"I want the you that meets my eyes
I want the you that wants me again
Please don’t leave me
Please don’t fall
Never never fall
Don’t go far away"BTS - Dead Leaves
.
.
.
.
.Begitu indah kenangan mereka.
Kata Tuhan ketika menyaksikan Yoongi berjalan menelusuri lorong disuatu gedung pencakar langit, pagi itu.
Dipagi yang terlalu indah untuk mengenang masa lalu.
Kenangan yang menebar senyuman pada malaikat, kenangan yang membuat manusia iri, kenangan yang membuat iblis begitu marah akan kebahagiaan mereka.
Tapi kenangan itu harus berakhir. Berakhir di pagi yang cerah dengan langit biru tanpa kelabu awan. Perasaan menyesal selalu datang mengetuk pintu hati, ingin mendobrak tembok keras egoisan hati Yoongi. tetapi dengan cepat Yoongi mengusir tamu tak diundang itu.
Ia berusaha menjalani hari-hari nya seperti biasa walau dalam bayang-bayang senyum dan tangisan Hoseok. Menyakinkan dirinya jika Hoseok akan baik-baik saja, menyakinkan dirinya Hoseok sudah dapat menerima keputusan sepihak Yoongi. Menyakinkan diri bahwa nanti, ia dapat melihat senyum cerah Hoseok lagi.
Didalam fikiran kabutnya, didalam rasa bersalah yang terus mendesak masuk ke dalam diri Yoongi atau segala perasaan menyesakkan ketika mengingat Hoseok. Yoongi berusaha mengalihkan segala perasaan itu, memfokuskan dirinya hanya pada pekerjaan dan Jimin.
Menghapus semua tentang Hoseok sampai pada akar-akarnya, membuang segala sesuatu berbau Hoseok termasuk kenangan didalam memori nya.
Ketika Yoongi sampai di ruang kebanggaan nya, Yoongi tersenyum disaat kedatangannya disambut oleh lukisan besar Jimin yang sedang tersenyum. Ini tujuan nya, menjadikan Jimin alasan kenapa pagi begitu cerah ketika langkahnya masuk ke dalam ruangan dimana hampir seharian ia berada disini.
Dulu, tempat itu pernah disinggahi foto Hoseok bersamanya, sebuah foto besar. Wajah mereka terlihat bahagia, karna masih ada cinta diantara mereka saat itu.
Yoongi berjalan mendekat pada meja kerja miliknya, duduk disana dan terkejut saat matanya melihat masih ada foto Hoseok disana. Ketika Yoongi mengambilnya dan mendekatkan foto itu pada penglihatan nya foto itu berubah menjadi Jimin.
Yoongi menghela nafas, kembali menaruh foto berbingkai kecil itu lalu mengusap matanya lelah.
Tidak akan mudah menghapus Hoseok dari ingatan nya, ada ribuan hari Yoongi habiskan bersama Hoseok, ada cerita manis dan pahit disetiap pertemuan mereka, ada kenangan yang menjadi memory indah namun menyakitkan. Tapi keharusan menuntut Yoongi melakukan nya. Melupakan dan membuang semua tentang Hoseok.
Telfon berdering, atensi Yoongi teralih dan ia meraih gagang telfon itu.
"Hallo?." Jawabnya masih berusaha setenang mungkin. Setelah mengalami kembali dilema dalam kisah percintaannya.
Seminggu yang lalu Yoongi masih bisa melihat senyum dengan binar cerah di wajah Hoseok meski jelas Singularitas ada dibalik manik nya. Seminggu yang lalu Yoongi yakin, ia akan bertemu kembali dengan Hoseok, dengan pria itu akan memaafkan nya dan kembali tersenyum, seminggu yang lalu hingga saat ini penyesalan tidak pernah berhasil masuk kedalam dirinya. Tetapi kini, penyesalan itu berhasil menerobos masuk ke dalam hati Yoongi.
Masuk sangat dalam hingga Yoongi membeku ketika mendengar kata-kata di sebrang sana.
"Yoongi? Apa kau bersama Hoseok? Dia menghilang, seminggu yang lalu dia pergi dari rumah tuan Kim dan belum kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Demian Kim
FanfictionBae Irene mungkin hanya jadi penghalang bagi suami nya Kim Taehyung untuk bahagia. Sekuat apapun wanita cantik itu mempertahankan rumah tangga nya, benang merah yang seharusnya terikat pada nya justru mengikat sang suami pada penjaga kebun bunga mil...