan dengan Sakura tak lupa tangan sebelah Sasuke memeluk pingang Sakura protektif. Semua anak-anak dan orang tua bahkan para guru yang sudah hadir disana menatap kearah Sasuke dan Sakura sambil berbisik-bisik karena mereka kenal dengan Sakura dan Sasuke yang merupakan seorang selebritis terkenal. Sasuke menurunkan Ken dari gendongannya hingga teman-teman Ken menghampiri ketiganya.

"Ken Ken apa dia papamu?" Tanya Salah seorang anak perempuan.

"Wah apa ini papa Ken?" Tanya salah seorang teman Ken lainnya sambil berdecak kagum menatap kearah Sasuke.

"Hai, Aku papanya Ken" Ucap Sasuke sambil tersenyum tipis membuat semua menatap Sasuke kagum. Sasuke sangat tampan ketika tersenyum tipis hingga Ken bisa mendengar bisik-bisikan teman-temannya.

'Wah aku tak menyangka papa Ken keren sekali'

'Bukankah aku sudah bilang, Ken itu bukanlah anak haram'

'Ken beruntung punya papa yang tampan'

'Bukankah pria itu seorang artis'

'Beruntung sekali Ken mamanya artis, papanya juga artis'

'Mama ken cantik, papanya juga tampan'

Ken mendongkan kepalanya lalu menarik-narik baju Sasuke membuat Sasuke menatapnya hingga Sasuke pun berjongkok menyamakan tingginya dengan Ken.

"Papa terima kasih" Cicit Ken yang nampak menahan tangis bahagianya membuat Sasuke tersenyum lembut.

"Hn sekolah yang benar dan buat papa dan mama bangga" Ucap Sasuke memberi semangat lalu mengecup kening Ken.

"Dengarkan apa kata papamu Ken. Semangat" Ucap Sakura yang ikutan mengecup kening Ken.

Ken bahagia, ucapan Sasuke dan semangat dari Sakura membuat Ken bertekat menjadi anak yang hebat dan bisa membanggakan keduanya. Ken tersenyum lalu memeluk Sakura dan Sasuke membuat keduanya mengelus punggung Ken penuh kasih sayang lalu mengecup pipi Ken. Sasuke dikanan dan Sakura dikiri.

Setelah mengantar Ken Sasuke melajukan mobilnya kesebuah butik untuk membeli baju yang akan ia dan Sasuke pakai pada acara pernikahan Naruto lusa. Sakura memperhatikan Sasuke sejak tadi sambil tersenyum lembut. Sakura bahagia memiliki Sasuke disisinya, pria itu tak banyak berkata namun banyak berbuat dan Sakura menyukai itu.

"Terima kasih Sasuke" Ucap Sakura tulus membuat Sasuke meliriknya sejenak lalu kembali menatap jalan. Sasuke tersenyum.

"Aku senang melakukannya, aku tak mengerti dari mana anak kecil seperti mereka bicara sekasar itu" Ucap Sasuke sambil geleng-geleng kepala.

"Entahlah tapi yang jelas kita akan berada dalam masalah. Pasti kita akan kembali muncul ditimeline berita dengan judul yang aneh-aneh tentang Ken pastinya" Ucap Sakura sambil memutar bola matanya. Menjadi seorang selebritis bukanlah hal yang mudah.

"Tenang saja, aku akan menyuruh Kakasih mengurusnya" Ucap Sasuke membuat Sakura mengangguk paham.

Sakura mengetahui tentang Kakasih walau ia tak pernah bertatap muka secara langsung. Sasuke sering menceritakan tentang Kakasih. Kakasih adalah asisten pribadi Sasuke sejak kecil seperti hubungan Sakura dan Akane. Sakura juga tahu bahwa yang mencari pelaku penabrakan Chiyo adalah Kakasih. Sakura merasa sangat berterima kasih dengan Kakasih.

"Merasa jauh lebih baik?" Tanya Sasuke melirik Sakura sejenak membuat Sakura menaikan alasannya.

"Maksudku apa perasaanmu sudah jauh lebih baik setelah beberapa masalah selesai?" Tanya Sasuke membuat Sakura segera mengangguk.

"Rasanya benar-benar lega dan perasaan ku jadi jauh lebih tenang. Terima kasih sekali lagi Sasuke, kau banyak membantuku. Aku tak tahu bagaimana cara berterima kasih padamu, kau telalu banyak menolongku" Ucap Sakura tulus sambil menatap Sasuke yang tersenyum tipis.

"Hn berhentilah berterima kasih padaku Sakura. Aku senang bisa membantumu bukankah aku sudah pernah bilang padamu bahwa aku akan selalu disisimu? Dan selama aku berada disisimu akan akan selalu membantumu melewati banyak kesulitan dan akan selalu melindungimu" Ucap Sasuke membuat hati Sakura menghangat hingga kata-kata Sai hingap dibenak Sakura.

"Aku percaya pada Sasuke. Ia pasti bisa melindungimu dengan baik bukankah ia yang terjun kelaut menyelamatkanmu saat kau tengelam? Bukankah itu membuktikan bahwa ia rela melakukan apa saja untuk melindungimu"

Sai benar, nampaknya Sai sering mengatakan sesuatu yang benar. Mengingat tentang Sai membuat Sakura tak sabaran ingin bertemu dengan pria pucat itu dan memukulnya habis-habisan. Sakura kembali menatap Sasuke dan....

Cup

Sasuke merasakan bibir Sakura menempel dipipinya memberikan kecupan singkat namun efeknya benar-benar fantastis hingga rona merah menjalar dipipi Sasuke bahkan telinga Sasuke ikutan memerah. Sebegitu hebatnya kah efek ciuman Sakura? Jangan lupakan jantung Sasuke yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Terima kasih selalu ada untukku Sasuke" Ucap Sakura tulus di iringi senyum lembutnya membuat perasaan Sasuke menghangat.

"Bukankah sudah kubilang berhentilah mengucapkan kata terima kasih" Ucap Sasuke memperingati membuat Sakura terkekeh pelan lalu menganggukan kepalanya paham.

Bersambung....

Charmer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang