Demian Kim

Back Story

Mungkin seharusnya aku tidak pernah berfikir untuk membuat story yang mana idenya datang ketika aku mencintai sebuah fanfiction.

Semua berawal ketika aku sedang mengilai sebuah fanfiction. Bukan Ship BTS, bukan dari buku, bukan juga dari kalangan ku.

Tetapi saat itu aku merasa jiwa ku masuk ke dalam sebuah fanfiction. Sebuah fanfiction yang mungkin beberapa orang tidak menyenangi pemain di dalam fanfiction itu. Tapi suatu yang ku ambil dari sana adalah, penulisan nya sangat luar biasa.

Tidak berbelit namun memiliki konfilk dan rasa sakit yang sampai pada kenyataan. Pada hati ku, sampai di dunia nyata aku seperti masuk ke dalam sana. Menjadi pemeran di sana, bermain disana dan merasakan perasaan yang sama. Aneh, memang. Lalu aku menyimpulkan bahwa aku memang jatuh cinta pada fanfiction itu.

Rasa itu menyeretku pada imajinasi yang luas. Di dunia nyata, setiap gerak-gerik ku, aku bayangkan dengan menjadi pemeran utama itu. Sebab itu, cover kedua Demian Kim ber-quote

Dan dengan typo She's :))) padahal ini ff yaoi. Hahahahahhaa :') btw ini cover pertaman Demian. Dan setiap cover yang aku bikin menunjukkan kisah didalam cerita.

Cover pertama mengambarkan Taehyung yang sebenarnya terjebak dalam keegoisan nya sendiri. Di kurung dalam sebuah kewajiban tetapi bayang bersama Hoseok beriringan dengan perasaan tanggung jawab nya. Ini adalah inti masalahnya.

Dan cover kedua mengambarkan dua sisi Taehyung yang berlawanan. Hoseok yg depresi dan hubungan Yoongi dan Hoseok yang hancur. Lalu kedua tangan yang membentuk hati itu adalah tangan Taehyung dan Hoseok, tangan yang menggambar kan sebuah keinginan bahwa mereka ingin bersama.

Lalu cover terakhir? Yang sekarang kalian lihat ketika aku meng-update chapter baru?

Mengambarkan Hoseok yang tengah hancur. Hatinya bingung mencari kebahagiaan mana yang dapat ia raih. Bahkan warna bunga yang indah akan menyayu, ketika mendengar kisahnya. Warna ungu mengambarkan dosa yang menguar dari balik setiap kelabu dalam dirinya.

Aku sangat jarang jatuh cinta pada sebuah fanfiction. Sangat jarang, karna yang benar-benar bisa membawa jiwa ku masuk ke dalam fanfiction sangatlah sedikit. Yang dapat memberi ku sebuah pelajaran tentang perjuangan dan rasa sakit. Membuat ku melampiaskan emosi yang terperangkap dalam ku pada tulisan dan akhirnya dapat membuat fanfiction lain.

Dan dia membuat emosi yang ada di dalam fanfiction itu menyebar hingga sampai berhasil mendirikan Demian Kim. Membuat setiap kisah menyakitkan, kisah yang emosinya sama dengan apa yang aku rasakan ketika membaca setiap kata dalam fanfiction itu.

Jauh sebelum ini. Saya sudah jatuh cinta pada satu fanfiction nya. Fanfiction yang mana membuat saya sadar. Dia adalah guru saya, guru dri tulisan yang saya ketik, yang saya contoh meski tidak sebagus dia. Hahahaha... Percayalah saya ini satu tanda titik di banding tulisan dia :') namanya Lien. Seingat saya dia dulu punya wp tapi sepertinya sudah tidak ada :'D

Diakhir cerita membuat saya menangis sekaligus benci pada takdir mereka. "Kenapa mereka seperti ini? Bukan sepert itu? Kenapa mereka begitu egois... Atau hal lain nya. Itulah kenapa Demian saya ceritakan dengan takdir yg sangat kejam. Takdir yg datang dri keegoisan dan rasa takut. Rasa takut yg bukan kepada tuhan, melaikan rasa sakit. Tetapi manusia mana yang ingin tersakiti? Perasaan yang benar-benar sangat tidak diinginkan orang normal. Saya berfikir bahwa apa yang hati saya denyutkan adalah sebuah rasa sakit.

Begitu sulit menghindari rasa sakit. Tetapi ketika aku membaca dan merasakan rasa sakit dalam sebuah ketikan itu, setelahnya aku merasakan kebahagiaan. Kebahagiaan akhirnya sesuatu yg menganjal dalam diriku keluar dalam bentuk tangisan. Banyak orang yang ingin menangis karna sesuatu yang timbul dlm diri mereka, menganjal lalu membuat luka yang tidak pernah di inginkan tetapi bersarang dan bercabang hingga membingungkan sang pemilik hati.

Sebenarnya rasa sakit apa?

Entah lah.... Aku ingin hidup seperti quote oscar wild bahwa hanya orang hebat yang dapat menulis setiap kisah hidupnya. Karna hanya yang kuat yg dapat mengorek lagi luka lama.

Terima kasih sudah bersama Demian Kim yang hampir berumur satu tahun ini. Terima kasih atas komentar, vote dan support kalian. Aku bahagia, aku senang bisa membagi luka dalam tulisan, menjadikan nya sebuah karya yang orang lain dapat merasakan sakitnya.

Aku berfikir bahwa akhir-akhir ini begitu sulit bagiku. Aku berusaha menjalaninya dengan mengubur semua perasaan aneh dlm diriku. Dan saat ini aku siap menangis sembari mengetik kisah menyedihkan lain nya.

Tolong tetap bersama Demian, meski tulisan ku begitu membosankan. Aku mencintai kalian dan selamat tahun baru 2019!!

Anchovy21

Selasa, 1 Januari 2019