Queen pov
Liburan berakhir. Saatnya kembali ke rutinitas normal. Kembali ke sekolah.
"Hai Winda" sapaku saat bertemu di gerbang. "Lo nungguin siapa?" Tanyaku. "Nungguin elo lah siapa lagi?" Kata Winda. "Heheheh" aku terkekeh. "Masuk yuk" kataku. "Ayuk" kata Winda.
Kami berjalan melewati koridor yg ramai. Banyak desas desus tentang kami.
Duo nerd tuh
Anjiir nerd alay
Hahahhahaha penampilannya
Ih jijik gue
Pagi pagi udah ngeliat nerd
Mengacuhkan segala cacian itu, aku duduk dibangku-ku. Aku menatap ke arah kak King. Dia kelihatan kurang sehat. Dia menelungkupkan tangannya diatas meja menjadi alas kepalanya.
Aku bergegas menuju ruangan pribadiku. Aku membuka semua atribut nerd-ku. Aku kembali menjadi diriku. Aku segera kembali ke kelas sebelum bel. Sepanjang jalan banyak yg memujaku.
Cantik banget
Iya cantik
Beda 180 derajat sama nerd yg tadi
Ini baru Queen yg cantik
Betul itu
Pewaris Swarovski yg cantik
Lihat para penjilat itu? Mereka mengagumimu karena fisikmu. Mereka bahkan tak mempertimbangkan lagi apa yg kamu punya selain fisik. Padahal ada sesuatu yg bisa saja tak mereka lihat.
"Kak. Kak King" kataku sambil mengoyangkan bahu kak King. "Queen" kata kak King dengan suara parau. Mukanya pucat sekali. "Astaga kak. Kakak harusnya gak usah sekolah kalau kurang sehat" kataku. "Udah sekarang ikut aku" kataku lagi. Aku membantu kak King berjalan. Kami menuju parkiran. "Siniin kunci mobil lo kak" kataku. Kak King menyerahkan kuncinya. Aku membuka mobil dan membantu kak King duduk.
Aku juga memasangkan sabuk pengaman. Aku duduk di kursi kemudi dan melajukan mobil. Aku memasang earphone dan menelfon kak Louis.
"Halo" kata kak Louis di sebrang sana.
"Apasih lo telfon telfon. Lo lagi jadi nerd entar lo dicurigain karna nelfon seorang most wanted ganteng kek gue" cerocos kak Louis. Sempat sempatnya dia nyerocos disaat seperti ini.
"Lo ini apaan sih. Dengerin dulu dong makanya. Gue nganterin kak King pulang pake mobilnya. Kak King sakit. Dia pucat banget. Tas gue sama kak King masih di kelas. So gue mau minta tolong ambilin sekalian ijin. Kita bolos aja hari ini" jelasku.
"Ini nih yg gue suka. Bolos bersama. Entar gue nyusul oke. Tenang aja tas lo sama King aman kok. See you adik cewekku yg paling cantik and imut" kata kak Louis.
"Sipp. Bye babang Louis" kataku. Aku mengakhiri telfonnya. Aku kemudian menoleh kearah kak King. Ternyata dia tertidur pulas.
~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~
Sampai di rumah. Tin tin tin. Klaksonku. Gerbang pun di buka. Aku turun dari mobil. Security dengan sigap membantu membopong kak King keluar dari mobil.
"Sayang kok cepet pulang?" Tanya mom dengan wajah khawatir. "Cepet dong. Orang bolos. Kak King sakit mom" kataku. "Terus tas kamu?" Tanya mom.
Tiba tiba kak Louis nyelonong masuk dengan tiga buah tas. "Tuh tas aku dateng" kataku. Mom geleng geleng kepala melihat kak Louis yg susah payah membawa banyak tas.
"Nih tas lo dek" kata kak Louis menyodorkan tasku. "Thanks abang ganteng" kataku. Aku membawa tasku ke kamar. Aku mengganti bajuku. Aku turun ke dapur, aku membawa air dan bubur serta buah buahan juga obat dalam satu nampan. Aku membawanya ke kamar kak King. Tok tok tok. Ketukku. Aku kemudian masuk.
"Kak bangun dulu" kataku. Kak King membuka matanya. Aku taruh nampan di meja. Aku membantu kak King duduk. "Makan dulu ya kak. Udah itu minum obat" kataku.
Aku menyuapi kak King dengan bubur. "Enak gak?" Tanyaku. "Enak. Buatan lo ya?" Tanya kak King. "Iya" kataku. Aku menyuapi sampai buburnya habis. Aku kemudian menyuruh kak King minum obat.
"Kak mau buah gak?" Tanyaku. "Gak" kata kak King. "Ya udah kakak istirahat lagi. Gue mau turun naruh nampan" kataku. "Jangan disini aja" kata kak King. Aku ikut berbaring di kasur.
Author pov
Tak berapa lama setelah ikut berbaring di kasur King. Queen dan King akhirnya tertidur bersama. Si kembar yg kompak.
Adelia berjalan menuju kamar King. Berniat menengok putra bungsunya. Saat pintu dibuka dengan perlahan, Adelia melihat anak kembarnya tengah tertidur bersama.
Bibirnya tertarik keatas. 'Cepat sembuh King' batin Adelia. Adelia kembali menutup pintunya.
~■~■~■~■~■~■~■~■~■~
1. Kesan part ini gimana? Baper kah?Bantu dengan vote yuk, terima kasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd (Sudah Terbit)
Teen Fiction"Terlalu sering mendapat teman yg hanya memanfaatku, membuat aku jadi belajar banyak. Akhirnya aku mulai menyamar menjadi nerd demi menumpas teman temanku yg hanya baik di depan. Setelah menumpas mereka, hidupku masih penuh hambatan. Inilah kisah se...