➳one of us is fall
sore sepulang sekolah hali itu, jeongin hanya menidurkan kepalanya ke meja. malas untuk pulang. ditemani bantal leher, dia nyaris tidur di bawah terpaan sinar matahari yang masuk lewat jendela.
hingga sesuatu yang dingin mengenai pipinya. dia mendongak dengan pandangan bingung.
yang ia jumpai bukanlah hantu atau siapapun. namun hanya hyunjin, dengan sekaleng susu coklat dingin di tangannya. lengkap dengan senyuman khasnya.
"kebetulan lewat tadi. nih minum."
jeongin meminumnya dalam diam, masih agak canggung akibat tangisannya kemarin. tangannya mengetuk-ngetuk sisi kaleng.
"mau sekalian dianterin ga? udah sore ini."
jeongin sekali lagi mengangguk. mengikuti langkah hyunjin dari belakang. menatap punggung tegap yang tertutup seragam itu.
apakah jeongin sudah mulai jatuh padanya?
apakah boleh?tidak? menurut hyunjin hanya orang bodoh yang memercayai takdir pendamping.
jeongin menghentikan langkahnya, berdiri terdiam di koridor.
"hyunjin?"
suara jeongin menggema memenuhi koridor kosong itu.
"hyunjin, gimana kalo aku mulai percaya takdir?"
hyunjin melebarkan pupilnya, kemudian mengerutkan dahinya tanda berpikir
"mungkin iya, kamu orang asing, tapi belakangan ini aku kepikiran, apa salahnya sih?"
jeongin menjeda kalimatnya,
"lagipula, kayaknya aku mulai suka sama kamu?"
pertanyaan itu bukan untum hyunjin, tapi untuk diri jeongin sendiri yang belum paham perasaannya.
hyunjin menatapnya, sedangkan ia mati-matian menahan malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
lullaby.
Fanfic[FINISHED.] ❝ketika mereka bertemu, tidak tertolak, terkunci, terikat benang merah.❞ soulmate au! © shlitterglue, 2O18 wonderful cover by: GLITCHVIBE