➳ we're locked, and tighted by fate
siang itu, hyunjin sedang bergumul dengan ponsel canggihnya, asyik bertukar kabar dengan sang pujaan hati via telepon.
"kamu kapan kesini?"
"mmmm, maaf jin. aku belom bisa kesana dalam waktu dekat."
"kenapa? ini sudah lama min. hampir tiga tahun. atau apakah kamu takut ketemu aku? kamu sudah ketemu pendamping kamu?"
"tuut"
hyunjin menghela nafas lelah, kekasihnya, seungmin selalu mengakhiri percakapan telepon mereka jika menyangkut tentang pendamping.
hyunjin tahu, semesta tidak ingin dia dan seungmin bersama.
namun bukan yang namanya hyunjin aldebaran kalau tidak nekat. dia tidak pernah percaya dengan keberadaan pendamping hidup. omong kosong, kata dia.
menurut dia, pendamping terlalu kolot, terpaku takdir, menunggu pertemuan.
kedua orangtua hyunjin bukan pendamping satu sama lain. pendamping asli mereka berdua diambil terlebih dahulu oleh Tuhan.
namun takdir tetap takdir, mereka bertemu satu sama lain, dua orang bernasib sama disatukan kembali oleh takdir.
seperti garis lurus dengan ujung tetap.
sudah tiga tahun hyunjin mengikuti kedua orangtuanya pindah ke jakarta, sementara seungmin tetap di bandung. hubungan mereka semula baik, hingga beberapa bulan lalu, nada suara seungmin berbeda,
terkesan lebih tinggi dan agak membentak.
hyunjin jelas sadar akan itu,
seungmin telah menemukan pendampingnya.dan hyunjin tidak akan menyerah sampai seungmin berkata bahwa mereka telah berakhir.
setidaknya dia menghormati kedudukan seungmin, agar seungmin mengakui dan memutuskannya. terkesan seperti hyunjin yang salah, memang, sengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
lullaby.
Fanfiction[FINISHED.] ❝ketika mereka bertemu, tidak tertolak, terkunci, terikat benang merah.❞ soulmate au! © shlitterglue, 2O18 wonderful cover by: GLITCHVIBE