➳she doesnt perfect as him
binar di mata felix yang biasanya tampak, hari ini hyunjin tidak melihatnya. seorang lee felix, teman SMP-nya dulu yang gemar balapan dan kenal banyak orang, yang galak sekaligus manis. dan katanya dia sudah bertemu dengan pendampingnya.
dilihat dari lehernya, memang faktanya begitu. namun apakah felix kecewa dengan takdirnya? hyunjin tidak tahu akan itu.
hari ini mereka akan bertemu dua teman hasil perkenalan felix dari balapannya semalam.
tak kuasa menahan rasa penasaran, hyunjin tidak bisa mengekangnya lagi.
"lix, emangnya ada apaan sama mate lo?"
felix tersenyum miring, mengeluarkan sorot mata kelam.
"changbin larang gue balapan, dia sibuk mengurusi berkas-berkas di kantornya"
"bukannya bagus? changbin direktur utama kan?"
setahu hyunjin, changbin adijaya, empat tahun lebih tua dari mereka, direktur muda perusahaan asuransi adalah orang yang nyaris sempurna, walau hanya kurang sedikit tinggi badan.
"man, balapan itu half of my blood. you must know it."
hyunjin hanya menanggapi dengan dehaman, enggan berdebat. hingga kedua perempuan itu duduk di depan mereka. yang berambut panjang di depan hyunjin menyodorkan tangan.
"hai! kenalin, gue kirana heejin ashila, panggil aja heejin. lo hwang hyunjin, kan? anjir la, ganteng!"
dia tertawa lepas, memecahkan kecanggungan. dan entah mengapa, hyunjin merasa familiar dengan senyum dalam tawa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
lullaby.
Fanfic[FINISHED.] ❝ketika mereka bertemu, tidak tertolak, terkunci, terikat benang merah.❞ soulmate au! © shlitterglue, 2O18 wonderful cover by: GLITCHVIBE