Queen pov
Pagi ini, aku datang lebih cepat ke sekolah. Aku baru mau masuk ke kelas dan sudah mendapat kejutan. Ketika aku mendorong pintunya dan byur, seember air menguyurku.
Bukan air biasa. Airnya sangat bau. Aku basah kuyup. Tiba tiba Vanya dan Violet datang sambil tertawa tawa. Apa ini ulah mereka?. "Gimana kejutan gue nerd?" Tanya Violet. Ternyata ini ulah mereka. "Kenapa sih kalian iseng banget!" Bentak seseorang. Aku menoleh kebelakang. Ternyata Winda. "Gue gak iseng. Gue sengaja" kata Vanya. Violet dan Vanya pun pergi.
"Aduh Queen. Gimana ini? Ke ruang kepsek aja. Minta seragam sana" cerocos Winda lalu menarikku. Tanpa mengetuk pintu,kami nyelonong masuk. "Hei ada apa ini?" Tanya uncle. "Loh Queen kamu kenapa?" Tanya uncle lagi.
Uncle tau aku menyamar karena dad. Dad menyuruh uncle menjaga aku. "Kepeleset di--" ucapanku dipotong Winda. "Bohong uncle. Queen dibully sama Violet dan Vanya" kata Winda. "Apa?" Pekik uncle. "Udah deh. Uncle mendingan ambilin aku seragam baru" kataku.
Uncle cepat cepat mengambil persedian seragam di lacinya. Dia memberikannya padaku. "Thank you uncle" kataku. Aku menuju toilet untuk mengganti seragamku.
Selesai ganti seragam, aku memutuskan bolos. Aku mau tiduran aja di ruangan pribadiku. Aku masuk keruangan pribadiku, kemudian melepas seluruh atribut nerdku. Aku menaruh tasku dimeja. Aku berbaring dikasur dan tak lama kemudian terlelap.
King pov
Pelajaran akan dimulai 5 menit lagi. Namun aku belum melihat Queen. Kemana anak itu? Aku mengeluarkan ponsel dan mengetik pesan.Winda
Win, lo tau gak adek gue kemana?
SendSemoga saja Winda tau. Ting! Notifikasi masuk ke ponselku.
Winda
Terakhir sih dia sama gue di toilet. Dia ganti baju karena dibully Vanya dan Violet. Tapi dia bilang dia bisa balik sendiri. So gue tinggalin.Apa? Dia dibully lagi. Astaga Queenela Queenela. Sudah diberitahu untuk membuka penyamaran, masih aja bebal. Sepertinya aku harus mencarinya.
Winda
Makasih infonya. Ijinin gue, bilang aja gue sakit or apa gitu. Gue mau cari Queen.
SendAku segera beranjak dari bangkuku. Tapi aku tak mungkin masuk ke toilet wanita. Apa aku minta tolong uncle? Ya aku harus minta tolong uncle. Ayo mana nomor uncle. Aku frustasi. Kenapa disaat ada masalah begini nomor uncle tak dapat ditemukan. Aha! Ketemu.
"Halo King, ada apa?" Sapa uncle.
"Uncle bantu aku. Aku mencari Queen, dia tak ada dikelas. Kata Winda terakhir dia bersama Queen di toilet" jelasku.
"Ya sudah kau cari saja di toilet" kata uncle dengan santai. Sepertinya dia sedang konslet.
"Aku tak mungkin masuk ke toilet wanita. Makanya aku menelponmu uncle!" Kataku frustasi.
"Oh begitu. Memangnya aku bisa apa? Aku juga tak boleh masuk ke toilet wanita" kata uncle. Fix dia konslet. Aku harus melaporkannya kepada dad, agar dad tau sifat adiknya ini.
"Astaga uncle. Kau seorang kepala sekolah. Kau bisa memerintahkan staffmu untuk masuk" kataku mencoba sabar.
"Benar juga. Baiklah. Kau tunggu didepan toilet. Aku dan staffku akan segera kesana" kata uncle. Syukurlah syaraf otaknya sudah kembali ke tempatnya.
Tak lama kemudian, uncle dan staff wanita datang. Uncle memerintahkan staffnya masuk. "Tidak ada pak" lapor stafnya setelah keluar dari toilet.
"Kamu sudah cari disemua bilik?" Tanya uncle. "Sudah pak" katanya. "Bagaimana ini uncle?" Tanyaku. "Coba kau telfon" kata uncle. "Sudah namun dia tak menjawab telponnya" kataku.
"Ayo kita cari lagi" kata uncle. Kami berkeliling sekolah, namun tak menemukan Queen. Hanya ada satu tempat yg belum. Ruangan pribadi Queen. Tapi tiada seorang pun yg tau sandinya.
Sehingga aku memanggil seorang ahli. Dia mencoba mematikan sandinya. Dan berhasil. Setelah membayarnya, aku masuk ke ruangan itu. Dan apa yg kutemukan? Queen dengan pulasnya tidur. Aku sangat mengkhawatirnya dan....... dia malah tidur.
Rasanya aku ingin memarahinya. "Ehem" dehemku. Dia nampaknya terganggu dan akhirnya bangun. "Lo kenapa tidur disini?" Tanyaku masih dengan nada lembut. "Ya gue ngantuk makanya tidur disini" balasnya enteng.
Dasar bocah. "Gue bolos gegara nyariin lo tau ga?. Uncle dan staffnya juga kesusahan karena cari lo" kataku. "Ya siapa suruh nyariin" katanya kembali terlelap.
~☆~☆~☆~☆~☆~☆~
1. Kesan part ini?Jangan lupa tekan tombol bintang di kiri bawah. Makasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd (Sudah Terbit)
Fiksi Remaja"Terlalu sering mendapat teman yg hanya memanfaatku, membuat aku jadi belajar banyak. Akhirnya aku mulai menyamar menjadi nerd demi menumpas teman temanku yg hanya baik di depan. Setelah menumpas mereka, hidupku masih penuh hambatan. Inilah kisah se...