Author pov
Sebangun dari tidurnya,Queen segera masuk ke kamar mandi. Bersiap siap untuk pergi ke cafe. "Queen! Udah siap belum?!" Teriak King. "Bentar bentar" kata Queen.
Queen segera mengambil slingbagnya dan keluar dari kamar. "Ayok" kata Queen. "Udah siap?" Tanya King. "Udah dungs" kata Queen. King segera mengantar Queen. Dengan jalan kaki. Yap di sekitaran mansion, tidak boleh memakai kendaraan jika ingin berpergian jarak dekat.
Karena Cambridge memang kota kecil anti polusi. Sampai di cafe Rose. "Gue pulang dulu ya dek. Lo kan udah tau letak cafenya. Jadi entar lo bisa kan pulang sendiri?" Kata King. "Iya bisa kak" kata Queen.
Queen melangkah masuk. Dia melihat seorang pria melambai padanya. Ya pria itu Alvino. Alvino duduk didekat jendela dipojok. "Bareng siapa lo?" Tanya Alvino. "Kak King" kata Queen.
"Mana King?" Tanya Alvino. "Dia udah balik" kata Queen. "Oh gitu. Mau pesan apa?" Tanya Alvino. "Gak tau. Mungkin caramel frapucinno" kata Queen. "Oke. Waiters" kata Alvino. "Two caramel frapucinno" kata Alvino kepada sang waiters.
"Ok. Please wait for a minute" kata waiters tersebut. "Oke. Ceritaiin gimana lo bisa dapetin nomor gue" kata Queen menuntut saat waiters itu pergi. "Gue dapet dari Windara" kata Alvino.
"Gimana Winda bisa ngasih ke lo?" Tanya Queen. "Bisalah" kata Alvino. "Lo pasti maksa dia kan?" Tanya Queen sengit. "Yaiyalah. Kalo kagak entar kagak dikasih" kata Alvino.
"Udah gue duga" kata Queen. "Dugaan lo tepat nona manis" kata Alvino. "Jangan godain gue" kata Queen dingin. Queen menyesap caramel frapucinnonya.
"Oh lo nganggap itu godaan ya?" Kata Alvino. Queen sangat kesal. Ingin rasanya dia menenggelamkan pria yg ada didepannya. "Terserah. Jadi cuma ini yg mau lo bilang? Gue pamit" kata Queen sambil beranjak.
Alvino meraih tangan Queen. "Tunggu" kata Alvino. "Duduk. Frapucinno punya lo belum habis. Habisin dulu" kata Alvino. Queen pun mengalah dan akhirnya duduk.
"Kenapa lo dingin? Kenapa lo gak manja manja kek ke kakak kakak lo?" Tanya Alvino. "Manja? Gue gak bisa manja sama sembarang cowok" kata Queen. "Gue ini pemilih. Gue gak gampangan" kata Queen lagi.
"Cuma cowok istimewa yg layak nempatin hati gue" tegas Queen. "Gue bisa jadi cowok yg istimewa itu?" Tanya Alvino. "Mungkin" kata Queen. "Kenapa mungkin?" Tanya Alvino.
"Gak ada yg tau takdir manusia. Bisa aja lo ditakdirin ada di hidup gue kan?" kata Queen. "Lo bijak banget" kata Alvino. "Kalo kagum, gak usah ditutup tutupin" kata Queen. "Jangan gr lo ya. Gue gak kagum sama lo. Gue juga bisa jadi bijak" kata Alvino.
"Ya ya terserah" kata Queen. Queen memainkan ponselnya. Sebenarnya semenjak tadi dia chattingan dengan Winda. Dia curhat betapa risihnya dia berada di dekat Alvino.
Winda
Win usulin dong alasan yg bagus buat pergi dari sini
Send'Semoga aja otak Winda lagi lancar' batin Queen. Ting! Notifnya datang.
Winda
Apa ya? Pergi aja sih. Ribet amat lo.'Astaga kalau bisa sih gue udah pergi kali' batin Queen. Queen mengetikkan balasannya.
Winda
Dia cegah gue pe'a. Makanya gue nanya
Send'Dasar Winda soak' batin Queen lagi. Ting! Ting! Ting!. Banyak notif dari handponenya. "Chattingan sama siapa? Asyik banget sampe gue dicuekkin" kata Alvino. "Bukan urusan lo" kata Queen.
Queen membuka notif dari Winda terlebih dahulu.
Winda
Gue gak ikut campur deh. Gue gak tau harus alasan apa. Lo kayak gak tau Alvino aja.'Bener juga ya. Alvino kan batu' batin Queen. Queen membuka notif berikutnya yg ternyata dari King.
Kak King
Dek lo kok belum pulang sih? Dicariin oma tuh'Akhirnya alasan muncul' batin Queen. "Vin, gue harus pulang. Gue dicari oleh oma gue. Bye" kata Queen. Queen segera beranjak dari kursinya. "Eh iya hati hati. Minumannya biar gue aja yg bayar" kata Alvino. "Thanks" kata Queen.
Queen segera pulang. Sambil mengetikkan pesan kepada King.
Kak King
Otw
SendSampai di rumah. "Dari mana sayang?" Tanya oma. "Dari cafe Rose oma" kata Queen. "Ngapain ke sana?" Tanya oma. "Ketemuan sama temen" kata Queen. "Oh. Istirahat sana" kata oma.
"Kak King" rengek Queen. "Gendong" kata Queen manja. King tersenyum sambil menunduk. Queen naik ke punggung King. King menggendong Queen hingga ke kamar.
'Kembar yg mesra' batin oma. "Istirahat ya dek. Bobo yg nyenyak. Mimpiin gue juga ya" kata King sambil mengecup kening Queen. "Iya. Maacih kak King" kata Queen.
King keluar dari kamar. Queen mengganti baju dan beristirahat.
~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~
1. Satu kata buat King?2. Satu kata buat Vino?
Bantu dengan vote. Terimakasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd (Sudah Terbit)
Teen Fiction"Terlalu sering mendapat teman yg hanya memanfaatku, membuat aku jadi belajar banyak. Akhirnya aku mulai menyamar menjadi nerd demi menumpas teman temanku yg hanya baik di depan. Setelah menumpas mereka, hidupku masih penuh hambatan. Inilah kisah se...