A Love; A Hate

2K 232 165
                                    

"I can’t take it anymore
Because you are crying
I want to cry in your place
Although I can’t"

-

Jungkook - Begin

.
.
.
.
.

Orang bilang, rasi bintang menunjukkan kemana arah selatan atau utara. Memberitahu musim apa yang akan datang atau hanya sekedar menjadi kisah dari manusia untuk merenungkan masa lalu. Menulisnya diatas sana, dan ketika mata mereka bertemu kembali dengan rasi bintang. Maka ingatan mereka akan menuju pada masa lalu.

Dulu, bintang begitu mudah terlihat hanya dengan mata telanjang, tetapi kini akan ada banyak kabut atau awan yang menutupi langit, sehingga langit tidak bisa memamerkan kelap-kelip dari cahaya bintang atau membuat rasi bintang yang saling berhubungan lewat cahaya benang tipis.

Perlu lapangan yang sangat luas untuk melihat bagaimana bintang-bintang diatas sana menghias langit dengan sangat indah.

Tetapi mungkin, kali ini Jungkook sedang beruntung. Sebab hari ini, tidak ada awan ataupun kabut yang menutupi keindahan langit malam. Cahaya bulan menembus hingga masuk ke dalam kamarnya, sedang cahaya bintang menemani dengan berkerlip-kerlip disamping bulan dan mengisi setiap sudut langit pada malam itu, segelas kopi panas menjadi teman begadang Jungkook.

Helaan nafas tenang dengan sorot bulat yang tidak henti-henti nya menatap ke arah lagit, dalam kesunyian yang menenangkan, Jungkook membayangkan akan ada apa hari esok atau apa yang terjadi hari esok.

Semua penuh misteri, tidak terbaca atau bahkan tidak terduga. Ia sebenarnya hanya perlu menjalani hari-hari seperti biasa, tidak perlu menebak. Hanya perlu menjalani takdir yang sudah ditentukan.

Bibir tipisnya menyesap lembut kopi yang sudah menghangat tersebut, meminum dengan jumlah yang cukup banyak.

Jika langit bisa menggambar rasi bintang dengan gambar Zodiak atau gambar-gambar lain yang memiliki arti dan fungsi tersendiri. Apakah bintang juga bisa mengambarkan rindunya dan menyampaikan nya pada seseorang dibelahan dunia lain? Apakah bintang bisa membawa kecupan malam nya pada seseorang di ujung dunia sana? Atau apakah bintang bisa memberitahu seseorang di ujung bumi sana, bahwa Jungkook mencintainya?

Sekali lagi, itu adalah misteri. Tetapi Jungkook percaya, kini langit malam yang tengah ia tatap tengah melukis rindunya pada Jung Hoseok agar pria itu merasakan dan melihat kerinduan yang sama.

Angin menyampaikan nya, dengan meniup lembut wajah cantik Hoseok. Menyampaikan sebuah kecupan malam pada pipi Hoseok, tangan lentik pria itu mengusap pipinya yang terasa hangat, lalu menoleh pada jendela yang tengah menampilkan rasi bintang yang sangat cantik.

Kakinya turun, menyentuh lantai dingin sebelum berjalan, mendekati jendela yang seolah memanggil nya untuk melihat. Sebuah surat yang Jungkook tulis diatas langit.

Hoseok tidak tahu, mendadak hatinya merindukan Jungkook, merasakan keberadaan pria itu, aroma tubuh Jungkook yang bercampur dengan kopi dan senyuman pria itu, senyuman yang Hoseok lihat dari bayangan matanya di jendela.

Bibirnya ikut tersenyum, membuka jendela kamar rawat sebelum memejam, mendekat pada udara hampa. Mendekatkan wajahnya seolah Jungkook berada tepat dihadapan Hoseok, mengecup bibir tipis Jungkook dan ketika mata Hoseok terbuka hanya untuk menatap kekosongan yang ada di hadapannya.

Tetapi Hoseok tidak merasa sedih untuk halusinasinya, ia merasa senang. Dan yakin, balasan kecupan malamnya sudah tersampaikan oleh angin.

Benar, angin membawa kecupan Hoseok terbang. Menembus jarak dan menerpa bibir Jungkook yang tengah terdiam, wajahnya mendongkak masih menatap langit dan ketika bibirnya terasa hangat, Jungkook terdiam.

Demian KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang