27~Cambridge?

10.6K 296 2
                                    

Author pov

Setelah beberapa hari membolos, Queen memilih masuk sekolah hari ini. Queen membolos karena tak kuat melihat wajah Alvino. Queen masih mencintai pria itu. Setiap hari Alvino datang ke rumahnya dan hanya menerima usiran dari keempat kakaknya.

Queen dengan mantap berjalan menyusuri koridor. Hingga seseorang menghalanginya. "Queen. Akhirnya lo masuk sekolah lagi. Gue bener bener nyesel. Gue mau jelasin semuanya" kata Alvino. "Udahlah. Mendingan lo pergi. Hubungan kita itu udah berakhir. Gak bisa disatukan lagi. Kecuali Tuhan sudah menakdirkan" kata Queen.

Queen pun menuju kelasnya. Alvino mengejarnya dari belakang. Sampai di kelas,King sudah menunggunya. King dan Winda bertukar tempat duduk dengan maksud melindungi Queen. Queen duduk disamping King. "Apa yg terjadi?" Tanya King. Queen menceritakan kejadian di koridor.

"Apa kau tertekan?" Tanya King. "Ya. Tentu saja aku tertekan. Aku bagai hidup dalam bayang bayang Alvino" kata Queen. "Aku punya ide hebat. Bagaimana jika kau pindah ke Cambridge?" Tanya King. "Aku? Sendirian?" Tanya Queen. "Kita bisa diskusikan dengan dad dan yg lainnya" kata King. "Benar juga. Ayo coba diskusikan dan aku akan berpikir dengan matang" kata Queen. "Yes princess" kata King.

Pulang sekolah
Queen dan King berjalan berdampingan menuju parkiran. Disana Louis sudah menunggu didepan mobil. "Queen. Aku masih berhutang penjelasan" kata Alvino. "Pergi. Kita khususnya Queen gak mau denger penjelasan lo!" Bentak Louis. "Just go away!" Bentak Louis lagi. Alvino terpaksa pergi.

Didalam mobil. "Kak gimana kalo aku pindah ke Cambridge?" Tanya Queen. "Hah? Emangnya kenapa?" Tanya Louis. "Untuk ngehindarin Alvino. Lagian disana kan ada oma sama opa" kata Queen. "I don't know princess. Akan kita diskusikan" kata Louis. "Oke" jawab Queen.

Mereka pun pulang kerumah. Sampai dirumah Queen segera mengganti bajunya. Kemudian makan siang bersama keluarganya. King mengutarakan idenya pada seluruh anggota keluarga. "I think that's a good idea" kata Alex. "Ya. Menjauhkan Queen dari Alvino" kata Prince. "Tapi siapa yg akan menemani princess kita disana?" Tanya Louis.

"How about you Prince?" Tanya Adelia. "Kenapa kak Prince?" Tanya King. "Kenapa tidak aku?" Tanya King lagi. "Prince bisa berbisnis disana. Prince juga yg paling tua. Dia pasti sangat bertanggung jawab" kata Adelia. "I agree with your mom" kata Nicolas.

"Oke baiklah. Kapan keberangkatan?" Tanya Queen. "Pertama kita harus urus surat pindah sekolah. Kedua beberes. Ketiga berangkat" kata Adelia. "Oke" kata Queen. "Besok mom and dad ke sekolah dong?" Tanya Louis. "Yes" kata Adelia.
~~~~~~~~~~~
Keesokan harinya
Louis,King,dan Queen diantar ke sekolah oleh Adelia dan Nicolas. Sampai di sekolah Queen belajar seperti biasa. Yg sibuk mengurus kepindahan hanya Adelia dan Nicolas. Semuanya sudah beres. Tinggal menentukan kapan berangkat saja. Jika Queen dan Prince pergi kesana,mereka akan tinggal dirumah oma dan opa mereka (ayah dan ibu dari Adelia).

Sepulang sekolah Queen sudah disibukkan dengan setumpuk berkas kepindahan. Dia harus mengisi data dan menandatanganinya. Begitupun Prince. Dia harus mengisi data pindah kantor. "Kakak" panggil Queen. "Hm?" Gumam Prince. "Aku ambilin makanan ya?" Kata Queen. "Oke" jawab Prince.

Queen menuju dapur dan memberikan makanan pada Prince. Prince berhenti dari kesibukannya dan makan bersama Queen. "Tiga hari lagi kita berangkat ke Cambridge Queen. Siap siap ya?" Kata Prince. "Secepat itu?" Tanya Queen. "Ya. Sekolahmu tak bisa ditunda terlalu lama" kata Prince. "Okay. But i will miss mom" kata Queen. "Aku juga" kata Prince.

"Aku mau kabarin Winda ah" kata Queen sambil meraih handponenya. Queen mengetikkan beberapa pesan untuk Winda.

Winda
3 hari lagi gue ke Cambridge :(
Byeee
Send

Queen sebenarnya tak rela meninggalkan Indonesia. Namun mau tidak mau dia harus. Ting! Notifikasi segera muncul dihandponenya. Seperti dugaan,Winda benar benar heboh.

What?! Kenapa? Aku butuh penjelasan

Queen pun mengetik menjelaskan kenapa dia harus pergi. Queen juga sebenarnya tidak rela. Tapi ya untuk kebaikannya juga hal ini dilakukan.

Gue pindah kesana. Gue sekolah disana. Karna keluarga gue mau gue jauh dari Alvino. Jangan khawatir itu yg terbaik.
Send

Queen berkata jujur. Memang itu yg terbaik untuk dirinya sendiri. Ting! Balasan kembali muncul.

Tapi bagaimana kau disana? Bagaimana jika ada penjahat? Kau tinggal dimana?

Queen mengetikkan balasan agar sahabatnya itu tidak khawatir padanya.

Aku akan baik baik saja. Aku tinggal di rumah oma dan opaku. Jangan khawatir kak Prince bersamaku.
Send

Queen berharap sahabatnya ini mengerti.

Bagaimana jika aku merindukanmu?

'Aku juga akan merindukanmu gadis bodoh' batin Queen. Queen merasa dia akan merindukan negeri ini.

We can do a face time :)
3 hari lagi. Ketemu di airport ya :)
Send

Queen tak kuasa membendung air matanya. Air matanya turun begitu saja. Prince yg dari tadi memandang ponsel Queen akhirnya memeluk Queen. "It's okay princess. Don't cry" kata Prince. "I will miss that girl. She is my best friend" kata Queen. "Ya i know" kata Prince.
~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~
Queen mau ke Cambridge? Berubah latar dong? Yes benar sekali hehe...
Ayo baca dan bantu aku dengan vote!
Terimakasih!
Happy reading💙

Fake Nerd (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang