Blue Side

1.7K 193 104
                                    

Hoseok: You are an Idiot Min Yoongi
Yoongi: and You are beautiful, Jung Hoseok.

.
.
.
.
.

Hoseok selalu bilang pada Yoongi, bahwa memilih Hoseok adalah pilihan terbodoh, mencintai Hoseok adalah pilihan yang salah dan bersama Hoseok adalah sebuah penyesalan bagi Yoongi kelak.

Tetapi ketika makian itu dengan indah Hoseok lantunkan tanpa merasa dosa sedikitpun dihadapan pria dingin itu. Senyuman hangat menyapa manik coklat Hoseok.

"Kau, bodoh Min Yoongi!." Teriak Hoseok lantang, namun teriakan penuh kebencian itu hilang. Tersapu oleh angin kencang saat itu, tidak sempat untuk menyentil hati Yoongi.

Yoongi tidak menjauh, ia mendekat. Berdiri dihadapan Hoseok, menatap lekat mata coklat yang setiap saat mampu membuatnya terpesona. Yoongi terkekeh, begitu lembut dan menenangkan. Ketegangan mendadak pergi meninggalkan wajah manis Hoseok, tertinggal sebuah kebingungan yang mampu dibaca dengan cepat oleh Yoongi.

"Dan kau begitu cantik, Jung Hoseok." Kali ini pria itu membuka tudung hoodienya, tersenyum lebar meski lebam tergambar disudut bibirnya. Luka membiru yang terasa nyeri jika lengkungan senyum lebar terlukis pada wajah tampan nya.

Hoseok terkejut, mulutnya terbuka. Hatinya meringis, seolah luka yang Yoongi alami sedang menempel pada tubuhnya.

Angin berhembus kencang di atas balkon universitas pagi itu, masuk melalui pori-pori lalu menembus rusuk. Rambut vanila Yoongi berkibar, teracak oleh angin. Tetapi niatnya untuk meminta permohonan maaf pada Hoseok tidak pernah terbawa atau hilang, bahkan oleh rasa sakit.

Yoongi tetap berdiri diatap, setelah mengirim surat didalam loker Hoseok. Menyuruh pria manis itu untuk pergi ke atap, menunggu hingga siang hampir menjemput. Dan ketika Hoseok hadir, tepat di hadapannya, menatap dengan mata sembab yang belum mereda. Yoongi menahan diri agar tidak langsung memeluk erat pria manis itu.

Membiarkan sebuah makian yang terdengar sangat berdosa ketika sosok sepolos Hoseok mengucapkan kata-kata itu. Tetapi Yoongi membiarkannya, membiarkan Hoseok kembali menangis dan menyalahkan semua masalah yang kini tengah menimpa nya pada Yoongi.

Karena Yoongi masa lalu Hoseok di korek hingga habis, dibuat-buat hingga namanya sangat jelek, ditatap bagaikan penjahat, dihina bagaikan sampah. Hoseok mengalami hari yang berat, sangat berat karena dirinya, karena orang-orang yang iri pada Hoseok.

"Saat aku memukul mereka, aku tidak memakai masker atau menutup tudung Hoodie ku. Aku membiarkan mereka melihatku dan tahu bahwa akulah yang sudah memukul mereka." Yoongi tersenyum tipis, matanya melengkung sedikit. Tampak indah dibawah sinar mentari pagi menjelang siang. "Aku juga sudah mendapatkan kabar, bahwa polisi sudah mencari ku." Kekehan terdengar, tetapi bukan tawa penyesalan yang Hoseok lihat. Melainkan tawa senang. "Mereka akan tutup mulut setelah ini, dan kau. Manis ku, tidak akan menangis lagi karena aku. Nama ku mungkin akan tercoreng, tapi demi nama baikmu kembali, aku tidak apa-apa."

Lelehan air mata tidak dapat terbendung lagi oleh kelopak mata Hoseok. Ia memang cengeng, sangat cengeng terlebih pada orang yang telah berkorban untuknya. Bodoh, Min Yoongi adalah korban benang merah yang benar-benar bodoh. Merelakan diri untuk disakiti secara fisik hingga berusan dengan polisi adalah tindakan yang sudah sangat kelewatan. Bagaimana bisa pria itu hanya memikirkan Hoseok tanpa memikirkan dirinya sendiri?

Demian KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang